6

15.4K 362 21
                                    


¤¤¤

Mereka mencari jawaban dari diriku, sedangkan aku mencari pertanyaan yang akan menjauhkan jawabannya...

Tetapi sekarang pasokan pertanyaanku sudah habis. Apa yang harus aku lakukan?

¤¤¤

AUTHOR POV

Hari yang cerah, di tandai dengan sang surya yang mengintip di balik awan. Kicauan burung membuat hati damai, ditambah lagi dengan embun pagi yang masih betah menempel di kaca jendela. Sungguh, sebagai anak manusia yang tidak luput dari dosa, Nayrin hanya mengisi paginya dengan kutukan terhadap takdir dan terhadap sang penjaga waktu yang tidak bisa berbaik hati kepadanya dengan memberikan dia setitik kebahagiaan.

Seperti biasa, Nayrin bangun plus dengan makian dan mandi plus dengan mata bengkak karena menangis di bawah pancuran air. Sudah dua hari ia menjalaninya dengan kondisi yang sama. Hanya saja dia beruntung tidak akan ditanyai oleh anggota keluarganya karena dia sedang tidur di apartmentnya.

Setelah selesai makan malam dua hari yang lalu bersama keluarganya minus Nael, Nayrin meminta izin kepada mama dan papanya untuk tidur di rumah temannya, karena mama dan papanya tidak tahu kalau ia punya apartment sendiri. Alasannya tinggal di rumah teman karena harus menyiapkan laporan kerjasama dengan beberapa perusahaan. Mama sempat curiga, tetapi langsung setuju saat Nayrin mengatakan tentang naik jabatan dan mamanya yang sangat senang pun mengizinkan Nayrin untuk pergi.

Setelah mandi, Nayrin mengurus kepindahannya. Memang benar yang Nayrin katakan kepada orang tuanya bahwa ia akan naik jabatan dan hari ini adalah kepindahannya dari sekretaris manager menjadi sekretaris CEO. Ini semua karena Ibu Sandra yang merupakan bosnya itu mempromosikan dirinya sebagai pengganti sekretaris lama sang CEO yang mengundurkan diri karena sudah menikah dan mengikuti suaminya. Awalnya Nayrin tidak ingin menerima tawaran itu karena ia merasa banyak yang lebih baik dari dirinya di perusahaan tersebut, tapi karena paksaan dari bosnya Ibu Sandra, ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Selesai sudah semua berkas yang akan ia bawa, pergi ke dapur untuk membuat sarapan dan segera berangkat ke kantor. Hari ini pergi dengan kemeja berwarna peach besarta rok span dan blazer berwarna biru muda. Dari luar Nayrin terlihat cerah dengan pakaian itu, tetapi dari dalam hanya kesakitan yang dirasakannya.

Sesampainya di kantor, Nayrin langsung menuju lantai 21 yang akan menjadi tempat ia bekerja mulai sekarang. Barang-barang di meja sebelumnya sudah di pindahkan oleh OB dengan pengawasan security.

Ting....

Saat lift terbuka betapa terkejutnya Nayrin dengan seseorang yang ada di depannya.

"GAREL?" Nayrin sangat terkejut dengan seseorang yang ada di hadapannya, dengan kemeja putih yang dilapisi dengan jas hitam dan celana bahan yang sangat pas di tubuhnya. Jika saja yang melihat Garel sekarang adalah wanita lain, mereka pasti akan langsung melemparkan dirinya ke pelukan Garel yang terlihat nyaman itu.

Tapi sekarang berbeda, yang melihat Garel adalah Nayrin dan bukan wanita lain. Bisa terlihat bahwa Nayrin gemetar dan pucat pasi dengan apa yang dilihatnya.

"Selamat pagi Ms. Browne?" Garel menampilkan senyum menawannya dan yang terbaik untuk Nayrin.

"Se-selamat pa...gi" Dengan susah payah Nayrin mengucapkan dua kata itu dengan berusaha senyum yang lebih terlihat menyeramkan.

"Sungguh senang saya mendapatkan sekretaris seperti anda Ms. Browne. Sangat susah membujuk anda untuk menjadi sekretaris saya. Bahkan membeli perusahan ini saja saya harus mengikhlaskan 2 perusahan saya yang lain" kata Garel dengan sombongnya.

The Time'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang