07. YOU?!

1.3K 129 6
                                    

Soojung POV

Aku menatap jam yang ada di layar ponsel ku sesaat setelah aku menyalakannya, lalu kembali melemparkannya di atas sofa tempat ku berada.

Pukul enam sore, itu berarti sudah sepuluh jam berlalu setelah kepergian Chanyeol dan Minseok oppa.

'Kroungg'

Ck, bunyi itu. Bunyi cacing-cacing perut ku yang minta di isi. Ya.. memang setelah sarapan tadi pagi, aku tak memakan apapun lagi. Jadi wajarkan jika aku sekarang kelaparan? Tapi, wajarkah jika orang yang tengah kelaparan ini malas memasak bahkan makan?

Entahlah, tapi ini memang kenyataannya... tubuhku terlalu malas untuk di gerakkan, bahkan mulutku juga malas untuk mengunyah makanan.

'Makan saja malas, apalagi mengurus suami nanti'.

Aku teringat kalimat itu, kalimat yang selalu di katakan oleh Sooyeon unnie ketika aku sedang malas makan. Ah, aku jadi rindu padanya. Aku penasaran bagaimana kabarnya dan butik miliknya.

Aku bangun dari posisiku menyender pada sofa ruang tengah, memasuki kamarku dan mengambil ponsel lama milikku di dalam nakas samping tempat tidur. Setelah mendapatkannya aku kembali ke ruang tengah.

Sudah satu bulan aku tak menggunakan pinky, ponsel kesayangan ku. Aku nyalakan ponsel itu, dan muncullah fotoku dengan Sooyeon unnie yang ku jadikan wallpaper.

Ku cari nomer kontak Sooyeon unnie. Tapi... tidak ada? Kenapa ini? Ah, mungkin aku menyimpannya dengan nama lain. Unnie, Jung Sooyeon, Yeon, Soo Unnie, sudah beberapa nama yang ku cari tapi hasilnya sama, tidak nomer Sooyeon unnie dan aku baru sadar... tak ada nomer Appa dan Eomma di ponsel ini.

Kenapa ini? Tidak mungkin aku tak menyimpan nomer keluarga ku sendiri, terlebih lagi mereka keluarga terdekat ku.

Aku ingat, bulan lalu saat aku masih berada di New York beberapa jam sebelum terbang ke Korea, aku menghubungi Sooyeon unnie, karna saat itu ia belum juga tiba di bandara sedangkan aku, eomma, dan appa sudah berada di bandara menunggunya. Kami memang berangkat ke bandara terpisah saat itu. Aku, eomma, dan appa pergi menggunakan taksi, sedangkan Sooyeon unnie pergi di antar oleh kekasihnya.

Jika saat itu aku menelepon Sooyeon unnie menggunakan ponsel yang ada di tangan ku, lalu kemana nomer telponnya sekarang?

Aku terus memikirnya, sampai aku tak sadar jika satu jam sudah berlalu dan kini langit mulai berubah menjadi gelap.

'Ting.. tong..'

Bel pintu berbunyi. Aku menyerngit bingung, ada tamu? Jika mungkin itu Chanyeol, untuk apa dia memencet bel sedangkan ia pemilik tempat ini.

'Ting.. tong..'

Bel berbunyi lagi. Aku pun beranjak dari ruang tengah menuju pintu.

'Ting.. tong..'

'Ting.. tong..'

'Ting.. tong..'

Bel terus berbunyi, aku yakin itu pasti ulah si pemencet bel yang tak sabaran, dan entah kenapa aku berubah menjadi jenkel karena ini.

Sama tak sabarnya dengan si pemencet bel, aku membuka pintu dengan kasar lalu siap mengumpati orang itu.

"Yak!! Bis-"

'Bugh'

"Aahh..."

Entahlah terlalu cepat untuk otakku merekam apa yang baru saja terjadi tapi memang ini hobi atau bagaimana, aku sangat sering terjatuh karena di tabrak atau tertabrak seseorang, seperti yang baru saja terjadi.

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang