-Sequel From Too Little Too Late-
-Youre not Sorry Dear 6-
©Masashi Kishimoto
Menma x Fem Naruto x Sasuke x Shion
Hurts, Drama, Romance, Comfort
Mature Content.
.
.
.
.Menma masih menggenggam tangan Naruto yang sedari tadi tertidur dalam pelukannya. Menma tahu jika hati Naruto masih untuk Sasuke yang dengan teganya mengkhianati Naruto yang begitu tulus pada laki-laki brengsek itu. Siapapun yang melihatnya pasti tahu jika Naruto masih kehilangan jiwanya. Apalagi baru saja kemarin Naruto mengetahui tentang dirinya yang kehilangan calon bayinya hampir empat tahun berlalu. Itu mengguncang psikologisnya.
Tapi apa yang bisa Menma lakukan selain terus berada disamping Naruto yang sangat membutuhkan sosok yang bisa mendukungnya dalam keadaan apapun.
Dipandanginya wajah cantik yang bisa dibilang baby face milik Naruto karena meskipun umurnya sudah menginjak dua puluh delapan tahun, wajah Naruto masih terlihat seperti gadis remaja usia sekolah. Wajahnya yang begitu damai saat terlelap sangat berbeda dengan apa yang baru saja dilihatnya. Begitu sangat mencekam, dan Menma kira semua yang dia baca dalam laporan berkas yang diberikan Minato itu hanya omong kosong belaka.
.
.
Flash back...
.
.Praaaaaaank......
Naruto melemparkan sebilah pisau sesampainya di hotel yang disewanya dengan Menma. Menma tahu jika Naruto sedari tadi menahan emosinya. Siapa yang akan terima diperlakukan dengan seenaknya didepan umum? Beruntung gadis tadi segera mereka tinggalkan meskipun harus membiarkan Naruto bertindak kasar dengan menampar Shion yang dengan seenaknya bergelayut ditangannya.
Beruntung pisau itu melayang layang dan menancap di meja makan yang tak jauh dari posisi Menma berdiri. Bukan shok yang dirasakan Menma tapi aura yang dikeluarkan Naruto menurun drastis hingga mungkin orang lain yang baru melihatnya bisa saja menganggap jika Naruto adalah seorang wanita berdarah dingin yang tak segan untuk membunuh musuhnya yang menghalangi jalannya. Ini bukan situasi yang bagus.
"Apa yang kau lakukan Naruto?"
"Mungkin sebaiknya aku bunuh dia jika dia menemuiku lagi"
"Siapa yang kau maksud?"
"Siapa lagi kalau bukan perempuan brengsek yang mengusik hidupku hari ini?"
"Shion maksudmu?"
"Jangan kau sebut namanya Menma"
"lalu sekarang apa maumu Naru?"
"Kau cari tahu semua tentang dia, mungkin aku bisa bermain sedikit denganya"
Kriiiiiiing...... kriiiing....
Naruto melihat ponselnya yang berada dalam sakunya untuk melihat siapa yang menelpon dirinya. Tak tahukah jika dirinya sekarang sedang memasuki mode Kitsune miliknya yang tak ingin disinggung sama sekali dengan hal apapun. Yang dibutuhkan Naruto malam ini adalah sebuah pelukan yang mungkin bisa didapatkannya dari Menma yang dengan jelas selama ini hanya dialah yang selalu ada untuk Naruto.
"Halo"
"Naru", terdengar suara barithone dari seberang sana.
"Untuk apa kau menelephone ku lagi?"
"Aku merindukanmu", jawabnya
"Tapi aku tidak"
"aku tahu. Aku hanya meminta waktumu sebentar saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Youre Not Sorry Dear
FanfictionPenghiatan dan Rasa sakit yang terus menghantui Naruto pada akhirnya membuatnya terus dalam sebuah pelarian yang tak berujung. Hampir empat tahun berlalu haruskah Naruto menyerah dan terus menghilang?? atau terus maju menghadapi kenyataan, bahwa Sas...