19 savana

14.7K 566 4
                                    

Siluet gadis cantik yang sedang duduk di pelataran padang savana luas membentang,  berhasil membuat mata takjub saat memandangnya.

Wanita yang baru saja berkepala dua  itu kini sudah sangat sukses di bidangnya yang saat ini terlihat sangat anggun dan berkilauan.

Bukan lagi ungkapan cinta yang ia butuhkan. Namun sebuah pembuktian nyatalah yang seharusnya sudah ia dapatkan dari lelaki baik yang tidak akan pernah mengecewakannya, Lagi.

"Aku datang lagi" 

Sesosok pria berahang tegas, yang mempunyai sorot mata tajam bak elang, kini sudah berdiri dihadapannya dengan sebuket bunga lili kesukaan wanitanya

"Aku tidak menunggu kedatanganmu" elaknya.

tetap saja tidak berubah.
sudah Satu bulan berlalu wanita itu memandang pria ini dengan pandangan dingin yang ia miliki.

Menyorot tajam dengan tatapan benci, dan juga suara dingin menandakan rasa masa bodoh-nya.

dan bagi sean? sepertinya sudah sangat biasa bertahan dengan sikap wanitanya seperti sekarang, dan itu sudah berlalu hampir selama satu bulan saat ia berhasil menemukan keberadaanya.

"Masih sama?"

"Tidak lagi sama"

"Aku ingin kau berikan aku satu kesempatan lagi" ucapnya angkuh dihadapan selena.

Keningnya mengeryit di tambah kedua alisnya tertaut.

"Not yet!"

"Permainannya memang begitu"

"Dan ini bukanlah suatu permainan"

"Anggap saja ini rules dari permainan tuhan"

Masih keras kepala dan juga kukuh dengan keputusannya.

Satu bulan pencarian dan satu bulan menaklukan dirinya, sudah cukup bagi sean untuk mengulur-ulur waktu.

Dan kini sudah berpetepatan hari ke - 35 dari penolakan yang selena berikan kepada sean.

Namun, tidak ada kata menyerah dalam kamusnya.

Tidak ada pula kata tidak yang selama ini sean tekankan kepada selena.

"Pergilah!" usir selena dengan wajah terfokus pada sebuah mug yang berada ditangannya.

"Tidak!" tegas sean menolak.

Satu bulan ini sudah banyak sekali kejadian yang tak pernah terfikirkan oleh nalarnya.

Pasalnya, saat ia sudah berhasil membawa selena ke itali, dan juga sudah berhasil membuatnya percaya.

Tiba tiba saja semua itu kembali berantakan tatkala selena pergi begitu saja meninggalkan sean tanpa kata, dan hanya secarik kertaslah yang ia temukan sebagai bukti dari kaburnya selena.

" Chase and conquer me back. "
Hanya itu yang ditulisnya.

"Kau harus kembali kepadaku"

"Jika aku menolak, apa konsekuensi yang akan aku dapatkan?" tantang selena.

Dan ia bangkit, berjalan meninggalkan sean sendirian di padang rumput.

"Aku tidak menerima penolakan, jika kau sudah lupa."

"Ah ya memang aku sudah tidak mengingatnya."

"Selena, sudah cukup bermain-mainnya." ujar sean.

Ia menahan tubuh selena, dan membalikan badan-nya untuk kembali berhadapan dengannya.

Kedua mata hazel mereka saling bertubrukan, sean mencengkram erat kedua bahu selena tanpa menyakitinya.

Married With Mr. Duren! [END] [2✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang