Pinky Angel [BTS X Boyfriend X Gfriend FF]

2. Hidup

Pink Angel POV

Oh apa yang harus aku lakukan? Aku tidak tau kenapa aku bisa menjadi manusia. Aku bisa merasakan sakit. Yang selalu aku dengar dari mulut manusia yang kesusahan. Dan sering ku dengar dari mulut orang yang sering aku tolong.

Sekarang aku merasa ada yang aneh di perut ku. Aku memegang perut ku. Dan ada suara di sana.

"Kau lapar?". Kata wanita yang mengobati luka ku dan melemparkan beberapa pertanyaan yang tidak mampu aku jawab. Aku bingung mau jawab apa, karena saat aku jawab pertanyaan dia tentang aku berasal dari mana. Mereka tidak percaya.

"Lapar?". Aku mengulang kalimat wanita itu. Aku tidak mengerti lapar itu kalimat apa?.

"Jungkook cepat bawa makanan untuk dia. Ramen yang tadi masih ada kan?". Kata wanita itu kepada orang yang sering aku tolong yang aku ketahui namanya Jungkook.

Pria itu berdiri dan pergi kebelakang lalu kembali membawa sesuatu yang sering aku lihat benda ini di masuk kedalam mulut. Dia menaruh nya di meja. "Ayo makan dulu siapa tau kau jadi waras kembali". Kata pria itu, dan wanita yang mengobati luka ku menatap nya tajam.

"Makan?". Kalimat itu juga tidak ada di kamus ku.

"Astaga ibu, apa otak dia ada di kaki kenapa bisa hilang ingatan begini padahal yang tertabrak kakinya". Pria itu mendumel.

Aku pernah melihat manusia menggunakan benda ini. Benda ini dimasukan ke mulut. Oke aku coba, karena entah kenapa air liur ku hampir tumpah melihat benda yang ada di hadapan ku ini.

Perlahan aku masukkan benda ini. Hanya aku masukkan. Aku menelan nya langsung dan aku tersedak. "Uhuk!!". Pria itu pergi kebelakang dan kembali membawa segelas air.

"Minum". Katanya. Aku tidak menerima nya aku terus saja terbatuk.

"Yak kalau tidak minum kau akan batuk terus".

Aku pernah melihat juga manusia memasukan air kedalam mulut. Benar rasanya lega.

"Ibu sebaiknya kita lapor saja ke polisi. Mungkin saja dia pasien rumah sakit jiwa yang kabur".

"Jungkook biarkan dia berada disini beberapa hari dulu. Kita lihat, apakah ada yang mencari nya".

"Eun Ha..".

"Sebenarnya nama ku bukan Eun Ha bibi". Ucap ku sekarang aku bisa makan karena otak ku bekerja dengan sendirinya. Ternyata makanan itu harus aku kunyah berlebih dahulu. Oh apa ini yang namanya makan? Tuhan memang maha agung dia membekali ku otak yang canggih.