1. Takdir

240 30 16
                                    

Jungkook POV.

Aku meringis kesakitan saat Lee Seongwoo mengobati luka lebam ku yang ada di sudut bibir ku.

"Kenapa sih mereka itu kalau mau minta tolong tidak pernah baik-baik". Ucap Seongwoo. Setelah selesai mengobati luka ku dengan air antiseptik.

"Mana ada kata minta tolong di kamus mereka". Ucapku menanggapi kritikan Seongwoo mengenai geng JJB. Gabungan inisial dari 3 iljin di sekolah ku. (Pembuly). Kim Jaemin, Song Jisoo, dan Kang Baek Hyun.

Mereka sering menindas orang yang menurut mereka lemah. Seperti kalian tau, iljin membutuhkan seseorang yang pintar agar bisa selamat dari para guru. Dan aku tadinya di ajak untuk masuk geng mereka. Tapi aku tidak mau, aku tidak suka membuly.

"Ayo kita pulang". Ajak ku, sambil turun dari ranjang lalu mengambil tas ku.

....

Sampai disana, aku melihat ibuku sedang merapihkan jajaran telur dengan rapih. "Bu Ahjussi itu memesan telur banyak lagi ya bu? Wah dia pelanggan yang sangat setia. Harusnya ibu memberikan dia diskon". Kata ku, lalu membantu ibu menyusun beberapa kotak telur.

"Sana masuk dulu kalian pasti sudah lapar. Ibu sudah menyiapkan makanan untuk kalian". Kata Ibuku.

Seongwoo tersenyum girang tak sabar ingin masuk ke rumah.

"Apa maksud ibu untuk kalian? Untuk ku saja kan Bu?". Kata ku tertawa.

"YAK Jungkook kau harus baik pada karyawan mu huh!". Protes Seongwoo. Yah dia adalah sahabat sekaligus karyawan di supplier telur ibuku. Dia yang sering mengantar telur-telur pesanan pelanggan ibu.

"Sudahlah cepat kalian makan. Karena telur ini akan segera di kirimkan". Ibu tersenyum lalu masuk. Aku merangkul Seongwoo untuk mengajak nya makan bersama.

.
.
.
No Minwoo Pov.

"Minwoo, kau dapat salam dari Bibi Go. Dia mengajak mu untuk makan malam bersama".

"Kau masih saja berhubungan dengan wanita itu?". Aku memasang wajah kesal ketika mendengar marga perempuan yang baru saja di ucapkan. Ibuku baru saja beberapa bulan meninggal. Dan dia sudah menggantikan posisi ibu secepat itu. Aku menduga kematian ibuku ada kaitan nya dengan perempuan itu. Pasalnya mereka sudah mengenal cukup lama.

"Minwoo, sudah saatnya ada seorang wanita membantu ku untuk mengurusi mu".

"Oh jadi kau tidak mau mengurusi aku? Baiklah tidak masalah. Jangan urus aku lagi kalau begitu!". Aku keluar dari mobil karena sudah sampai di depan rumah ku yang sederhana ini. Aku membanting pintu mobil karena kesal dan masuk dalam rumah dengan langkah cepat.

Aku masuk kedalam rumah dan segera melepas seragam ku dan mengganti nya dengan pakaian kaos. Aku memasang earphone Untuk menutupi telinga ku. Karena aku tau Appa pasti akan menghampiri ku karena aku tidak pergi ke ruang makan. Aku membaringkan tubuhku dan menutup mata.

Aku mendengar suara pintu terbuka. Aku yakin itu appa. "Apa kau tidur?". Aku tidak menjawab, aku pura pura tidur. Terdengar helaan napas lalu pintu tertutup. Aku membuka mataku dan melepaskan earphone aku ingin tidur.

Beberapa menit aku terlelap, tiba-tiba.... *pletuk

"AW!". Ringis ku keras. Karena sesuatu terjatuh dan menimpah kening ku. Aku terbangun dan mengusap kening ku yang berdenyut oleh benda tak jelas ini.

"Benda apa ini?". Aku memperhatikan benda yang sedang ku pegang ini.

"Tongkat Ku".

Aku mendengar suara seorang wanita diatas. Dan aku mendongkak atas, melihat seorang wanita berpenampilan aneh serba pink duduk di lemari ku.

Pinky Angel [BTS X Boyfriend X Gfriend FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang