Setelah kepergian Laura Alvin memilih langsung pulang ke rumah Takago karena mood nya sedang buruk.Disisi lain ada yang mengikutinya dari belakang saat menuju rumah Takago,ia sudah tahu sedang diikuti karena Clyne memberi tahu dari dalam tubuhnya.
Alvin sudah berada dijalan yang sepi kemudia ia sudah bersiap-siap mengeluarkan tenaganya tanpa menghadap kebelakang dia berbisik.....
(MIDDLE AIR SHOOT)
Nampak lah air yang berbentuk jarum-jarum yang menusuk ke arah belakang(WIND SHIELD)
Nampak lah pelindung berbentuk pusaran angin."Astaga Alvin kamu hampir saja melukaiku"ucap Yumi sedikit teriak agar terdengar karena sedikit jauh dengan Alvin."Yumi...,kamu lagian ngapain ngikutin aku dari belakang seperti pembunuh bayaran saja"ucap Alvin sambil berjalan mendekat kearahnya."Kamu baik-baik saja kan"ucap Alvin lagi dengan muka cemas."Tidak apa itu hanya serangan kecil bagiku"ucap Yumi sombong."Hm....sombong sekali yah,lain kali aku tunjukkan kekuatan besarku"ucap Alvin percaya diri."Ya..iya akan aku tunggu hehehe.."ucap Yumi cekikikan."Yasudah kamu ingin pulangkan?jika iya mari pulang bersama"ucap Alvin."Iya aku mau pulang"ucap Yumi lalu senyum.
Dan mereka pun pulang bersama-sama.
Setelah beberapa menit...mereka sampai dan mereka langsung pergi di kamar masing-masing.Hari pun gelap sementara disisi lain dan berbeda ruangan Alvin dan Yumi merasa lapar.
"Ayah pulang...."ucap Takago sambil memegang barang diplastik.Mendengar itu Alvin dan Yumi langsung keluar dari kamarnya."Ayah sudah pulang,ayah bawa apa"ucap Yumi."Paman sudah pulang,paman bawa apa itu"ucap Alvin.Mereka berbicara bersamaan sehingga Takago langsung tertawa"Wow kalian kompak sekali,pasti kalian lapar ya?"ucap Takago."Hehe...iya"ucap mereka bersamaan kembali."Astaga bersamaan kembali,apa jangan-jangan kalian berjodoh"ucap Takago lalu tertawa terbahak."Tidak lucu yah"ucap Yumi dengan pipi sudah merah dan begitupun Alvin yang sudah bergerak-gerak gugup karena salah tingkah.
"Mari kita makan ayah,paman membawa sop iga spesial dan cumi panggang"ucap Takago sambil menyiapkan makanan diatas meja.Lalu Alvin dan Yumi berlari menuju atas meja dan mengambil piring serta langsung menyantap makanan di atas meja dengan lahap."Pelan-pelan"tegur Takago lalu mengambil piring dan menyantap juga makanan itu.
Setelah mereka selasai makan,Yumi langsung membereskan meja dan mencuci piring,Alvin membantunya mebereskan meja dan memberikan piring-piring yang ingin dicuci.
Setelah beberapa menit,mereka selesai membereskannya,lalu mereka kembali menuju meja karena masih ada Takago disana.
"Ayah mengapa masih disini"ucap Yumi penasaran."Hm..begini ayah ingin kalian siapkan fisik dan sikis kalian besok untuk menghadapi mana psyche,agar kalian bisa menjalin kontrak dengannya"ucap Takago serius."Kalian tahu kan mana psyche,tapi satu hal yang pasti kalian tidak ketahui karena ini adalah informasi yang hanya beberapa orang yang tau?"ucap Takago kembali serius."Apa itu ayah?"ucap Yumi."Apa itu paman?"ucap Alvin berberangan dengan Yumi."Jadi mana psyche itu ada 7 terkuat yang memimpin setiap elemen ada dibumi karena saat di acak didunia roh mereka sedang berada di bumi dan sampai sekarang belum ada info mengenai 7 mana psyche terkuat itu"ucap Takago dengan ekspresi tak terbaca,dan Alvin serta Yumi hanya berohria.Sedangkan disisi lain Clyne mendengar informasi didalam tubuh Alvin yang merujuk ke dirinya tapi ia diam karena belum saatnya Alvin tau dia salah satu mana psyche terkuat itu.
"Ya sudah lebih baik kalian segera tidur agar besok kalian siap menghadapi mana psyche"ucap Takago."Siap boss.."ucap Yumi."Baik paman"ucap Alvin.
Lalu mereka pun pergi kekamar mereka masing-masing~~~~~~~~~~~~~~~~
Cahaya matahari mulai menyinari bumi dan menyapa makhluk bumi,disisi lain Alvin sudah siap-siap untuk berangkat dan dia pun keluar kamarnya.Sedangkan disisi lain Yumi masih lelap dalam mimpinya.Takago pun sudah siap-siap dan melihat hanya Alvin yang baru keluar ia pasti sudah tahu putrinya itu masih tidur lalu ia pun bergegas kekamar putrinya itu dan benar saja Yumi masih tidur memeluk boneka teddy besar.ia mengambil air segayung dan....
"Bagun-bagun kebakaran..."ucap Takago sambil sedikit teriak."Hah..... mana-mana ayah (WIND WAVES)"ucap Yumi panik dan mengeluarkan kekuatannya dan gelombang angin pun menghempaskan semua barang yang didekatnya dan Takago pun terhempas ketembok lumayan keras karena tidak ada persiapan menghadapi kejutan kekuatan itu.
"Ah..astaga ayah kau mengejutkanku..apa kau baik-baik saja"ucap Yumi lalu menatap sekelilingnya barang-barangnya berantakkan."Aduh....kamarku berantakan seperti ini karena ayah"ucap Yumi kembali sambil mengambil dan memyusun kembali barang-barangnya."Astaga putri durhaka kamu yah,ayahnya terpental ketembok dan kau lebih memerhatikan barang-barang mu"ucap Takago sambil memegang punggungnya.
"Hehehe..ayahku tertampan jangan marah ya..ya"ucap Yumi sambil melangkah mendekati ayahnya dan pura-pura memeriksa punggung ayahnya."Sudah-sudah mending kamu siap-siap berangkat,masalah barang berantakan ini nanti saja saat sudah pulang"ucap Takago lalu diangguki oleh Yumi.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Setelah beberapa menit akhirnya Yumi keluar dari kamarnya."Kau kurang lama siap-siap supaya kami hampir saja ingin meninggalkanmu"ucap Takago dan Alvin hanya terkekeh disana."Iya..yah kan aku harus terlihat cantik disana"ucap Yumi bersemangat."Ya sudah mari kita makan dulu"ucap Takago menyiapkan makanan kembali karena tadinya memang benar dia dan Alvin ingin meninggalkan Yumi,dan mereka pun menyantap makanan mereka dengan lahap.Setelah selesai mereka pun berangkat ke sekolah sihir~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hallo guys gimana kalian sehat kan?
Stay save woke....Oh ya saya dipart ini saya bagi menjadi dua part dan jika dipart ini mencapai 100 readers saya akan update langsung,kalau tidak saya akan update menyesuaikan.
Kritik kalian membantu saya membangun cerita ini karena saya hanya pemula
Jangan lupa vote dan komen yah saya sangat butuh apresiasi kalian...jika kalian melakukan itu saya terimakasih banyak sekali........
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC AND BATTLE
FantasyAlvin Vermilion adalah seorang pemuda yang bercita-cita menjadi penyihir yang hebat untuk mengabulkan pesan terakhir orang tuanya dan ia juga harus bersekolah di Akademi sihir yaitu Akademi Aefilien.Disana banyak rintangan yang ia hadapi dan perjuan...