Jungkook melahap beberapa keping keripik kentang ke dalam mulutnya dengan gusar. Kedua netranya memandang serius pada layar laptop di pangkuannya yang dialasi bantal. Punggungnya tersandar dengan nyaman pada headboard tempat tidurnya.Waktu pada jam digital menunjukkan pukul 10 pagi. Namun lelaki bersurai berantakan itu justru sibuk menonton tayangan seri anime─atau dengan kata lain, Jungkook sedang membolos.
Hari itu, Jungkook mencoba untuk tidak hadir ke sekolah. Alasannya adalah karena ia perlu meringankan beban di otaknya dari post-it yang mengacaukan pikirannya akhir-akhir ini.
Terkadang, ada rasa keinginan dirinya untuk menceritakan masalahnya pada seseorang yang dekat dengannya. Entah itu Taehyung, Jimin, atau ibunya. Tapi rasanya sulit, Jungkook terlalu bersikeras untuk mencoba menyelesaikannya sendiri. Padahal nyatanya, belum ada tindakan Jungkook yang begitu berarti untuk membawa perubahan. Walaupun itu sudah terjadi lebih dari seminggu dengan tujuh post-it yang sudah ia terima.
Jungkook hanya mampu membisu dalam penderitaannya sendiri. Sebenarnya, ia tak terlalu memusingkan soal kalimat menjijikan yang tertuang dalam setiap lembaran kertas kecil tersebut.
Yang ia pikirkan adalah siswi kelas satu bernama Jieun yang secara tragis menjadi korban percobaan pembunuhan di sekolahnya. Yang sudah pasti Jungkook yakini, si pengirim post-it itulah pelakunya.
Menurut kabar yang beredar, Jieun masih memiliki kesempatan hidup meski gadis itu harus terbaring secara kritis di ruang ICU. Entah kapan Jungkook akan pergi menjenguk Jieun, ia pikir rasanya aneh jika mengunjungi seseorang yang tidak terlalu ia kenal. Namun bagaimana pun, Jungkook tetap dihantui rasa bersalah yang tidak wajar.
Tapi siapa yang dengan kejinya melakukan hal yang tidak berperikemanusiaan itu? Meskipun dugaan Jungkook adalah Rinyoung, tetap saja ia belum berani untuk mendekati gadis itu.
Beep!
Ponsel Jungkook yang tergeletak di samping tubuhnya berdering sekali, menandakan ada sebuah pesan masuk. Namun Jungkook tidak begitu menghiraukannya, karena ia berpikir mungkin Taehyung lah yang mengiriminya pesan.
Beep!
Jungkook mendecak lidahnya kesal. Mengganggu kegiatannya saja, pikirnya. Mendengus, Jungkook menekan keyboard space nya sehingga video yang sedang berputar terhenti untuk sementara.
"Taehyung pasti menanyakanku, tsk." Gumam Jungkook sembari mengambil ponselnya.
Kedua mata bulatnya tidak berkedip setelah tahu bahwa unknown number lah yang mengiriminya pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
anonymous (Fanbook Version ON EDITING)
Fanfiction[UNDER REVISION] Tidak hanya merasa terganggu, namun Jeon Jungkook mengalami frustasi terhadap Post-It yang selalu ia temukan di lokernya. Highest rank: #1 in mystery/thriller Copyright 2016, by kookconut.