1

4.4K 312 81
                                    

Tepat tengah hari. Saat sedang terik-teriknya matahari. Aku berjalan menyusuri jalanan seorang diri. Di tengah hiruk-pikuk orang.

Aku yang memakai baju rajut lengan panjang, serta celana jeans panjang hingga menutupi mata kaki, sedangkan panas matahari sangat menyengat punggung tanganku yang terbuka.

Sudah dekat, bahkan dari sini aku sudah melihatmu di sana seperti menunggu seseorang, yang kuharap itu aku.

Tetapi harapan tinggal lah harapan.

Di sini aku bukan untuk menemuimu lagi. Dan kamu pun bukan untuk menungguku.

Bahkan untuk berjalan di depanmu saja, aku tidak sanggup.

Setelah kata-kata sakral yang telah kamu ucapkan dulu. Masih teringat jelas olehku. Sangat jelas.

Saat itu, kamu menatapku dengan mata yang menyiratkan sebuah penyesalan, dan aku yang membalas tatapanmu dengan penuh harap.

Kamu memulainya dengan kata makasih, dan diakhiri dengan kata maaf.

StuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang