[ B ] - Berburu Cogan Ucul

32.8K 4K 932
                                    

Selasa pagi ini Salsa memilih sarapan di food court gedung sebelah kantor. Jika biasanya dia hanya akan menghabiskan 15 Menit di pantry kantor dengan secangkir kopi instant dan beberapa lembar roti sobek yang dia bawa ataupun bertukar sarapan dengan teman-teman yang lain, pagi ini Salsa ingin suasana beda.

Bukan tanpa maksud salsa sarapan di sini, dengar dari Mbak Vita, setiap paginya, food court diisi oleh populasi cowok-cowok pemicu tempurung lutut bergetaran yang nge-cofee ataupun juga melewati sarapan cantik di sini. Untuk itu Salsa rela mengorbankan Rp 40.000 nya yang berharga, memesan cofee dan dua potong cheese cake asalkan dia bisa cuci mata juga melancarkan aksi berburu cogan-cogan ucul. Uhuuuy mantap jiwaaaaa.

Iyaah, masih ada sekitar 12 Chapter lagi menuju ke Chapter M--Move on. Maka untuk sampai di situ, Salsa harus cari pengalihan indah, membentangkan jala cintanya menjaring yang bening-bening dulu, siapa tau rejeki, ada yang nyangkut. Lumayan lah buat dempulin hati yang berlobang-lobang cem muka ABG korban krim mercury.

Food court pagi itu tidak terlalu ramai. Salsa memilih lapak penjajah kopi dan aneka cake yang di dalamnya sudah terisi beberapa orang--terutama cowok-cowok kantoran. Duduk di meja paling sentral dalam ruangan itu, Salsa menggulir pandangan ke sisi kanannya, seorang cowok berkaca mata terlihat melepas senyum padanya. Salsa membalas senyum itu sekali lalu menarik pandangannya. Tidak, tidak. Salsa belum seputus asa itu menggoda laki-laki pesakitan. Bukan apa-apa, cowok itu kelihatan tidak sehat. Tidak perlu menoleh dua kali untuk mengetahui dia mengidap penyakit kronis, wajah dan tubuh ringkih kering kerontangnya sudah menjelaskan segalanya. Bibir laki-laki itu nyaris menyamai warna tembok Mesjid--putiiiiiiih. Belum lagi tulang-tulang selangka yang menonjol di bagian atas dadanya yang menurut Salsa sangat mengganggu pandangan.

Okay Salsa sebenarnya bukan tipe perempuan pemilih, dia hanya belajar untuk realistis. Masa yah baru pacaran beberapa bulan tetiba ditinggal meninggal? Kan lawak abis nasibnya. Lagipula, mengecek daftar laki-laki yang pernah hilir mudik di hati Salsa, rasanya tidak ada satu pun yang benar-benar 'wow' yang berpotensi melelehkan netra mata jika melihatnya. Semuanya standart. Kecuali... Arkhan. Iyah sejak hati bandelnya membidik Arkhan, laki-laki itu lantas menjadi barometer Salsa dalam memilih. Semuanya harus seperti Arkhan atau minimal mirip lah. Gantengnya, perawakannya, pintarnya, konyolnya, penyayangnya, semuanya! Harus seperti Arkhan. Melenceng dikit gapapa yang penting masih ada Arkhanino Arkhanino-nya. Itu mutlak!

Berpindah di sisi kiri, ada seorang cowok, terlihat rapi, rambutnya klimis, kulitnya putih, sampai-sampai Salsa hampir bisa melihat darahnya yang mengalir di dalam nadi. Oh Tidak! Cowok-cowok jenis ini keliatannya nyeremin, jeniis cowok yang menjunjung tinggi kesehatan jasmani, yang hobi ngerawat kulit, kena sengatan matahari dikit langsung ingusan, kuku kotor ajah kudu wudhu 12 kali. Lihat, berapa kali dia menggunakan hand sanitizer untuk membersihkan tangannya, dia bahkan mencium semua alat makannya sebelum ngelapin sendok dan gelasnya berkali-kali dengan tisu. Ckck kafanin ajah lah yang begini. Salsa udah ilfeel duluan.

Memindahkan pandangnya ke arah jarum jam 12, Salsa mendapati dua orang cowok duduk berdampingan dan tengah serius dengan laptop di hadapan mereka. Yang satu agak buncit, dan langsung masuk dalam blacklist Salsa. C'mon... hidup Salsa udah ribet. Urusin rambut sendiri ajah Salsa kerepotan, masa harus menambah list kerepotannya ngurusin lemak jenuh pasangan? No to do way!

Nah... yang di sebeleh si gemuk tuh kayaknya ucul di pandangan Salsa. Yang pakai kemeja biru navy, liat dari visual menyamping saja keliatan oke punya, Salsa sengaja tidak melepaskan pandangannya sampai-sampai si gemuk yang sadar lebih dulu sedang ditatap Salsa menyenggol temannya dan berbisik. Salsa belum berniat berpaling, dia sengaja menunggu sampai si kemeja biru bebalik dan ... buju buneng ... Salsa nyaris roboh lihat tahi lalat cowok itu di cupang hidung kirinya. Gedeeee bangettt ngalah-ngalahin biji salak. Belum lagi tiga butir bulu tertanam manis di puncak tahi lalatnya seolah-olah menyapa Salsa dalam lambaian manja. Oh ... terima kasih banyak lain kali ae yah?

Dictionary Of Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang