Chapter 5

415 45 1
                                    


Aku sedang makan siang dengan Jungkook di kantin, seperti biasa. Tidak ada yang aneh sampai aku merasakan getaran di saku rok seragamku. Aku mengambil ponsel dan melihat pesan yang masuk.

From: +823516xxx

Bersama anak baru itu lagi, hm?

Aku mengerutkan dahi penasaran.

Apa ini Taehyung?

Sepertinya bukan. Sepertinya.

Aku punya nomor Taehyung dan dia tidak pernah mengirim pesan lewat whatsapp.

Tapi jika bukan Taehyung, siapa?

Aku tidak terlalu memiliki banyak teman di sekolah. Aku hanya dekat dengan teman sebangkuku Kim Doyeon, lalu Jungkook, dan beberapa anak lainnya di kelas. Aku sama sekali tidak memiliki teman di luar kelas.

Aku memang sedikit introvert, sangat kaku, dan juga canggung. Aku tidak pandai berteman dengan orang baru. Dan aku tidak pandai mengekspresikan perasaanku, sehingga banyak orang yang salah paham dan menganggap aku cuek dan dingin. Padahal aku tidak bermaksud begitu, ini hanya ekspresiku yang biasanya.

Aku masih menatap layar ponselku sambil menebak-nebak siapa yang kira-kira mengirimkan pesan ini.

"Siapa?" tanya Jungkook sambil menatapku dengan alis terangkat.

Aku menggidikkan bahu, "Tidak tahu."

Mata bulat Jungkook, menyipit ke arahku, menatapku penuh intimidasi. Aku tidak ingin membuatnya khawatir, jadi aku segera membalas pesan misterius itu dan memasukkan ponsel kembali kedalam saku. Mungkin saja itu Taehyung, dia kan memang iseng.

Jihyun: Taehyung?

Bip!

+823516xxx: Taehyung? Oh, aku bahkan lebih tampan darinya, Sayang.

Aku tidak suka dengan anak baru itu, siapa namanya? Junghulk? Atau siapalah itu, aku tidak peduli.

Ini peringatan.

Aku hampir tersedak.

Sontak aku mengedarkan pandanganku ke penjuru kantin, namun tak kutemukan siapapun memperhatikanku. Semua orang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Lagipula tidak banyak wajah yang kukenal disini. Jadi, siapa?

"Kau tidak apa-apa?" pertanyaan Jungkook membuatku sedikit tersentak. Ia menatapku dengan khawatir.

Aku menggeleng, "Eoh, tentu saja. Aku tidak apa-apa."

"Kau yakin?"

Aku mengangguk ragu, "Mm, ya."

Ekspresi Jungkook menunjukkan kalau dia ragu dengan jawabanku. Tapi syukurlah ia memilih untuk diam dan memakan kembali makan siangnya. Meski aku tahu ia punya banyak hal yang ingin dia katakan padaku, tapi seperti biasanya, Jungkook bukan orang yang suka ikut campur.

Aku pun memutuskan untuk tidak membalas lagi pesan misterius itu dan memasukkan kembali ponselku ke dalam saku.

**

Setelah jam istirahat adalah waktunya pelajaran Sejarah. Dan sialnya, aku lupa mengerjakan pr yang diberikan Lee sonsaengnim minggu lalu gara-gara semalam aku tertidur sepulang dari rumah Jungkook.

Sialnya lagi, Lee sonsaengnim adalah seorang guru yang disiplin—dan agak menakutkan. Beliau akhirnya menghukumku dan juga Taehyung—yang sudah pasti tidak mengerjakan pr juga—untuk berlari keliling lapangan basket sekolah sebanyak 3 putaran.

Alien Next Door [KTH]Where stories live. Discover now