12. WHY?

898 65 1
                                    

Waktu sudah menunjukan pukul 22.20KST, namun Seo Doyoon masih sibuk berkutat dengan puluhan map dan ratusan kertas yang berserakan di meja kerjanya.

Besok adalah hari jumat, dan itu hari deadline dimana laporan pekerjaannya dalam beberapa waktu kebelakang ini akan ia berikan pada presdir.

Doyoon benar-benar bekerja keras untuk menyelesaikan laporan yang di buatnya bulan ini. Ia tak ingin membuat kesalahan dan membuatnya harus mengerjakan ulang laporan itu.

Setelah hari jumat, dan akhir pekan, Doyoon akan mengambil cuti dari pekerjaannya selama dua minggu lebih.

"Kenapa pengeluaran bulan lalu dan bulan ini selisihnya begitu jauh? Tidak ada kegiatan apapun bulan ini, tapi kenapa begitu banyak anggaran yang terpakai?"

Doyoon masih tetap sibuk dengan pekerjaanya, sambil sesekali bergumam saat merasa ada yang janggal dengan hasil pekerjaannya ataupun anak buahnya.

"Ck, jika semua hasil pekerjaan para karyawana seperti ini mana bisa mengambil cuti aku." Doyoon menghempaskan pelan punggungnya pada sandara kursi.

"Apa aku harus menunda cuti ku sampai sebulan kedepan?" Doyoon memejamkan matanya beberapa detik. "Ah, aniya, aniya... aku tidak boleh menundanya. Aku harus melakukan penyelidikan secepatnya!"

Pria bermarga Seo itu begitu bingung dengan apa yang harus ia lakukan sekarang. Di satu sisi ia sangat-sangat ingin terlepas dari pekerjaannya dan menyelidiki berkas yang di berikan Sooyeon tadi siang, tapi di sisi lain ia tidak bisa melepaskan pekerjaannya begitu saja. Walaupun Doyoon begitu membenci pekerjaan dan jabatanya saat ini, tapi ia harus tetap menjalaninya.

"Aish! Aku baru saja mulai bekerja di Seoul beberapa hari, tapi sudah di berikan pekerjaan yang tak masuk akal!" Doyoon mengacak rambut frustasi, ia melirik sebuah map biru yang tergeletak di salah satu ujung meja kerjanya.

'Kasus kecelakaan tunggal Jung Tae Han dan Lee Soo Ji tahun 2010'

'Kasus kecelakaan tunggal Seo Moon tahun 2010.'

'Kasus kecelakaan Kim Ji Seok 2009'

'Misteri kematian presdir Jung Han 2009'

Doyoon membaca setiap judul kertas yang ada di map itu. Ia menghela nafas putus asa. "Hampir semua orang yang dekat dengan ku pergi dengan jangka waktu yang tak lama."

Pria itu terdiam beberapa saat. Pikirannya berkelana jauh sekali, mengorek sedikit ingatan di masa lalu yang terasa begitu manis sekaligus pahit.

.

"Oppa! Doyoon oppa! " Seorang gadis dengan dress putihnya menghampiri seorang namja yang sedari tadi dengan setia memperhatikanya dari kejauhan.

"Doyoon oppa, kemari! Ayo foto bersama! Aku baru saja dapat kamera baru dari harabeoji!" Gadis manis itu menjukan kamera barunya pada Doyoon.

"Aniya.. kau saja yang berfoto. Ah, apa kau ingin aku fotokan dari arah sini?"

"Oppa! Kenapa begitu! Ini akan menjadi sesuatu kenangan yang indah! Lagi pula kita harus menggunakannya sekarang agar hasilnya bisa aku tunjukan pada harabeoji." Soojung menarik Doyoon menuju sebuah bangku panjang yang ada di sana.

"Oppa duduklah biar aku foto oppa sendirian dulu."

Doyoon menurut dengan ucapan Soojung, ia mendudukan dirinya di bangku itu.

"Ya! Tersenyum! Jangan kaku begitu!"

"Tersenyum bagaimana?" Tanya Doyoon bingung, kedua keningnya terangkat.

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang