Pembunuhan Di Toilet

325 15 6
                                    

Kyo, Valca dan Sandra tengah makan eskrim dari kantin. Mereka ingin ke kelas. Tetapi, melihat banyak orang yang sedang dilapangan, mereka menghampiri.

"Ada apa, Di ?" tanya Sandra pada Adi.

"Gak tau gua San. Lo liat aja sendiri kali" kata Adi langsung main futsal bersama Arka, Rafi, dan Rizki.

"Ish tu anak pengen gua tonjok rasanya" kata Sandra emosi.

"Eh, emang sejak kapan lo bisa nonjok San ? Perasaan lo mukul gua aja gak sakit" ejek Kyo.

"Tau ah. Bodo amat."

"Woy, tolongin napa kamu orang itu !!"

"Apaan sih Li ?" tanya Kyo

"Nih kakak kelas pingsan sambil mimisan begok. Nih, bawa !" kata Aulia sambil membopong kakak kelas itu.

"Loh ? Kak Cia kan ini ? Ayo deh... Val, lo bawa in tandu aja deh"

"Gak boleh Kyo. Sama Ms. Yori gak boleh. Asalkan ada pelatihannya."

"Apa boleh buat deh" kata Kyo langsung menggendong Cia ala bridal Style.

Rambut cepak, pake baju olahraga, mirip kayak anak cowok lagi banyak lukanya. Menatap Kyo sangat iri. Cia kan madonna sekolah.

"Woy. Minggir dong kak" kata Kyo pada kakak kelas cowoknya.

Setelah Kyo pergi, kedua orang kakak kelas itu berbisik bisik.

"Kok gua ngerasa kalah banget sama itu anak. Gila ! Cia di gendong dia. Selain karena dia madonna, Ciakan gak langsing." kata Kak Thora.

"Iya."

-----

"mitsuru ?? Valcaria ?? Cassandra ?? Mana Meyra ? Diakan disuruh jaga UKS !! Haduh, anak itu dasar !!" omel ms. Yori.

"Sudahlah miss... Gak papa. Kami ke kelas sulu ya !" kata Kyo.

"Valca, kenapa dari tadi diem aja sih ?" tanya Sandra

"Gak papa San. Kalian, udah berapa lama gak dapet kasus ?"

"Ha ? Kami emangnya detektif ? Bukan, Valca. Jangan mengada ngada ! Kami dokter. Bukan detektif !"

"Kalo gitu, Kyo, pecahkan kode ini."

"Lagi males. Dah ah aku mau boloss..." kata Kyo sambil melenggang pergi

"Eehh... Aku inkut !'

"Aku juga !"

---
Kyo

Aku sedang berada dirumah. Ya. Aku sendirian. Valca ada les, Sandra dia... Apalagi selain belanja ? Tiba tiba, aku di telepon oleh seseorang. Nomornya tidak kukenali. Dalam kontakku hanya ada.. Beberapa nomer.

"Ya halo ?"

"Kyo ! Ada pembunuhan di sekolah ! Cepat datang !"

"Hah ? Kenapa telepon ke aku ? Aku hanya dokter !" ralat Kyo

"Kami mohon ! Ayah dan ibumu seorang detektif mancanegara ! Kamu pasti bisa ! Telepon kedua teman mu juga !"

" baiklah."

"Valca ! Sandra !" teriakku di telepon grup

"Apaan sih ?" tanya mereka

"Kita dipanggil inspektur ke sekolah... Ada pembunuhan. Aku tidak tau kenapa aku dipanggil ! Dan menyuruh ku membawa kalian ikut serta !"

"Baiklah, kamu duluan. Kami akan segera datang kesekolah" kata Valca

"Belanjaan ku gimana ?"

"Taro dirumah dulu napa, San ?" kata Valca kesal

"Iya ya. Hehe."

Aku pun segera mengambil sepedaku yang ada digarasi. Sialnya, bannya pecah. Terpaksa aku harus menggunakan mobil. Karena ? Buru buru dan gak bakal sempat !

Aku langsung memanaskan mobil dan memajukan kursinya. Agar aku bisa menyetir. Kecepatan ku biasa saja

Sesampainya disekolah, aku melihat sepeda Valca dan Sepeda listrik milik Sandra. Hah... Gak papa deh.

"Hai semua"

"Kenapa lama ? Bannya bocor ?"

"Aku naik mobil.."

"Diantar pak Staman ya ?"

"Enggak. Udah ah ! Jadi, kami disuruh ngapain ??"

"Kamu coba dong periksa TKP." kata inspektur Heri.

"Loh... Kan ada detektif Ian..." kataku kepada inspektur Heri.

"Ha... Aku malas membawanya. Detektif itu sangat tidak berguna. Lebih baik periksa saja deh !"

"Ah... Dia Sophe ?? Sophe Agatha." kata Sandra

"Kau mengenalnya San ?"

"D-dia.. Teman belanjaku. Padahal ia bilang tadi ia akan pulang ! Aku, Peny, Pope, sedang belanja tanpanya !"

"Tersangka nya siapa saja ?"

Rerro Romaro
Kekasih korban.

"Aku sangat mencintainya ! Waktu itu, aku sedang main bisbol dengan Ari."

Sophy Agatha
Kembaran korban.

"Kalian menuduhku ? Kepribadianku dengannya jauh berbeda ! Dia anak yang suka menghamburkan uang ! Aku tidak pernah diberi uang !"

Reva Rania
Sahabat Korban

"Akhir akhir ini aku sering tidak bersamanya. Sandra terus bersamanya. Makanya aku putuskan untuk menjauhinya dulu. Jujur, aku sangat terpukul atas kematiannya."

Cassandra La Teria
Teman belanja korban
Aku memang sering bersamanya. Ia anak yang baik. Aku habis belanja di Starmall bersama Peny dan Pope. Aku bahkan tidak tau ia punya sahabat lain. Aku hanya temannya"

Setelah semua tersangka bicara, aku bertanya ada pesan dari korban tidak ?

123A1 1WI

"Hah ? Kode apaan pula lagi !" kata Sandra

"Jangan teriak San. Aku bakal marah. Jangan ganggu konsentrasiku." balasku

"Eh, Sophy ! Kau kan saudaranya, apa kelebihan darinya ? Akui saja !" kataku kepada Sophy

"Eh ? Dia jago bahasa Perancis. Sangat malah. Aku saja tidak dapat mengalahkannya." kata Sophy

"Hahahahahah... Kasus ini mudah ditebak ya.. Aduh.. Hahah... Tangkap dia" tunjukku pada seseorang setelah aku tertawa

Semua orang tercengang. Aku hanya menatap mereka datar.

Detective Yocandra - Adventures In Indonesia [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang