-Sequel From Too Little Too Late-
-Youre not Sorry Dear 7-
©Masashi Kishimoto
Menma x Fem Naruto x Sasuke x Shion
Hurts, Drama, Romance, Comfort
Mature Content
.
.
.
.
.
Naruto tahu jiika dirinya mungkin terlihat lemah, bahkan mungkin terbilang cengeng dihadapan Menma saat dirinya menunjukkan sisi rapuhnya pada Menma. Namun pada siapa lagi Naruto harus menumpahkan segala rasa frustasinya? Disisi lain Naruto tak ingin dirinya hilang kendali karena kesakitan dan perasaan egois yang kini menderanya. Memangnya siapa yang pantas disalahkan dengan keadaannya sekarang?
Haruskah dirinya selalu menanggung kesalahan orang lain yang mengganggunya? Bahkan hanya untuk mempertahankan apa yang telah jadi miliknyapun, Naruto merelakannya dan mengalah. Lalu siapa yang pantas untuk disalahkan atas semua yang telah terjadi saat ini??
Pantaskan Kami-sama yang dipersalahkan atas semua yang terjadi padanya? Haruskah Naruto meratapi nasib yang telah diberikan Kami-sama padanya. Mungkin takdirnya masih bisa diubahnya tapi tidak dengan apa yang telah terjadi menimpanya. Biarlah semuanya menjadi rahasia Kami-sama, yang terpenting untuknya saat ini. Mencoba untuk seminimal mungkin melakukan interaksi dengan Sasuke dan juga Shion yang terus saja menerornya. Jangan salahkan dirinya, jika mungkin Naruto akan melakukan hal yang lebih kejam dari apa yang pernah dia lakukan. Bukan. Bukan maksud untuk menakut-nakuti. Tapi siapa berani mengusiknya tanpa dirinya tahu dimana letak kesalahannya, bukan lagi mengahdapi Naruto yang na'if. Tapi Naruto yang berani mengambil resiko tanpa memandang siapa yang akan menjadi lawannya.
.
.
.
.
Sasuke hanya melihat tubuh Shion yang terkapar dengan pandangan datar. Penyesalan yang begitu besar kini bercokol dalam hatinya. Melihat Naruto yang begitu dingin saat melukai Shion masih terbayang seperti nyata dalam fikirannya. Yah, dirinya patut disalahkan atas segala hal yang telah Naruto alami saat ini. Bahkan mungkin dirinya tak pantas mendapatkan pengampunan dari diri Naruto. Tahukah jika dirinya kini menderita karena Naruto tak ingin melihat wajahnya. Bahkan Sasuke baru menyadarinya saat Naruto ada dihadapannya bukan matanya yang dilihat Naruto. Tapi sebuah bayang yang mungkin lebih menarik untuk diliha dibelakang Sasuke saat itu. Miris. Bahkan hampir empat tahun ini dirinya menyesali segala hal yang sudah dilakukannya. Ia kira semuanya akan berjalan sesuai dengan apaa yang telah direncanakannya.
Tapi wanita yang kini terkapar dihadapannya ini telah menghancurkan semuanya. Entah setan apa yang memebuatnya dulu memiliki keberanian untuk menduakan Naruto dengan tipe wanita yang jauh lebih rendah dari Naruto.
Rendah? Ya. Shion itu ternyata terlalu murahan untuk ukuran wanita berkelas. Meskipun Sasuke tahu jika diluaran sana masih banya wanita yang mungkin akan dengan suka rela mengangkangkan kaki mereka dihadapan dirinya untuk melakukan one night stand. Tapi entahlah Sasuke juga tak mengerti sebenarnya apa yang ada dipikirannya waktu itu saat dirinya melakukan semua hal yang menyakiti Naruto dengan Shion.
Sasuke sadar dirinya terlalu egois untuk ukuran pria matang yang menginginkan calon pendamping yang sempurna. Bukan hanya satu kali Sasuke menyakiti Naruto. Tapi sudah berkali-kali. Bahkan Naruto sudah sering melarikan diri dari sisinya yang pada akhirnya Sasuke kembali memenangkan hati Naruto meskipun dengan berkali-kali pula Sasuke sakiti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Youre Not Sorry Dear
FanfictionPenghiatan dan Rasa sakit yang terus menghantui Naruto pada akhirnya membuatnya terus dalam sebuah pelarian yang tak berujung. Hampir empat tahun berlalu haruskah Naruto menyerah dan terus menghilang?? atau terus maju menghadapi kenyataan, bahwa Sas...