Keadaan emosi Taeyong benar-benar dalam kondisi buruk pagi itu. Membentak hampir semua karyawan, membuat kondisi pusat T & Y Corp memanas, beruntung Lee Taeyong tak benar-beanr keluar ekor dan tanduknya. Dan masih dengan cercaan panjang tak berhenti, Taeyong melempar kertas berisi laporan kepada salah satu pegawainya.
"Laporan macam apa yang kau berikan padaku?" begitu dingin dengan aura membunuh. "Kenapa dana pembalian saham dari hotel di Hawaii tidak ada, dan juga, kenapa harga aset di Jeju menurun 13,4% tanpa ada laporan dari pusat Jeju?"
Lelaki di hadapnnya masih terdiam, niatnya untuk mendapat pujian karena ia menyusun semuanya serapih mungkin agar Taeyong tak mengetahui semuanya sepertinya gagal total.
"Kalau kau ingin mengkorupsi dana jangan sampai ketahuan oleh ku? KEPARAT!". Bentakannya membuat semua aktifitas pegawai di kubik lantai 14 gedung itu terhenti, Lee Taeyong yang dingin itu tak pernah terlihat semengerikan ini.
Taeyong masuk ke ruangannya dengan pintu ia tutup keras, menyisakan lelaki tadi yang kini berdiri dengan lutut lemas. Bodoh memang, memanipulasi data untuk menyembunyikan hasil korupsi tidak bisa ia sembunyikan dari seorang Lee Taeyong, dan tamat sudah riwayatnya.
"Hyejin kenapa lagi?" pertanyaan itu mampir di telinganya saat masuk ruangannya.
Entah sejak kapan leleki Jepang ini ada di ruangannya dan bermain tab dengan posisi rebahan di sofa seperti rumahnya sendiri.
"Nakamoto-san.. ini kantorku." Taeyong menggeram. "Sopanlah sedikit."
Lelaki dengan yang di panggil Nakamoto itu sejenak memperbaiki posisinya menjadi duduk di atas sofa tanpa mengubah pandangan matanya dari tab miliknya. Ia dengan cepat kemari setelah mendengar laporan Jaena kalau Taeyong baru pulang dari Eropa dua hari lalu.
"Jadi.. Hyejin kenapa?" Tanya lelaki itu untuk yang kedua kalinya. "Tidak mau menurut lagi?"
Pertanyaannya tidak meleset, lelaki itu terkekeh saat melihat Taeyong memijat pelipisnya. Tak ada lagi alasan yang membuat Lee Taeyong menjadi uring-uringan selain Hyejin dan Jaena, sedangkan adik lelaki itu terlihat baik-baik saja di stasiun TV tadi malam, sebagai pembicara perputaran mode fashion Korea dan Amerika abad-21.
"Diaingin pergi dariku." Taeyong bergumam pelan.
Yuta kini menemukan sesuatu yang lebih menarik dari pada tabnya. "Wow.. seorang wanita menolak Lee Taeyong" Yuta bertepuk tangan kecil. "Penemuan baru."
Mulut seorang Yuta memang terkadang ingin sekali di beri pukulan ole lelaki itu, tapi sepertinya mulutnya memang tercipta seperti itu. "Yuta-kun, Kalau kau hanya ingin menambah beban fikiranku, sebaiknya kau pergi."
"Tapi dia wanita keren. Di saat seorang wanita yang kau tatap sebentar saja sudah suka rela kau telanjangi dia malah menolak mu mentah-mentah, mengagumkan sekali." Yuta bertepuk tangan pelan sekali lagi.
"Sialan! Nakamoto Yuta, Pergi atau kalau kau benar-benar ingin membuat biru wajahmu."
Yuta terkekeh lantas bangikit dari duduknya, berjalan ke balakang lelaki itu menatap keluar jendela. "Hyejin pasti memiliki alasan Taeyong-ah.."
~TBC~
YOU ARE READING
Be Your CEO
Teen FictionApa yang tidak bisa di dapatkan seorang Lee Taeyong, seorang CEO besar dari bayak perusahaan besar? Dia dengan mudah mendapatkan dirimu, cintamu, hatimu, dan bahkan hidupmu..