Bab 2

92 14 1
                                    

Audrey membuka laptop Gebi, setelah dia mengundurkan diri dari Geng Jocans karena tidak tertarik dengan film, dan lebih memilih mencari tau lebih banyak tentang seorang yang bernama Devin Sebastian.

Audrey mulai membiarkan jari-jarinya menari diatas keypad laptop Gebi, membentuk sebuah nama 'Devin Sebastian' lalu meng-klik enter pada google.

@DevinSebastian | Ask.fm
www.ask.fm
@DevinSebastian | profile twitter
www.witter.com
@DevinSebastian | instagram profile

Berbagai informasi bermunculan membuat Audrey berhasil melancarkan keinginannya untuk stalking. Ternyata tidak sesulit yang dia bayangkan, karena biasanya kebanyakan cowok anti sosial. Tapi ternyata Devin bukan.

Audrey memilih untuk membuka ask.fm Devin terlebih dahulu, namun ternyata dia hanyak menjawab lima ask yang bahkan tujuh bulan yang lalu.

Kak? Alexa
Yupp?

Kenapa putus sama Arletta?
K e p o .

Kak Arletta cantik banget! Denisa
Pasti.

Kak SMA Harapan Bangsa?
Yoi non.

Kaka mau ga jadi pacar aku?
Gimana let @Arletta_p boleh ga?

Dengan rasa penasaran, Audrey membuka akun Arletta. Audrey seperti familier melihat nama tersebut. Tanpa butuh waktu lama Audrey membuka profil Arletta.

"WTF! Arletta? Yang satu Geng sama Fiona? Arletta yang sering jadi cover majalah?" Ujar Audrey terperanjat.

Audrey tersenyum masam, "Well, mantap juga saingan gue."

Setelah membuka semua sosial media Devin, Audrey dapat menyimpulkan jika Devin tidak bermain sosmed sejak putus dari Arletta.

***

Keramaian taman kompleks rumah Gebi membuat Audrey senang. Hari ini, dia berharap untuk bertemu beberapa cogan. Hanya untuk menyapa, atau paling beruntung dapat mendapatkan kontak yang bisa dihubungi.

Audrey berkeliling komplek sendiri, pasalnya Geng Jocan belum bangun walaupun terik matahari menyapa wajah mereka.

Dengan santai Audrey melangkah menuju bangku kosong, berniat untuk duduk disana. Namun, belum sampai tubuhnya disana, seorang lelaki malah duduk mendahuluinya. Audrey tidak bisa menyembunyikan kekesalannya, dari wajahnya pun terlihat jelas jika Audrey tidak senang dengan keberadaan lelaki tersebut.

Entah dari mana, lelaki itu tidak sengaja melihat Audrey berdiri dengan wajah muram. Lelaki yang Audrey dapat perkirakan berusia tujuh belas tahun itu mengerutkan dahinya menatap Audrey. Sedangkan Audrey membalikkan badannya kesal.

"Hei? Lo mau duduk disini?" Ujar lelaki bermata coklat itu, membuat Audrey menoleh.

Audrey gelagapan, "What? Gue?" ujarnya sambil menunjuk diri sendiri

Lelaki itu tersenyum smirk, "Kalo bukan lo siapa lagi?" seketika Audrey teringat senyum smirk itu dengan seseorang yang habis dia stalk habis-habisan semalam.

Mata Audrey berkedip beberapa kali, bahkan dia hampir melotot jika tidak kelupaan menjaga image,"Tunggu-tunggu, muka lo kaya Devin Sebastian" Sebenarnya Audrey akan membuat itu menjadi kalimat pertanyaan, bukan pernyataan. Tapi otak dan mulutnya berbanding terbalik.

JOCANSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang