Alvin PovNama ku adalah Alvin Vermilion, aku berusia 15 tahun tepat hari ini. Aku memiliki bola mata hitam dan rambut yang blonde.
Aku tinggal bersama kedua paman ku karena orang tua ku telah tiada karna suatu peristiwa, sejak saat itu aku hidup bersama kedua pamanku mereka merawatku dan melatih ku dalam bertarung.
Kami tinggal di pinggir hutan, di dekat danau. Hutan tempat kami tinggal banyak binatang buas dan juga monster. Hutan tempat kami tinggal adalah hutan Geddon salah satu hutan terbahaya di dunia dimana hutan itu berisi monster dengan kekuatan luar biasa namun itu tidak berpengaruh terhadap ku karna aku sudah berlatih dari umurku 4 tahun dengan didampingi kedua paman ku.
Oh ya...aku sampai lupa kedua paman ku pasti sudah menunggu ku di meja makan,aku pun bergegas keluar kamar ku dan sudah melihat paman Arjuna dan paman Christ sudah duduk menanti ku di meja makan
" Maaf paman sepertinya aku mandi terlalu lama, hehehe.." kataku dengan tangan menggosok belakang kepala.
"Ya sudahlah cepat duduk tadi kau bilang kau sangat lapar " jawab paman Arjuna sambil menatap ku.
"Ya memang sudah biasa jika kau mandi, kau seperti perawan yang ingin pergi kepusat perbelanjaan" tambah paman Christ." Ya...ya ya terserah kalian " jawab ku malas karna aku memang sering kali di ejek oleh kedua paman ku.
Makan malam pun berlangsung dengan hening karna sejak kecil paman Arjuna mengajarkan jangan bicara saat makan. Sebelum memulai makan tadi paman Christ ingin mengatakan sesuatu tapi setelah aku membereskan dan mencuci piring.
Beberapa menit kemudian setelah aku selesai mencuci piring,aku langsung menghampiri kedua paman ku lagi di meja makan>>>
"Paman apa yang ingin paman katakan???" kataku sambil duduk di kursi
" Baiklah , SELAMAT ULANG TAHUN ALVIN " ujar paman Christ memukul Gong dan paman Arjuna meniup trompet
" dong...., preee....t..pree..t..pree..t""Ahahaha...aku kira ada apa ternyata hanya itu, aku bukan anak-anak lagi paman" kataku sambil menatap mereka
" Lagi pula paman tidak meberikan ku hadiah bukan ?" tambahku sambil memasang muka melas"Ohohoho..., siapa yang bilang kami tidak memberikan hadiah kali ini? " jawab paman Arjuna menaikan sebalah alis matanya
"Ya, ini hadiah dari kami dan juga ada beberapa hal penting yang akan aku katakan!" seri paman Christ yang awalnya terlihat bahagia kemudian suram dalam seketika.
" eh...kenapa ada tiga kotak disini satu lagi dari siapa?? dan apa yang ingin paman katakan?" jawab ku bertanya dengan memiringkan kepala.
"itu dari fans rahasia mu" jawab paman Arjuna cepat.
"siapa itu paman?perempuan kah?" kembali membuat ku bertanya-tanya." Ahahaha...memang ada perempuan yang tertarik dengan kau,kau ini bodoh sekali tentu saja bukan.Di hutan ini hanya kita manusia yang tinggal disini. Kotak itu peninggalan terakhir ayah mu yang harus kami berikan di umur mu 15 tahun" jawab paman Christ dengan tertawa keras bersamaan dengan paman Arjuna
" Huh..., awas saja jika nanti aku menjadi idola para wanita" jawab ku mendengus dan pandangan ku tertarik dengan kotak-kotak itu.
" Bolehkah aku membuka hadiah ku???" lanjut ku bertanya."Silahkan" jawab kedua paman ku serentak sambil menatap ku.
semoga anak ini akan terus bahagia seperti ini gumam Christ dalam hati.
"Tapi kau hanya boleh buka hadiah dari kami disini" tambah paman Arjuna.
"Oke boss" jawab ku bersemangat.saat ku buka salah satu kotak itu terlihatlah dua handgun yang satu berwarna merah bercorak Naga dan yang berwarna putih yang bercorak sama
dan kotak yang satu lagi adalah jubah berwarna biru Gelap dan bergambar mawar berwarna hitam didada kirinya" Wah.. ini hadiah yang luar biasa" kata ku dengan mata berbinar-binar melihat hadiah ku.
" Ya itu adalah salah satu senjata kebangaan ku yaitu Revolt Revolver" ujar paman Arjun melipat kedia tangannya di depan.
" Dan jubah itu adalah jubah favoritku yang kegumanannya mengurangi dampak sihir sekarang itu harganya mahal loh...!" tambah pama Christ dengan nada sombong.
" Terimakasih paman-paman ku yang baik" sambil tersenyum bahagia
"Dan ada satu hal yang penting besok kau harus pergi mendaftarkan dirimu ke akademi sihir karna umurmu sudah cukup untuk masuk akademi" paman Christ berkata dengan nada serius.
" Mengapa mendadak sekali" jawab ku terkejut.
"Sudahlah sekarang sudah hampir tengah malam lebih baik kau mengemasi barang bawaan mu Alvin " kata paman Arjun meninggalkan meja makan dan disusul oleh paman Christ
" baiklah, selamat malam!!!" ujar ku memasuki kamar
Kami tinggal di suatu rumah di pinggir hutan dan kami jarang sekali ke kota entah knapa paman jarang mengajak ku ke kota dan sekarang aku harus pergi ke kota sendiri. Ehm mungkin besok aku akan tersesat .
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC AND BATTLE
FantasíaAlvin Vermilion adalah seorang pemuda yang bercita-cita menjadi penyihir yang hebat untuk mengabulkan pesan terakhir orang tuanya dan ia juga harus bersekolah di Akademi sihir yaitu Akademi Aefilien.Disana banyak rintangan yang ia hadapi dan perjuan...