11

1.1K 137 26
                                    

"Ayolah!move on!"

Ketika sedang asik menonton pertandingan bola, terdengar suara dari samping. Aku langsung menoleh. Menatapnya dengan heran, yang ditatap malah asik melihat pertandingan bola.

"Udah deh, gue tau semuanya." ucapnya lagi yang membuat aku terkejut.

"Apa sih, lo?" tanyaku seolah memang tidak ada apa-apa.

Orang itu mengalihkan pandangannya dari lapangan bola, jadi menatap lekat mataku. Aku canggung dilihat seperti ini, karena matanya yang indah.

"Gue tau lo belum bisa move on kan." itu bukan pertanyaan, melainkan pernyataan.

Aku terkejut, segera aku menetralkan perasaanku. "Siapa bilang? Sok tau banget sih lo!" ya, usahaku cukup keras untuk menutupi kebohongan ini.

"Sebenarnya, lo itu bisa move on. Cuma elo nya aja yang gak mau." katanya sambil mengalihkan pandangannya dan mulai membuka tutup botol, ternyata daritadi sudah ada botol yang berada di tangan kirinya.

Dengan alisku yang mengernyit, "Lo siapa?"

Orang itu meneguk minumannya, setelah selesai langsung menutupnya kembali.

"Udahlah, lo harus move on. Lo gak bisa terus-terusan nge-stuck gitu. Dia udah bahagia sama yang lain, sedangkan elo? Buktiin kalo lo juga bisa bahagia.

Dengan cara move on, lupain dia. Jangan liatin dia lagi di cafe, hapus foto-foto dia, lo kumpulin semua barang yang mungkin bakalan ngingetin lo sama dia, simpan ditempat yang lain. Setidaknya lo gak bakalan liat."

Orang itu terdiam sebentar, lalu melanjutkan omongannya.

"Kalo lo udah siap buat move on, temuin gue di Taman hari sabtu sore. Gue bakalan bantuin lo move on."

Orang itu berlalu begitu saja. Meninggalkanku sendiri disini dengan berbagai macam perasaan.

StuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang