Bab 6

52 8 2
                                    

Deska menghentakkan kakinya kesal, nafasnya memburu, pikirannya kacau. Lagi-lagi dia ditipu oleh makhluk tuhan berjenis kelamin cowok, ganteng kayak Shawn Mendes, tapi otaknya kecil kayak otak kutu. Dia Gilang, mantan satu-satunya.

Sekuat Deska bertahan, namun dengan gampangnya Gilang meruntuhkan pertahanan Deska. Seberapa keras usahanya buat move on, Gilang dengan gampangnya ngerusak usaha  move on Deska.

Coba hitung seberapa lama Deska belum move on, dari tahun 2013 hingga sekarang tahun 2017. Berapa tahun? Yap, 4 tahun. Selama itu Deska berusaha move on, dan selama itu pula Gilang selalu ngerusak usaha move on Deska.

Walaupun sekarang Gilang tidak satu sekolah lagi dengan Deska, tetap saja Gilang selalu punya cara buat ketemu Deska atau paling gak, 'gak sengaja' ketemu sama Deska. Dan parahnya, Gilang selalu dateng disaat tahap move on Deska sudah mencapai 99,99%.

Seperti saat ini, entah dengan sengaja atau tidak Deska bertemu Gilang saat tadi siang dia bersama Geng Jocans sedang menonton film di bioskop. Deska bertemu Gilang, dengan Gilang yang sedang bersama perempuannya, Gena.

Padahal Deska sudah pura-pura tidak kenal Gilang saat dia lewat di depan dua manusia pacaran itu. Namun sialnya, Gilang masih mengenalinnya, dan memanggil nama Deska. Deska bergerak slow motion menoleh pada Gilang yang sedang bergandengan dengan pacarnya. Lalu tersenyum paksa.

Gilang melihat Deska tersenyum sendu, seperti masih ada rasa yang terpendam. Namun pikiran itu segera Deska buang jauh-jauh. Deska melirik sebentar Gena yang berada disamping Gilang, wajahnya terlihat tidak senang saat melihat Gilang menyapa Deska.

Deska segera membalikkan tubuhnya, kembali kepada kelima temannya yang sibuk menonton drama live di depannya.

"Itu yang namanya Gilang?" tanya Audrey menatap tajam lalu dijawab Deska mengangguk dengan tampang datar.

Bella menatap khawatir, takut sahabatnya itu tersakiti, "lo gak apa apa kan?"

Deska tersenyum, "Yaiyalah! Biasa aja, udah move on kok."

Kelima temannya nyengir, tahu jika senyuman dan jawaban Deska itu berbanding terbalik dengan hatinya.

"Lo gak perlu bohongin diri lo sendiri. Satu yang lo perlu tahu, ngelupain itu emang nggak gampang, tapi kalo lo cuma ngomong 'gue mau ngelupain' tanpa tindakan itu sama aja bohong. Lo gak bakal bisa segampang itu buat ngelupain. Cari yang lain, cari cowok yang dengan setia dibelakang lo, saat lo seneng, dan saat lo jatuh." ujar Vea panjang lebar membuat kelima temannya melongo, termasuk Deska.

Padahal selama ini, Deska yang paling bijak, namun dia tidak menyangka Vea bisa berkata sebijak itu, melebihi Deska.

"Lo cantik Deska, lo juga jadi inceran cowok sekolah. Lo bisa lah kalo cari yang lebih ganteng sedikit. Yang lebih ganteng dari Gilang? Banyak kok! Ada Vero, Ali, Dino, dan—" ujar Audrey menggantung, "Reihan!" teriak Audrey sengaja.

Bella yang mendengar itu langsung melotot, yang sontak membuat kelima temannya tertawa terbahak-bahak. "Apaan sih, gak lucu." ujar Bella mengerucutkan bibirnya.

"Cie yang cemburu!" teriak Audrey menggoda Bella.

"Kok jadi gue sih yang dibully. Kan biasanya Vea!" ujar Bella tidak terima.

Vea melotot pada Bella, "Yee enak aja. Gantian lah."

Tanpa mereka sadari, selama film tayang, Deska tidak fokus sama sekali. Matanya memang menatap layar, namun otaknya berkeliaran memikirkan pertemuan tidak sengajanya dengan Gilang.

JOCANSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang