Kata orang, hal pertama yang dilakukan pelaku-pelaku patah hati untuk memerdekakan diri dari penjajahan cinta tak kesampaian, ataupun juga cinta tak berbalas adalah ... move on!
Yeah ... Move on, hanya dua kata, terdengar mudah, kekinian, dan unyu-unyu di kuping, but Salsa rasanya ingin memamah biak siapa saja yang menyepelekan kata itu dan sok-sokan memberinya nasehat-nasehat kampret seperti : "Udah, cowok masih banyak, Saa. Ngapain lu nangisin dia, lupain ajaahh!"
Apa?
Lupain?
Mereka pikir perasaan tuh semacam istri tua penuh gelambir, bau kompor minyak dan nggak menarik yang mudah dilupain begitu saja oleh para suami ketika muncul ciwi-ciwi mengkal, dempulan dengan alis 'sodok langit' di depan biji mata? Yakaliii.
Trus ada lagi yang muntahin komentar dengan model begini : "Ya elaahhh segala patah hati dipiara. Nangis, murung, ckck... kudu banget yah dirayain stripping? Move on dong Move oooon!"
Move on pala lu meledak! Cibir Salsa setiap kali berhadapan dengan komentator sok tau seperti ini. Menurut Salsa, perasaan tuh bukan lampu lalu lintas yang kerjaannya gunta ganti berapa menit sekali. Tidak seperti pembalut yang dua jam sekali kudu ditukar. Tidak bisa berpindah dengan mudah seperti lampu dispenser, apalagi perasaan Salsa tuh, ibaratnya kayak suami istri yang bandel nggak mau ikutin program keluarga berencana, beranak pinak menuhin kartu keluarga, sesakin komplek, abisin stok beras raskin kelurahan, bikin lelah petugas sensus penduduk, mencoreng slogan suci pemerintah : dua anak lebih baik. Ya, perasaan Salsa seperti itu. Sudah terlanjur beranak pinak.
Sembilan tahun, bukan waktu yang singkat untuk bisa mengubur perasaan dalam sekali kedip lalu mengucapkan perpisahan lengkap dengan ritual ala-ala selebrasi kemenangan Miss Universe--dadah dadah syantiek. No... No... nggak semudah itu.
Mereka yang sok tau bin songong, hanya mampu berteori dan mendendangkan kalimat penenang yang tidak berfaedah. Hanya bisa menghembuskan nasehat bull to do shit--Bullshit. Mereka pikir hati yang korengan itu bisa sembuh hanya dengan kalimat "jangan dipikirin, say---ton. Tuhan punya rencana indah di balik ini semua, senyum doooong" Ucet da ... Salsa Murka sama yang begini. Kalo mau nenangin, ngasih duit lah sekali-kali. Kalau mau Salsa senyum lagi, bayarin kost-kostan Salsa kek yang udah gantung 5 bulan cem umur kehamilan ciwi ciwi wattpad korban ONS pewaris tunggal.
Kata-kata penenang itu tidak mengenyangkan. Tidak bisa melunasi hutang Salsa yang lagi kredit alat catokan di Mbak Mbak depan kantor. Belum lagi cicilan magicjar, kulkas dua pintu, kipas angin. Huft... smriwing pala sazuke.
Okay. Salsa paham sih, jaman sekarang memang terlalu banyak kloningan Mario Teguh dan replika Mama Dedeh yang tersebar di mana-mana, terutama di social media. Mereka-mereka ini sangat bijaksana dan tenang cem kehidupan rumah tangga guru agama yang kawin ama guru BK... aman, sentausa, masuk sorga. Mereka suka sekali pada postingan-postingan patah hati seperti :
"Ya Tuhan, cabutlah nyawa aing low memang nggak ada orang yg sayang sama aing lagi 😭😭😭 bawa aing pergi dari dunia yang jahara ini. Aing tak sanggup Tuhan. 😭😭😭"
Baru satu detik diposting, penasehat dan para guru sprliritual mulai ancang-ancang menanam cingcongan.
"Yang sabar yah saaay. Kamu pasti kuat. Kamu pasti bisa lewatin cobaan yg diberikan yang maha kuasa, karna sejatinya tak ada cobaan yang diberikan Tuhan melewati batas kemampuan umatnya" ujar Mamah Dedeh replika dalam komentar pertama.
Mario Teguh karbitan menambahkan di komentar ke dua, "Sahabatku yang lagi iritasi hatinya. Lihatlah ke depan, jalan kamu masih panjang. Jangan mau diperbudak patah hati. Coba untuk menata diri Anda. Menyambut masa depan dengan senyum. Bijaksanalah meletakan hati kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dictionary Of Broken Heart
ChickLit[ CERITA INI DI-PRIVATE ] Jatuh cinta pada Arkanino, laki-laki yang dia anggap sebagai refleksi superhero sinting si 'Deadpool, menyulap Arsila Salsabila menjadi perempuan agresif bin muka tembok! Bertahun-tahun mendidikasikan diri sebagai Arkanhol...