Matahari pagi menyinari mataku. Aku masih di dalam dekapan Chanyeol. Ia masih berada di alam mimpinya. Aku menatap wajahnya sejenak, menyadari bahwa pria ini sudah sepenuhnya menjadi milikku. Pelan-pelan aku menyingkirkan tangan Chanyeol dan pergi ke dapur.
Menu sarapan hari ini adalah telur gulung, nasi, dan sup kesukaan Chanyeol. Hari ini adalah hari pertama setelah pernikahan kami, aku akan mencoba menyenangkan hati suamiku. Aku sedang memotong sayuran dan tba-tiba aku merasakan tangan yang melingkar di sekitar pinggangku, lagi.
Aku tahu itu Chanyeol. Ia meletakkan kepalanya di bahuku. Aku mencoba melepaskan tangannya, tapi tidak berhasil juga. Akhirnya aku berbalik menatap Chanyeol dan berkata "Chan, jika kau menahanku seperti ini, aku tidak akan bisa memasak dan kau tidak akan sarapan. Tunggu saja di depan sampai makanannya jadi. Aku akan memanggilmu jika aku sudah selesai." aku menyingkirkan tanganya dari pinggangku. Chanyeol hanya mengangguk pelan dan
Cup.
"Morning kiss!" Chan tersenyum jahil dan pergi ke ruang depan. Aku merasakan wajahku memanas. Aku tersenyum malu lalu melanjutkan kegiatanku.
Masakan sudah siap di meja makan. Aku pun memanggil Chanyeol, tetapi tidak ada sahutan sama sekali dari ruang keluarga. Aku berjalan ke tempat ia berada dan mendapati Chanyeol yang terkulai lemas di sofa sambil memeluk dirinya sendiri. Baju dan rambutnya basah karena keringatnya. Spontan aku berlari menghampiri Chanyeol dengan jantung berdebar-debar. "Chan, kau kenapa? Chan bangunlah! Buka matamu Chan!" tanpa kusadari pipiku sudah basah karena air mata yang mengalir deras. Aku berlari ke dapur dan kembali membawa kain dan air hangat. Aku juga mengambil selimut dan baju milik Chanyeol di kamar. Pertama-tama, aku mengganti baju Chanyeol yang basah lalu menyelimutinya dengan selimut yang kubawa tadi. Lalu aku mulai mengompres dahinya. Setelah itu aku pergi ke dapur untuk membuatkan bubur. Lupakan sarapan yang telah kubuat. Aku segera membuat bubur dengan kondisiku yang sedang panik. Bubur untuk Chanyeol pun selesai dalam waktu 20 menit. Aku langsung membawakan bubur yang kubuat ke ruang keluarga. Aku menyuapkan bubur itu ke mulut Chan. Sekali-sekali kuberi ia minum. Setelah buburnya habis, aku memberikannya obat penurun panas. Lalu aku membaringkannya di sofa yang sama.
Aku menuju ke meja makan dan memakan makanan yang seharusnya dimakan oleh Chan. Aku menyeruput segelas air yang kuletakkan di sebelah kanan mangkuk nasiku. Setelah itu aku menuju ke ruang depan dan menjaga Chan. Aku memeriksa apakah panasnya sudah turun atau belum. Ternyata panas di tubuhnya itu malah semakin meninggi. Aku segera membopong tubuh Chanyeol ke dalam mobil beserta selimutnya. Aku berlari mengambil dompet dan jaketku lalu pergi ke rumah sakit terdekat.
Sesampainya di rumah sakit, beberapa perawat sigap menyiapkan ranjang darurat untuk Chanyeol. Chanyeol dibawa masuk ke dalam rumah sakit dan langsung diperiksa oleh dokter yang bertugas saat itu. Aku membaca nama si dokter yang menangani suamiku. Byun Baekhyun? Aku seperti tidak asing dengan nama itu. Ah- Aku ingat! Baekhyun si cerewet yang tidak bisa diam saat di kelas. Dia adalah temanku selain Sehun. Aku memasuki ruangannya dan mendapati Baekhyun yang sedang memeriksa tubuh Chanyeol. "B-Byun Baekhyun?" Baekhyun menoleh ke arahku. Ia menyipitkan matanya lalu membukannya lebar-lebar." Jung Eunji!" dia masih mengingatku, aku senang.
Sekarang kami sedang duduk berhadapan di meja kerjanya. "Lama tak bertemu Eunji." Baekhyun memecah keheningan. "Ah, ya. Bagaimana keadaan suamiku?" aku bertanya untuk memastikan."Kau sudah menikah?" ia memajukan badannya, sedikit. Aku mengangkat tanganku untuk menunjukkan cincin pernikahan kami, "Kemarin." Aku tersenyum. "Selamat untuk pernikahanmu." Ucapnya, aku hanya membalasnya dengan senyuman. "Suamimu mengidap penyakit darah rendah. Aku rasa itu sudah cukup lama dideritanya. Apa dia tidak pernah memberi tahumu?" Aku mengernyitkan dahiku. Dia kelihatan baik-baik saja selama ini. "Dia tak pernah memberitahuku bahwa ia punya penyakit darah rendah."
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALWAYS
FanfictionWARNING! Too much fluff! Will be ended in 20 chapters. [ SLOW UPDATE ]