"Jungkook-ah?!"Aku memekik. Membuat seisi kelas memusatkan tatapan mereka ke arahku. Termasuk laki-laki berambut coklat tua yang berdiri di depan kelas, ia menatapku seolah tak percaya dengan penglihatannya.
"Jihyun? Lee Jihyun?"
Yang sonsaengnim memandang aku dan Jungkook bergantian, lalu berdehem, "Mungkin kalian bisa lanjutkan nanti reuninya. Sekarang Jungkook, duduklah di sebelah Hoseok." Jungkook mengangguk lalu segera menghampiri bangku yang dimaksud. Ia tersenyum lebar padaku saat ia melewati bangkuku. Ah, ia masih punya senyuman gigi kelinci itu rupanya.
Tak lama kemudian, seseorang mengetuk pintu, "Maaf, aku terlambat."
Ya, itu Taehyung. Yang sonsaengnim hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan menyuruhnya duduk. Taehyung berjalan melewati mejaku, melirikku tajam lalu melenggang ke mejanya sendiri. Hei, apa ia baru saja menunjukkan wajah kesalnya padaku? Bukannya aku yang harusnya kesal? Psh.
"Baiklah anak-anak, hari ini saya akan mengumumkan kelompok untuk tugas ujian tengah semester kalian."
Oh, benar juga. Sebentar lagi sudah masuk masanya ujian tengah semester. Lebih baik aku jauh-jauh dari Taehyung atau aku bisa gagal di ujian kali ini.
"... Hoseok dengan Somi. Dan yang terakhir, karena kita memiliki jumlah murid yang ganjil, maka kelompok terakhir akan terdiri dari 3 orang. Yaitu, Jihyun, Taehyung, dan Jungkook."
Sial, sial, sial. Padahal baru saja aku berniat untuk menjauhi manusia setengah alien itu, dan sekarang aku berkelompok dengannya di ujian tengah semester? Syukurlah masih ada Jungkook, kalau tidak aku mungkin akan berakhir mengerjakan tugas ini sendiri.
"Ssaem, saya ingin pindah kelompok." suara berat yang berasal dari bangku belakang itu tiba-tiba memecah keheningan. Aku menoleh ke belakang dan mendapati Taehyung melipat tangannya di dada dengan angkuh sambil bersandar ke sandaran kursinya, ia membalas tatapanku dan menyeringai, "Saya tidak mau satu kelompok dengan Jihyun, dia sangat menyusahkan."
Aku memutar bola mataku jengah.
Oh Tuhan, tolong jangan lagi.
"Yah! Siapa yang kau bilang menyusahkan, huh? Paling-paling kau hanya akan memerintahku mengerjakannya. Iya kan?" Aku berteriak tidak terima ke arahnya. Taehyung yang sepertinya tersulut emosi akibat teriakanku, sontak bangkit dari duduknya dan menghampiriku.
"Enak saja! Kau yang menyusahkan! Kau pikir siapa yang akan merawatmu kemarin ketika kau sakit jika bukan aku? Dasar tidak tahu diri!" ia balik berteriak di depan wajahku.
"KIM TAEHYUNG, LEE JIHYUN. RUANG DETENSI SEPULANG SEKOLAH."
Oh, sial.
"Kalau begitu, kalian bisa mulai berdiskusi. Saya akhiri kelas sampai disini saja." setelah Yang sonsaengnim meninggalkan kelas, aku menoleh pada Taehyung yang juga sedang melayangkan tatapan tajam ke arahku.
Kami tidak bersuara, hanya saling menatap seakan berusaha membunuh satu sama lain dengan sorot mata yang begitu tajam.
"Jihyun-ah." sebuah suara menghentikan kegiatanku.
Aku menoleh dan mendapati Jungkook sudah duduk di depanku. Ya Tuhan, aku hampir lupa dengan laki-laki berambut batok kelapa ini. Tatapanku melembut, dan aku tersenyum sumringah padanya.
"Ah, Jeon Jungkook! Kenapa kau tidak bilang kalau mau pindah kesini, huh? Aku sangat terkejut melihatmu barusan." aku memukul lengannya pelan, membuatnya terkekeh ringan.
YOU ARE READING
Alien Next Door [KTH]
FanfictionKetika Kim Taehyung si tetangga baru menjadi musuh terbesar sekaligus orang yang paling berarti bagimu di saat yang bersamaan... ••• (ON-EDITING) ⚠ DO NOT PLAGIARIZE ©kookkiri, 2016.