Ruangan bercatkan putih bersih, dengan sengatan matahari yang kentara menyorot kearah jendela yang terbias oleh tirai tipis bernada sama dengan dindingnya. Dengan dikelilingi bau obat obatan dan antiseptik yang begitu menyengat menusuk indra penciuman bagi siapapun yang ada di dalam ruangan ini.
Dengan sebuah pergerakan kecil dari tubuh Qilo yang masih belum sadarkan diri, kini berhasil membuat sean dan riana menanti gerakan gerakan selanjutnya.
Dan saat mata lentik itu mengerjap beberapa kali, barulah matanya terbuka menandakan bahwa Qilo sudah tersadar dari pingsannya ini.
"Dad, Bibi Qila?" tanyanya saat matanya menatap ke segala arah ruangan namun yang di carinya tak kunjung ia temukan.
"Grammy? Apa grami mengusir bibi Qila?" kini pandanganannya beralih kearah riana yang tidak jauh berada di dekatnya
"Mana mungkin amy mengusirnya sayang" jawab perempuan tua itu.
"Sepertinya Qilo sangat menyayangi bibi Qila itu, benar bukan?" lanjut ucapannya.
"Tentu saja Qilo menyayangi dan mencintai bibi Qila amy" balas Qilo sembari memandang kedua orang dewasa itu
"Apa Qilo ingin mempunyai mom seperti bibi Qila?" pancing riana
"Iyaa, Qilo ingin bibi Qila jadi mommy Qilo" balas Qilo bersemangat saat membahasnya.
Binar bahagia yang terpancar dari wajah imutnya, sangat berarti bagi sean yang kini sedang menyimak apa yang sedang mommy dan anaknya perbincangkan.
Tidak tahu kenapa, tiba tiba saja Sean tersedak oleh air liurnya sendiri, dan diikuti oleh tawa Riana yang menggema diruangan sunyi ini.
"Darimana kau dapat pemikiran seperti tadi Qilo?" Sahut sean memandang lurus kearah anaknya, dan anak itu? Anak itu malah tersenyum lebar seakan akan ucapannya itu adalah gurauan.
Tapi, beda lagi jika dengan dirinya sendiri,
"Haha kalian, yatuhan! Haha" tawa riana seakan akan mengejeknya
"Mom..!" rajuk sean memandang kearah ibunya.
"Oh iya, dimana mom Qila gramy?" tanya Qilo kembali kepada riana yang baru saja berhenti dari tawanya.
Seketika membuat keduanya terdiam kembali
"Qilo berbicaralah dengan benar" tegur sean dengan tegas
"Akuu dataaaang.." sorak seseorang yang baru saja memasuki kamar Qilo dengan sebuah senyuman manis.
Riana juga menyambut selena dengan senyuman lebar dan juga membantu selena untuk menyimpan beberapa barang bawaannya.
"Bibi darimana saja?" tanya Qilo to the pointl
"Tadi bibi pulang sebentar ke rumah, sayang" balas Selena langsung tersenyum saat mengetahui jika Qilo sepertinya sudah nempel sekali dengan dirinya.
"Nah, jika sudah ada bibi Qila sebaiknya amy pulang dulu" ucap riana sembari membereskan barang barangnya, dirinya sudah menenteng sebuah tas limitid dan kini ia mendekat kearah Qilo, ingin mengelus puncak kepala cucu kesayangannya.
"Gramy akan kemana?" tanya Qilo bersamaan dengan sean yang ikut bertanya.
"Aku harus menyelesaikan urusanku sebentar, paling tidak besok atau lusa aku akan kemari dengan granpa mu" tutur riana.
"Baiklah, cucuku Qilo cepat sembuh sayang. Sean jaga dia dengan baik, selena aku titip anakku dan cucuku kepadamu ya!" pamit riana setelah mereka menganggukan bahwa mereka setuju atas pesan darinya, kemudian ia langsung saja berlenggang keluar dari ruang inap ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Mr. Duren! [END] [2✓]
Romance♥END♥ - tersedia di DREAME Hadirnya tak mengenal waktu dan tempat, Hinggap disetiap jiwa yang mampu merasakan dan memberikan harapan baru disetiap episodenya, juga menebarkan sejuta rasa yang terkadang tak mampu diungkapkan.. Sama persis seperti...