Chapter 6
......
Setelah Hana mengakui identitasnya di hadapan Jiyoon dan kerumunan yang membeku, Hani dengan cepat meraih lengan saudara kembarnya dan menyeretnya keluar dari sana. Wajahnya pucat, penuh kebingungan dan kecemasan. Dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tetapi dia tidak bisa membiarkan Hana tetap berada di sana dengan tatapan semua orang yang menghujam mereka.
"Hana, apa yang kau katakan tadi?" Hani mendesak saat mereka berjalan menjauh dengan cepat, tanpa menoleh ke belakang. Hatinya berdegup kencang, dan Yoongi yang mengikuti mereka dari belakang terlihat sama bingungnya. "Kau Jihae? Apa maksudmu? Kenapa kau tidak pernah memberitahuku tentang ini?"
Hana tetap diam, tak ingin mengucapkan sepatah kata pun. Wajahnya keras dan pandangannya tertuju lurus ke depan, seolah-olah ia sedang mencoba menahan air mata yang hampir tumpah. Hani terus menekan, berharap Hana akan menjawab, tetapi saudaranya hanya menggeleng lemah. "Tidak sekarang, Hani. Aku tidak bisa menjelaskan apa-apa saat ini," gumamnya dengan suara parau.
Yoongi hanya bisa melihat kedua gadis itu dengan rasa bingung yang makin menjadi-jadi. Selama ini, ia hanya tahu Hana dan Hani sebagai sepasang saudara kembar yang penuh rahasia, tetapi pengakuan Hana barusan membuka luka lama yang belum pernah dia bayangkan. Jika Hana adalah Jihae, siapa sebenarnya Hani? Dan kenapa semuanya terasa semakin kacau?
Di belakang, Jungkook yang tadinya terdiam di tengah kerumunan mulai bergerak. Ia berusaha mencari Hana di antara banyaknya orang yang masih berkumpul, tapi usahanya sia-sia. Hani sudah membawa Hana pergi sebelum dia bisa mendekat dan meminta penjelasan. Hatinya bergejolak, memikirkan apa yang baru saja dia dengar. Kenapa Jihae-Hana-bersembunyi selama ini? Dan kenapa dia kembali sekarang, mengungkapkan kebenaran dengan cara yang begitu menyakitkan?
Jiyoon, yang masih berdiri di tempat, tak mampu bergerak. Tangannya bergetar, wajahnya kehilangan ekspresi. Apa yang baru saja terjadi? Jika yang dikatakan Hana itu benar, jika Hana benar-benar Jihae, bagaimana bisa dia masih hidup? Pikiran Jiyoon berputar tanpa kendali, berusaha mencari logika di tengah kekacauan emosional yang baru saja terjadi. Dia begitu yakin Jihae sudah mati-dan keluarga mereka lah yang bertanggung jawab atas penderitaan gadis itu. Tapi kini, Jihae berdiri di hadapannya lagi, seperti hantu dari masa lalu yang menuntut keadilan.
---
Di sisi lain kota, Tuan Park akhirnya pulang ke rumah dengan wajah yang penuh kelelahan. Wajahnya kini tampak jauh lebih tua dari usianya, keriput menghiasi dahi dan kantong matanya. Hari-harinya dihabiskan bekerja keras, mencoba melupakan rasa sakit yang menghantui sejak kepergian putrinya, Jihae. Setiap langkahnya terasa berat, seperti seluruh beban dunia menimpanya. Begitu tiba di rumah, Jimin yang duduk di ruang tamu memperhatikan ayahnya dan segera menghampiri, bertanya dengan lembut, "Ayah, apakah kau baik-baik saja?"
Tuan Park hanya mengangguk lemah, tidak berkata apa-apa. Ia berjalan perlahan menuju kamarnya tanpa sepatah kata, meninggalkan Jimin dengan perasaan yang tidak enak. Setelah menutup pintu, Tuan Park diam mematung di tengah kamarnya, pandangannya jatuh pada dua bingkai foto yang terletak di meja. Di sana, terdapat foto Jihae-putri yang ia cintai-dan foto mantan istrinya, Shin Jiah.
Air mata mengalir pelan di pipi Tuan Park saat ia memeluk kedua foto itu. Rasa sakit yang ia coba sembunyikan begitu lama kini kembali menghantamnya tanpa ampun. Kehidupannya semakin terpuruk sejak kehilangan Jihae, dan perceraian dengan istrinya membuat segalanya semakin tak tertahankan. Ia merindukan mereka berdua-Jihae, yang sudah tiada, dan Jiah, yang memilih pergi dari kehidupannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/72145437-288-k577537.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae (미안해) 2
FanfictionMIANHAE SERIES II [END] 🚫[PROSES REVISI]🚫 Sosok Park Jihae yang sudah pergi lima tahun lalu membuat banyak orang menderita karnanya. Bahkan setelah bertahun-tahun lamanya, rasa sakit, penyesalan itu tetap datang. Bagaimana cara menebusnya? Bagaima...