1. Tante Cantik

14.8K 646 17
                                    

Happy reading guys....
Seorang perempuan bergaya tomboy dengan potongan rambut layer pendek berwarna coklat gelap, jaket bomber warna hitam, celana jeans biru, kaos abu-abu, dan sepatu kets putih serta sebuah kacamata RayBan wayfarer hitam yang ia gantungkan di kerah kaos depan sedang berjalan menyusuri koridor rumah sakit.

Dug....

"Eh kamu nggak apa-apa?" tanya seorang perempuan yang tertabrak anak kecil. Anak laki-laki yang menabraknya pun mendongak menatapnya yang ikut berjongkok di depan anak tersebut yang sedang terduduk di lantai.

Deg..

"Manik mata anak ini..... Warnanya.... kok mirip manik mata gue. Bukan mirip tapi sama persis malah. Kok bisa ya?" bathin perempuan tersebut saat menatap mata anak tersebut.

"Tante cantik nggak apa-apa kan?" seruan anak kecil itupun membuyarkan lamunannya. Perempuan itupun gelagapan menjawab pertanyaan anak tersebut.

"Eh...eh.. Iya tante nggak apa-apa kok. Yuk Tante bantu berdiri." ucapnya sambil berdiri dan menjulurkan kedua tangannya untuk membantu anak tersebut berdiri.

"Nggak usah Tante. Kenzi bisa bangun sendiri. Kenzi kan anak cowok Tante jadi Kenzi harus kuat dong." ucap anak itu bangga dan menolak ketika ia hendak dibantu berdiri oleh perempuan.

"Pinter ya kamu." ucap perempuan itu sambil tersenyum manis dan tangan kanannya mengusap rambut anak itu. "Jadi nama kamu Kenzi ya?" lanjutnya.

"Iya Tante. Nama aku Kenzino Aldan Aryaputra." jawab anak itu disertai senyum manisnya yang memperlihatkan kedua lesung pipinya.

"Kenalin nama Tante, Putri. Kamu ngapain tadi lari-lari?"

"Kenzi mau ke taman Tante. Tadi Kenzi Abis dari ruangan Ayah tapi kata Tante suster Sasa, Ayah lagi ada operasi. Ya udah Kenzi mau nunggu Ayah di taman aja."

"Emangnya Ayah Kenzi operasinya sampai jam berapa?"

"Emmm.. Kata Tante suster Sasa jam setengah tiga Ayah udah selesai operasi kok tante."

"Hmm.. Masih satu jam lagi ya." gumam Putri sambil melihat arloji ditangan kanannya. "Mau Tante temenin?" tawarnya kepada anak tersebut.

Mata Kenzi berbinar saat mendengar tawaran Putri. Kemudian dia mengangguk dengan semangat dan segera menggandeng tangan Putri menuju ke salah satu bangku di taman rumah sakit tersebut.

"Kamu sering nunggu Ayah kamu disini?" tanya Putri saat dirinya dan Kenzi telah mendaratkan pantatnya ke bangku panjang.

"Iya Tante. Abis pulang sekolah Kenzi nyusul Ayah kesini dijemput sama Pak Dadang. Kalau Ayah lagi di kantor biasanya Kenzi langsung diantar pulang ke rumah. Tapi kalau Ayah yang jemput, Kenzi biasanya langsung diajak Ayah ke kantor."

"Kasian sekali anak ini. Setiap hari harus ikut Ayahnya kerja. Ibunya kemana coba. Masa nggak mau ikut jagain anaknya." bathin Putri sedih sambil menatap Kenzi yang sedang asyik menikmati air mancur di hadapannya.

"Tante..." panggil Kenzi pelan sambil kepalanya menoleh ke kanan.

"Ya sayang ada apa hum?" balas Putri dengan lembut.

"Ehm... Kenzi boleh peluk Tante?" ucapnya ragu-ragu. Ia menunduk tak berani menatap Putri. Putri tersenyum mendengar permintaan Kenzi. "Kenapa malah nunduk? Katanya mau peluk Tante?" godanya pada Kenzi.

Seketika kepala Kenzi mendongak menatapnya dengan senyum yang mengembang. "Boleh?" tanyanya untuk memastikan. "Boleh." jawab Putri mantap sambil merentangkan kedua tangannya. Tak perlu menunggu waktu lama, Kenzi segera memeluk tante cantiknya itu. Menenggelamkan kepalanya di dada Putri. Tangannya memeluk erat tubuh Putri.

AMNESIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang