04. PROMISE?

1.5K 151 7
                                    

Chanyeol tertawa kecil. "Tentu saja tidak. Jika dia mengenal ku, mana mungkin dia meminta di bawa pergi oleh orang yang telah membunuh kedua orang tuanya".

Semua barang bawaan Xiumin jatuh ke lantai. Matanya terbelekak kaget, jantungnya berdetak lebih cepat, seketika rasa panik, terkejut dan takut menghingapinya.

"Y-Ya! Park Chanyeol apa maksud ucapan mu?" Xiumin mencoba menghilangkan rasa takutnya.

"Jangan berpura-pura tak mengerti hyung. Bukankah kau melihat kejadian di hari sialan itu dengan mata kepalamu sendiri? Kau tahu aku seorang pembunuh." Chanyeol tersenyum masam. Rasa bersalah atas kejadian delapan tahun lalu kembali menghatuinya.

Xiumin mencengkram kerah jaket Chanyeol. "Ya! Park Chanyeol!"

"Wae? Wae hyung? Memang benar bukan? Aku pembunuh."

Cengkraman Xiumin pada kerah jaket Chanyeol semakin kuat. Matanya memerah panas, tapi jangan lupakan rasa takut yang kini masih ada di dalam dirinya.

"Park Chanyeol! Berhenti mengatakan itu! Kau bukan pembunuh! Kau tak pernah membunuh siapapun." Xiumin berteriak. Ia melepas cengkramannya. Kakinya melangkah pergi memasuki lift dan meninggalkan Chanyeol sendirian di besment apartemant itu.

10 menit berlalu....

Chanyeol masih diam membeku di tempatnya, pikirannya kacau.

Soojung.

Hanya Soojung yang ada di pikirannya dan kejadian sialan delapan tahun lalu yang membuatnya harus berpisah dengan orang yang ia cintai.

"Aish!" Chanyeol mengacak-acak rambutnya frustasi. Pikirannya tak dapat bekerja dengan baik sekarang.

Baru beberapa langkah Chanyeol berjalan, tiba-tiba ada seseorang yang berlari sambil berteriak memanggil namanya dari arah samping kanan.

"Hyung!! Chanyeol hyung!!" Panggil namja itu dari jauh, masih sambil berlari.

"Oh? Kau ternyata Sehun. Ada apa dengan mu, eoh? Mengapa kau berlari?" Tanya Chanyeol heran.

Namja bernama Oh Sehun itu menumpukkan tangannya di lutut. Nafasnya terengah-engah.

"Mwoya?! Oh Sehun ada apa dengan mu?"

"Tak -haah- bisakah -haah- kau -haah- me-menunggu ku?" Tanya Sehun dengan nafasnya yang masih tersenggal-senggal.

Sebelah alis Chanyeol tersngkat. "Hanya itu alasan mu berlari?"

"Ani, bukan hanya itu. Kau tahukan resiko orang tampan jika berjalan-jalan sendirian? Pastinya di kejar para fans" jawab Sehun percaya diri.

"Tsk, percaya diri sekali kau Oh Sehun"

Chanyeol melanjutkan langkahnya menuju lift meninggalkan Sehun yang masih diam di tempatnya, mencoba mengatur nafas.

"Hyung!" Lagi, Sehun beteriak sambil berlari mengejar Chanyeol yang kini mulai memasuki lift.

"Ya, aish. Hyung! Bisakah kau menunggu ku?" Kesal Sehun. Jika satu detik saja ia terlambat melangkah pasti ia akan mengumpat dan menyumpahi Chanyeol karena meninggalkannya sendirian.

"Bisa, jika kau tak lamban" jawab Chanyeol, tangannya memencet tombol lantai yang di tujunya, lantai dua belas.

"Ah, kau dari mana saja? Semalaman aku tak melihat mu di dorm"

"Aku menginap di apartemant ku"

"Benarkah? Tumben"

"Ya"

Hening

Chanyeol dan Sehun diam, tak ada yang bersuara sampai,

'Ting'

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang