Kamu tau?
Bila hati sudah memilih, apapun akan diperjuangkan.
Kamu adalah bagian dari kesabaranku yang selalu ingin aku segerakan dalam setiap kesemogaanku.
Menjadikanmu sebagai topik utama saat aku berbincang denganNya.
Bukankah aku tak perlu berkecil hati? Toh rinduku akan sampai kepada siapapun dia selama ragaku tak henti melingkupinya dengan doa.Jeon Jungkook
Aku memandangi gambar kita kala kemping hampir sebulan yang lalu. Kalau kamu ingat, kita semua mengambil gambar bersama setelah menyaksikan sunrise pertama kita. Aku bahagia sekali, ini adalah satu-satunya foto yang aku punya... Bersamamu. Meski aku tahu kita tak hanya berdua saja, ada Jessy dan yang lainnya juga. Mana sudi sih kamu berfoto hanya berdua saja denganku. Tak apa, setidaknya aku bisa membawa gambar ini kemanapun aku pergi. Menyimpannya untuk kujadikan penawar rinduku padamu.
Kamu tahu, aku bahagia sekali bisa bermalam bersama di kemping kala itu. Maksudku... Mmmm, bukankah banyak sekali hal yang kita lalui bersama? Menemanimu di api unggun, meski kamu mungkin tak berharap aku menyusulmu. Melihatmu bertengkar dengan Jessy. Aku sungguh tak bisa menahan tawaku saat melihatmu merengek pada Jessy, menggemaskan sekali. Rasanya seperti serangan jantung mendadak, duh jadi teringat lagu Heart Attack-nya AOA kan. Aku senang bisa mengantarkanmu ke minimarket, meski kamu jadi kesal karena waktu itu kamu jatuh dari sepeda. Maaf ya,aku benar-benar tidak sengaja. Kamu justru membuatku makin gemas saat kamu menghentakkan kaki meninggalkanku di depan arena kemping. Kamu imut sekali.
Ngomong-omong soal sunrise, apakah sunrise di sana indah? Jujur saja aku tak begitu mengingatnya, karna kala itu atensiku sudah terlanjur tersedot oleh sosokmu. Otakku tak bisa berfikir jernih dan seolah tak ada obyek lain di hadapanku selainmu. Mungkin efek aku yang terjaga semalaman. Hehehe... Terang saja. Bagaimana bisa aku tidur nyenyak saat kamu juga terlelap di sampingku. Jujur aku antara senang dan tidak senang mendapati kenyataan itu. Tenda kemping kita yang hanya 1 buah kala itu memaksa kita, laki-laki dan perempuan, harus legowo membagi ruang untuk istirahat. Kamu tak lantas berfikir kemping itu adalah kemping tak bermoral kan? Gara-gara Jackson yang meninggalkan tenda satu lagi di kosannya tuh. Kamu dengan wajah tertekukmu merebahkan badanmu di samping Jessy, di sebelah kiriku, memunggungiku. Aku tahu, pasti tak nyaman kan kamu berbaring di samping laki-laki, hmm? Sabar ya. Aku tak tega sebenarnya, ingin kuseret saja Jisoo dan Jackson untuk tidur di luar tenda. Tapi kenyataannya udara malam itu terlalu menusuk, dan Jessy berkeras bahwa kita harus berbagi tempat. Tentu saja aku tak akan rela apabila Jisso atau Jackson lah yang akan berbaring di sampingmu, makanya aku mengiyakan instruksi Jessy untuk mengambil tempat di sampingmu. Tak apa kan, toh ada tas kita sebagai pembatas. Sumpah mati aku tak berani menghadapmu kala itu. Pipiku panas seketika, dan jantungku pun berdegup tak karuan. Dampaknya adalah aku satu-satunya yang terjaga sepanjang malam. Tak apa, asal kamu bisa tetap tidur nyenyak.
Mungkin anganku lah yang terlalu tinggi, mengharap kamu mau sekedar mengakui keberadaanku. Aku tak tahu, apakah sesulit itu kamu menyuguhkan ukiran senyumanmu untukku? Aku pikir hatimu sudah sedikit luluh olehku. Tak apalah, masih ada lain kali kan untuk mendapatkan senyuman manismu.
Aku senang bercampur deg-degan saat aku rasakan jemarimu mencengkeram pundakku sore itu. Maaf, apa aku membuatmu ketakutan di boncenganku? Aku hanya takut kamu kehujanan, makannya aku sedikit ngebut. Bagaimana? Apa kamu masih kedinginan setelah memakai jaketku? Jaketku tidak bau kan? Seingatku itu bersih kok, meski aku meninggalkannya semalaman di gedung UKM. Apa kamu masih menyimpan jaketku? Jangan dibuang ya, kamu simpan saja sudah cukup membuatku senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
FF Imagine Absurd (With BTS?)
Short StoryHabis baca ff/ short story bias sama sama yg laen? Baper? Kepengen juga? 😭 Cup-cup... Ngga usa nangis. Ini kamu bisa imagine juga kok bareng kesayangan. Iya... Kamu sama yayang yang jadi peran utama.