Leo

143 15 0
                                    


Aku terbangun dari tidurku dan kulihat kak Key masih tertidur pulas disampingku. Kuambil ponsel yang kuletakkan dimeja nakas. "Pukul 06.30" Kuletakkan kembali ponselku dan turun dari ranjang lalu berjalan memasuki kamar mandi.



Setelah beberapa saat akhirnya acara membersihkan diri telah usai. Kulangkahkan kakiku menuju dapur. Sampai di dapur kulihat dua orang maid yang sedang mengiris bawang dan memotong sayuran untuk kemudian dimasak. Mereka terlalu sibuk hingga tak menyadari kehadiranku di tengah-tengah mereka.


"Selamat pagi" Sapaku ramah. dua maid itupun mendongkakkan kepala mereka, "Selamat pagi Tuan" Balas salah satu maid yang terlihat sudah tak muda lagi sambil tersenyum kearahku.

"Apa Anda membutuhkan sesuatu?" Tanya seorang maid yang terlihat lebih muda.

"Aku hanya ingin mengambil air."

"Tuan duduk saja, biar saya ambilkan airnya." Ucap maid itu dan segera berlalu.


Tak lama maid itu datang dengan segelas air putih, "Terima kasih" Ujarku sambil menerima gelas yang Ia sodorkan padaku.


Kuteguk habis airnya karna sedari tadi aku benar-benar haus. Setelahnya keletakan gelas kosong itu diatas meja. Kulirik kedua maid beda usia di depanku yang terlihat kembali mengerjakan tugas masing-masing.



"Apa ada lagi yang Tuan butuhkan?" Tanya maid yang lebih muda itu. Mungkin meresa risih karna sedari tadi aku memfokuskan pandanganku pada mereka. Aku tersenyum seraya mengatakan "Tak ada. Aku hanya ingin membantu, apa boleh?"

"Maaf Tuan, itu tak perlu. Kami pasti akan menyelesaikan ini tepat waktu. Anda tak perlu khawatir."

"Oh ayolah jangan menolakku. Kalian tak akan dipecat hanya karna membiarkanku membantu kalian memasak. " Aku mencoba membujuk mereka dengan puppy eyes ku. Aku yakin mereka tak akan menolak kali ini.

"Hm baiklah." Ucap maid yang usianya sudah tak muda lagi. Hehe benar bukan? tak ada yang bisa menolak puppy eyes andalanku.

"Bibi terima kasih, kau yang terbaik!" Aku berucap seraya memeluknya.

"Baiklah apa yang bisa aku bantu?" Tanyaku setelah melepaskan pelukanku.

"Anda bisa membantu memotong wortel dan kentang, Tuan." Ujarnya

"Hum. Kalian akan membuat sup?" Tebakku

"Ya Tuan. Kami akan membuat sop ayam"

"Baiklah aku akan memotong wortel dan juga kentangnya ini. Aku sudah terbiasa memasak jadi kalian tak perlu khawatir dengan hasil potonganku. Dan ya..jangan panggil aku Tuan. Kalian tahu namaku bukan? Jadi panggil Leo saja, mengerti?" Tanyaku pada maid dihadapanku.

"Kami mengerti Tuan eh maksudku Leo, nak Leo, kami mengerti." 

Aku terkekeh melihatnya, "Baiklah, ayo kita lanjutkan lagi." Ucapku yang diangguki oleh mereka berdua.



Tanpa mereka sadari, Tuan Damson yang sedari tadi sudah terbangun itu memperhatikan interaksi ketiganya. Ia tersenyum melihat tingkah pria yang begitu dicintai oleh cucunya.



Usai sarapan dan sedikit menghabiskan waktu bersama Alex dan keluarganya, aku mengajak kakak ku pergi ke apartemenku. Kami diantar oleh supir Tuan Damson karna mobilku digunakan oleh Azka. Kalian masih ingat saat malam pertunangan itu Azka datang bersamaku lalu karna aku dipaksa untuk menginap, jadi ku berikan kunci mobilku pada Azka agar Ia bisa membawanya kembali.



15 menit kemudian kami sampai di lingkungan apartemenku. Kulangkahkan kakiku menuju apartemenku. Setelah sampai, tak perlu menunggu pintu terbuka dari dalam atau membunyikan bel karna ini adalah apartemenku. Ku masukkan beberapa angka yang aku gunakan sebagai sandi. Kulangkahkan kakiku untuk memasuki apartemen bersama kakak ku, Keyla. Keadaan apartemen ini sepi. Apa Azka belum juga bangun? tapi tak mungkin ini sudah pukul 09.30.



Untuk menghilangkan rasa penasaranku, aku dan kak Key melangkah menuju kamar yang ditempati oleh Azka. Tiba disana kulihat pintu itu tak tertutup rapat. Bisa kulihat Azka tengah sibuk memasukkan barang-barang bawaannya ke dalam koper miliknya.



"Az..kau akan kemana?" Tanyaku tiba-tiba dan berhasil mengejutkannya.

"Sial kau mengagetkanku!" Serunya kesal

"Hehe maaf aku tak bermaksud begitu. Kau akan kemana? kenapa kau memasukkan semua barangmu?'

"Kemarin malam ibuku menelpon dan memintaku kembali, Le.."

"Apa? kenapa secepat ini?"

"Ada sesuatu yang harus kuurus disana. Dan juga dadmu kemarin menelponku."

"Apa?! dad menelponmu? Apa yang dia katakana, Az?" Tanyaku

"Dia hanya mengatakan padaku untuk membawa serta kakak cantikmu bersamaku." ucapnya yang tak ku mengerti, "Hah? maksudmu?"

"Azka..aku benar-benar tak mengerti" Ucap kak Key yang sedari tadi hanya diam memperhatikan kami.

"Kak Key, kau harus ikut bersamaku karna ada pekerjaan yang tak bisa ditunda lagi. Dan juga mereka ingin membicarakan prihal pernikahanmu" Jelas Azka yang membuatku kembali terkejut.

"Apa??!! Kak Key akan menikah? dengan siapa? dan kenapa tak memberitahuku?" Tanyaku beruntun.

"Maaf sayang...sebenarnya aku ingin memberitahumu setelah memberikan hadiah dari mom dan dad, tapi kau malah menangis dan tertidur setelahnya. Jadi aku tak bisa memberitahumu. Tapi kenapa dad tak menelponku saja? kenapa dia harus menelponmu?"                                                 

"Ponselmu tak bisa dihubungi" Balas Azka singkat sambil tetap memasukkan beberapa barang kedalam koper merah miliknya.

"Jadi kapan kalian akan berangkat?" Tanyaku lagi

"Malam ini kira-kira pukul 8 malam, Le.." Jawab Azka

"Sebelum kalian pergi, aku ingin kalian menemani dan menurutiku hari ini, bagaimana?"


Kak Key dan Azka saling memandang lalu tersenyum kearahku


"Yes captain" Ucap mereka kompak dengan hormat ala tentara militer.

"Tapi setelahnya kau harus membantu mengemasi barang-barangku, little brother.." Imbuh Kak Key

"Tentu. Kau tak usah khawatir aku pasti akan membantumu. Lagipula barang-barang mu hanya sedikit bukan? jadi tak masalah jika kita bersenang-senang hingga sore hari."

"Baiklah tunggu apa lagi, ayo pergi" ucap azka dan kamipun segera keluar apartemen.

 

Alex & LeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang