•The End: Suffering•

9.4K 1.6K 421
                                    

Taehyung mengalihkan pandangannya ke arah Jimin, menatap serius pada pemuda berkulit pucat yang sedang berbicara itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung mengalihkan pandangannya ke arah Jimin, menatap serius pada pemuda berkulit pucat yang sedang berbicara itu.

"Apa maksudmu? Hah seorang pembunuh berantai? Google? Bagaimana bisa kau menemukan itu?Baiklah sebentar lagi kami sampai di sekolah. Ya ampun apa yang kau bicarakan?! Jungkook tak boleh mati di tangan pedofil gila sepertinya!"

Jimin buru-buru memutuskan sambungan teleponnya, sementara Taehyung langsung menyambar dengan pertanyaan ingin tahu.

"Apa maksud pembunuh berantai?"

Jimin mengembuskan napasnya, berusaha untuk menghempaskan rasa panas yang membara di benaknya. "Rinyoung sedang iseng mengunjungi google. Lalu dia menemukan sebuah artikel viral tentang murid di berbagai sekolah di Korea yang dinyatakan hilang," Jimin menjeda sejenak, menahan bibirnya yang semakin gemetaran. "Tidak. Akhirnya mereka ditemukan dalam kondisi hangus terbakar, terkubur di halaman belakang sekolah. Pelakunya tak terungkap karena jejak kejahatannya terhapus dengan rapih."

Taehyung mengangkat satu alisnya, merasa penasaran. "Lalu?"

"Korban terakhir ditemukan di sekolah kawasan Ilsan. Kau tahu? Itu adalah sekolah tempat Hyungsik dipekerjakan sebagai guru pengganti, sebelum dia direkrut di sekolah kita. Aku tahu tentang itu saat dia melakukan perkenalan di kelasku," Jimin menarik napas, dadanya kini terasa sesak. "Hyungsik-nim juga bilang, dia suka berkelana dari satu sekolah ke sekolah lain sebagai guru pengganti. Alasannya karena dia senang mencari pengalaman baru."

Kening Taehyung mengerut samar, pikirannya membuat sebuah spekulasi. "Apa mungkin alasan dia suka berkelana karena ingin memburu korban?"

Jimin mengangguk sekilas. "Aku juga menyimpulkan begitu. Jantungku berdebar kencang sekarang. Tidak ada waktu lagi untuk menyelidikanya. Kita harus lebih cepat!"

Satu lagi hantaman keras yang menohok batin Taehyung. Pemuda itu kembali disadarkan sepenuhnya, bahwa ia ternyata bekerja sama dengan seorang psikopat. Seorang pembunuh berdarah dingin yang keberadaannya sedang diincar aparat.

Tangan Taehyung gemetar dengan sendirinya, pemuda itu lantas mendengus. "C-cepat, sekolah sudah di depan sana!"

Jimin menginjak pedal gasnya, menambah kecepatan tanpa peduli ia sudah memasuki zona aman sekolah. Seorang satpam yang berjaga di depan gerbang sempat menghalang mobil yang dikendarai Jimin.

"Minggir!!" sergah pemuda bermata kecil itu sambil membunyikan klaksonnya, menimbulkan suara bising yang menarik perhatian beberapa orang yang masih singgah di sekitarnya. Satpam itu menyingkir hendak menghampiri Jimin. Tapi justru Jimin menggunakan kesempatan itu untuk terus melaju menuju tempat parkir.

anonymous (Fanbook Version ON EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang