Disya Pov
Malam telah tiba. Dan saatnya gue bergegas pergi ke kafe buat manggung. Seperti biasa gue didandani sama tante gua. Rambut gue digulung kepang gitu. Gue pake dress selutut warna cream tanpa lengan ditambah flatshoes warna putih. Ah makin cantik aja gue
"Lo mau gue anterin?"tanya Rendi pas gue baru aja keluar kamar. So? Apa peduli dia coba. Males banget gue ngomong sama dia. Pokoknya gue masih sebel sama Rendi yang selalu belain Alien
"Nadin! Mau ikut ga ih! Lama lo!"teriak gue tanpa memperdulikan Rendi yang ada disebelah gue
"Iya bentar dulu!"balas Nadin tak kalah kenceng. Dan dia langsung keluar kamarnya
"Yaudah yuk berangkat! Adam udah nunggu dibawah"ucap Nadin dan narik tangan gue
"Jangan pulang malam malam! Jaga diri lo baik baik"teriak Rendi dan gue ga perduli. Gue kesel banget sih sama dia
♡
"Kirain gue lo ga bakalan datang"seru Alan pas gue baru nyampe Caffe
"Hehe maaf yah telat nungguin nadin dandan dulu sih"
"Lah kok nungguin gue sih! Lo kan tadi nangis kali"
Tai! Mulut nadin bocor amat dah pengen gue jait nih rasanya
"Lo nangis?! Lo kenapa nangis cerita sama kita?! Siapa yang buat lo nangis?!"kata yang laennya khawatir
"Lo beneran nangis? Tak disangka"ujar Gio sambil menutup mulutnya. Sumpah nih cowo lebay amat kayak drama
"Najis! Drama parah!"maki Digo
"Gue ga nangis elah Nadin tipu kalian doang"kata gue boong
"Seriusan?"celetuk Ale tak percaya
"Ga mungkin lah. Tadi gue canda doang hehe"ucap Nadin cengengesan kayak orang bolot
"Awas aja yah kalo ada yang bikin lo nangis! Gue hajar orangnya!"kata Rey
"Ga bakalan woles aja kok"
"Yaudah kita siap siap. Bentar kita tampil"seru Wahyu
"Kita panggilkan Kostik!"teriak host dan kitapun naik kepanggung
"Selamat malam semuanya... terimakasih sudah mengundang kami ke acara ini. Selamat ulang tahun yah semoga Caffe ini ramai pelanggan dan sukses"ucap Digo dan terdengarlah tepuk tangan
Kami pun menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk caffe ini dan 3 lagu lainnya. Setelah selesai menyanyikan lagu terakhir. Seorang pria naik ke atas panggung
'CUP
"Thanks babe"
'Plak
"Gue bukan cewek murahan! Ga seharusnya lo cium gue seenak jidat lo!"
Sesak...
Gue malu! Yang pasti gue malu banget. Hal ini pun pernah terjadi sama Bunda dan gue takut.
'Bugh
"Berengsek!"
"Ren! Lo mau kemana?! Tungguin gue"teriak Nadin ngejar gue
"Gue mau sendiri din. Lo pulang aja"
Gue nangis.... gue gak mau hal kayak gini terulang lagi. Seakan akan kepingan masa lalu bunda terjadi lagi di kehidupan gue
Gue lari gatau arah. Gue bingung gue kesel! Kenapa tuhan ga adil banget sama gue. Jangan bilang gue lebay cuman dicium dipipi doang sama dia sampe segininya. Tapi ini tuh bagaikan suatu karma yang didapat buat gue. Kenapa harus gue?
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Belive In Love (Tamat)
RandomCinta? gue ga mau kenal kata itu? hahaha persetan sama Cinta.jangan pernah percaya sama cinta. cinta itu nyakitin! gara gara Cinta gue kehilangan kasih sayang dari bunda. bunda gue depresi karna Cinta. ayah gue memang brengsek! dan gue benci dia. oh...