SyaRendi 10

271 9 0
                                    

Author Pov

Syaren duduk manis didalam ruangan BK. Karena setelah Syaren pergi dari perpustakaan tak lama Bu Sukma datang menghampiri Syaren dan menyeretnya ke ruang BK

"Kenapa kamu melakukan tindakan ini?"Tanya BuSuk

"Pengen aja bu"jawab Syaren cengengesan membuat BuSuk Jengkel

"Jawab yang benar Syaren! Kenapa kamu mencelakakan Alea! Lagian untuk apa juga kamu ke SMA Atlantik?!"ucap Bu Sukma marah marah

"Saya benci sama Alea"balas Syaren enteng

"Apa kamu ada masalah dengan dia? Seharusnya kamu jangan seperti ini. Kamu dan dia bisa membicarakannya dengan baik baik"jelas Bu Sukma sedangkan Syaren hanya memutarkan kedua bola matannya

"Please yah bu gausah pengen tau privasi saya. Saya ngelakuin ini juga ada alesannya bu. Ibu ga bakal ngerti karena ibu ga ada diposisi saya!"tegas Syaren

"Kamu-"

"Syaren silahkan kamu kembali ke sekolah kamu dan belajarlah yang rajin"ucap pak kepala sekolah yang tiba tiba datang.

"Ya pak makasih. Memang bapak mah baek"kata Syaren dan berlalu pergi

Syaren masih terlalu senang dengan apa yang terjadi.

"Syaren"

Syaren menoleh ke arah sumber suara. Ia berdecak kesal melihat siapa yang memanggilnya itu

"Lo kok bisa sejahat itu sih"kata pria itu menatap Syaren tak percaya

"Masalah buat lo? Apa peduli lo? Lagian lo gausah ikut campur urusan gue"sinis Syaren sambil menatap pria itu kesal

"Gue peduli sama lo. Gue ga mau lo ngelakuin hal ini lagi"seru pria itu

"Gausah ngatur hidup orang!"ketus Syaren dan pergi meninggalkan pria itui

Syaren terlihat bahagia sekali hari ini. Membuat teman sekelasnya kebingungan

"Lo kesambet apasih Ren? Bahagia amat"kata Yola yang duduk disebelah Syaren

"Alea masuk rumah sakit gara gara rak buku jatoh dan kena dia"sahut Syaren

"Serius lo?! Terus..terus.. dia gimana?"tanya Yola

"Gatau. Mati kali"jawab Syaren acuh dan berjalan menjauhi Yola yang kebingungan. Syaren langsung duduk di sebelah Fazri yang sedang menulis materi. Kali ini Fazri begitu tampan dimata Syaren tapi memang Fazri selalu terlihat tampan sih

"Hay zri"sapa Syaren. Membuat seisi kelas polongo. Hey mereka heran melihat seorang Syaren yang terkenal galak bin jutek menyapa seorang Fazri. Hanya seorang Fazri. Fazri anak yang biasa saja namun dimata Syaren terlihat tampan

"Ya. Ada apa?"tanya Fazri balik sambil menulis

"Kok lo ganteng yah"ucap Syaren membuat Fazri berhenti menulis. Fazri ingin sekali melompat lompat kesana kemari ketika mendengar ucapan Syaren

"Kenapa lo tiba tiba ngomong gitu? Gak jelas!"ketus Fazri menutupi raut bahagiannya

"Gatau. Gue liat lo kayak yg beda aja"sahut Syaren

"Gue mau minta nomor lo,id line dan pin bbm lo yaa"kata syaren

"Buat apa? Lo kok aneh banget!"sinis Fazri

"Nambah temen. Gue pengen deh punya temen kayak lo. Beda"ujar Syaren dan Fazri menatap Syaren

Hanya teman?. Batin Fazri

"Ga penting!"ketusnya

"Ayolah ayolahhhh"

"Ck! Lo ganggu aja! Ga ada kerjaan apa?! Ganggu gue mulu!"gerutu Fazri marah. Dia tidak marah hanya saja membohongi dirinya sendiri

"Galak lo galak sama gue. Padahal kan gue cuman minta itu aja. Gue ga minta hati lo ko"

Deg!

"Ya-yaudah!"akhirnya Fazri mengambil Handphone Syaren

"Udah. Lo bisa pergi dari sini! Gue mau belajar"ketus Fazri

"Marah marah mulu. Cepat tua,tau rasa"gumam Syaren dan mendapatkan pelototan tajam dari fazri sedangkan Syaren hanya tertawa puas

"Oke deh gue pergi dulu. Bye!"seru Syaren dan meninggalkan kelas XI Multimedia 1. Fazri pun langsung dikerumuni oleh teman sekelasnya

Rendi berjalan masuk ke kelasnya.

"Gimana sama Alea?"tanya teman sekelasnya

"Gatau gue langsung pulangkan"jawab Rendi lesu. Entah mengapa ia bisa sangat dekat dengan seorang perempuan itu. Dia Rendi tidak pernah dekat dengan seorang wanita. Namun kali ini berbeda,rasanya ada yang hilang jika tak bersama Alea. Alea telah hadir dan merubah hidupnya. Alea tidak cantik namun dia beda. Karena nya Rendi lebih banyak tersenyum dan harinya pun lebih bewarna. Padahal mereka baru saja berteman beberapa hari.
"Kembaran lo yang ngelakuin ini"kata Farhan berbisik. Rendi kesal

"Lo kata siapa?"tanya Rendi balik

"Gue liat dia masuk ruang BK dan ga sengaja gue ngedenger"jawab Farhan

"Dia benci Alea"tambah Farhan sedangan Rendi hanya diam menahan amarah. Kembarannya kenapa sejahat ini?

Sepulang sekolah Rendi kerumah sakit untuk menemui Alea. Dia begitu khawatir.

"Rendi"ucap Alea parau ketika melihat Rendi ada di depan pintunya

"Lo gimana?"tanya Rendi. Kedua orangtuannya tidak ada karena mereka datang ke sekolah Alea

"Ga gimana gimana cuman pingsan biasa dan luka ringan. Lagian cuma lecet aja kok"jawab alea tersenyum

Cantik. Membuat Rendi tepaku menatap wajah Alea

"Besok juga udah boleh pulang. Senin aku bakal masuk sekolah"tambah Alea. Alea begitu senang Rendi datang menjenguknya
"hm cepet sembuh ya Le. Maaf gue ga bisa lama lama disini. Permisi"kata Rendi dan berlalu. Ada rasa kecewa dibenak Alea ketika Rendi pulang. Ia ingin sekali Rendi ada disini menemani Alea

"Hati hati"gumam Alea tersenyum pedih

setelah Rendi pamit. Grandma datang, Alea senang Grandma menjenguknya

"Grandma... aku senang Grandma ngejenguk aku"ucap Alea begitu senang

"Jangan percaya diri! Saya kemari hanya ingin melihat penderitaan kamu. saya sangat senang mendengar kabar bahagia bahwa kamu masuk rumah sakit"sinis Grandma membuat dada Alea sakit. Dan airmatanya turun

"Saya sangat berterimakasih kepada orang yang telah mencelakakan kamu!"

"Grandma.. kenapa Grandma sebegitu bencinya sama aku?"isak Alea

"Saya sangat membenci kamu dan mama kamu. Kalian telah mengahancurkan hidup menantu dan kedua cucuku! Berkat kehadiran kalian kedua cucuku tidak mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuannya! Sedangkan ibunya depresi setelah ditinggalkan Rendra. Ibu mu telah menghancurkan kehidupan orang lain. Ibumu Perusak hubungan Orang!"sinis Grandma menusuk hati Alea.

"Grandma... maaf.. tapi ini takdir Grandma.. mama ga salah"bela Alea sambil menangis sesegukkan

'Plak!

"Kamu tidak tahu apa apa! Yang jelas kalian itu pembawa sial!"bentak Grandma dan langsung pergi meninggalkan Alea yang masih menangis

"Maaf"gumam Alea. Ia ingin sekali meminta maaf kepada mantan istri ayahnya dan ia ingin sekali meminta maaf kepada kedua kakak tirinya. Tapi alea tidak tau tentang mereka. Nama pun Alea tak tau

'BRAK

"Lo jahat banget! Gue gak ngerti jalan pikiran lo! Lo kenapasih nyakitin orang!"bentak Rendi

"Ini ada a..pa?"tanya Bunda panik melihat Rendi marah marah

"Syaren jahat Bun. Temen Rendi masuk rumah sakit gara gara Syaren ngedorong rak buku sampai kena temen Rendi"jelas Rendi kesal

"Astagfirullah"

"Ya gue ngelakuin itu karena gue gak suka sama dia! Gue benci sama dia! Dan lo! Bego banget deket sama dia!"teriak Syaren

"Udah! Ja..ngan bera..ntem!"lerai Bunda membuat Syaren langsung pergi ke kamarnya

Don't Belive In Love (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang