Mereka langsung menaiki kuda mereka dan langsung menuju ke lowser.
Suasana kini sunyi, hanya terdengar suara desiran angin yang menyentuh dedaunan.
Mereka memacu kudanya dengan kecepatan kecil.
"apa yang kau adukan pada ayah?" tanya rey untuk memulai obrolan
"aku hanya mengadukan bahwa kau mendorongku ke kolam"
"dasar tukang mengadu.." kata rey dengan sinis.
"biarkan.."
"lihat, aku jadi diacuhkan ayah" kata rey dengan wajah memelas.
"itu sih salah kau" kata fany enteng "siapa suruh, kamu menjahiliku"
"ya sudah maafkan aku. Apakah kau mau memafkanku?" tanya rey. Dengan pandangan ke depan.
Fany tidak menjawab rey, ia mengacuhkannya.
"ya sudah, kalau kau tak mau memaafkanku" kata rey.
Keadaan kembali sunyi. Sekitar lima belas menit kadaan ini berlangsung. Dan saat mereka sedang fokus.
Tiba tiba ada tiga orang yang mencegah mereka. Tiga orang ini menggunakan kuda dan juga pedang di tangan mereka. Sepertinya mereka adalah penjahat.
"turun kalian!" bentak salah satu dari orang itu.
"ada apa ini?!" teriak fany
"turunlah cepat!" bentaknya sekali lagi sambil menodongkan pedang.
Dengan terpaksa fany dan rey turun dari kudanya. Para penjahat pun masih menodongkan pedang nya.
'andaikan saja aku membawa pedang' gerutu fany dalam hati. "apa mau kalian!?" bentak fany.
"diam!, atau aku akan menyakitimu" jawab orang itu "kalian harus ikut kami"
"tidak!" sahut rey dengan wajah marah dan kesal. "kami tidak akan pergi!"
"oh, itu yang kau mau"
Tiga penjahat itu menyerang rey dangan pedangnya. Pastinya rey kewalahan dan kalah. Kemudian penjahat itu mengikat Kaki dan tangan rey.
Sementara fany, ia melempari penjahat itu dengan batu. Dan ia berhasil mengambil salah satu pedang dari mereka.
"kau pasti kalah!" bentak fany pada salah satu penjahat. "kau lihat saja, apa yang akan terjadi"
Fany langsung saja memainkan pedangnya pada penjahat itu. Permainan pedang mereka semakin seru.
Terlihat dua penjahat yang lain membawa rey ke dalam keretanya yang masih dalam ikatan. "apa yang kau lakukan?!" bentak rey dengan kesal.
Rey tidak bisa berbuat apa apa, karena tangan dan kakinya terikat. "diamlah!" bentak penjahat itu.
Entah apa yang di inginkan dua penjahat ini dari rey. Tanpa alasan mereka ingin membawa rey dan fany. Mungkin mereka ingin meminta tebusan pada raja ford.
Tampaknya penjahat yang melawan fany sudah kelelahan. Jadi ia meminta bantuan pada kedua temannya itu. "cepat, bantulah aku!"
Sekarang fany di kepung tiga penjahat. Tapi untungnya ia memegang pedang di tangannya.
Saat fany sedang sibuk melawan tiga penjahat, rey berusaha membuka ikatannya. "bagaimana ini?"
Rey kemudian menggigit tali yang mengikat tangannya. Dan anehnya, tali itu langsung terputus. Seakan meleleh karena terkena air liur rey.
"hah!" rey pastinya terkejut karena tali yang mengikatnya putus saat terkena air liurnya.
Ia tak berpikir lama lama, ia langsung membuka tali yang mengikatnya dan turun dari kereta.
Buukhh
Rey memeukul penjahat itu dengan kayu yang ia temukan di kereta tadi. "rasakan itu"
Fany dan rey akhirnya dapat mengalahkan ketiga penjahat itu, dan mereka pun langsung menaiki kudanya menuju lowser.
..."masukan grey kembali ke kandangnya, rey." kata paman clow.
"baiklah paman clow"
Rey dan fany sudah berada di lowser, mereka sedang memasukan kudanya kembali kekandang.
Tidak ada yang tahu kalau fany dan rey baru saja melawan penjahat. Karena tidak terlihat sedikit luka pun di tubuh mereka.
"kami akan pulang paman" izin fany.
"baiklah"
Fany dan rey pun pulang untuk makan siang. Setelah makan siang mereka akan pergi ke Barrack, untuk melatih kemahiran bersenjata mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crystal
FantasyRey dan fany. Kakak beradik yang memiliki kepribadian yang sangat berlawanan. Rey, mempunyai sifat ramah dan hangat pada semua orang. Sementara fany, ia lebih bersikap dingin dan tidak peduli pada orang lain. Suatu ketika, mereka mengetahui bahwa...