Word on Melody

895 19 9
                                    

menikmati segelas capucinno hangat di daerah pegunungan dengan suasana hening dan udara yang nyaman dan tentu saja ditemani oleh gitar abu-abuku adalah hal yang paling menyenangkan dan paling menenangkan. seperti sekarang ini, hanya petikan gitar yang ada di ruang pendengaranku dan aku sangat menikmati suasanaku ini. 

sudah beberapa jam aku hanya menikmati laguku sendiri, capucinno yang tadi asap nya mengepul sekarang sudah terasa dingin, bajuku juga yang berbahan tipis membuat badanku kedinginan. aku berada di villa keluarga, disinilah tempatku menyepi sendirian. aku mulai menutup pintu kaca besar di hadapanku dan masuk kedalam. aku berencana untuk tidur di villa ini malam ini.

aku segera mandi dengan air hangat dan berbaring di tempat tidur. tidak ada suara apapun yang terdengar, hanya semilir angin yang berhasil menembus fentilasi di atas jendela kaca besar di samping kamar. aku berusaha untuk tidur. tapi memejamkan mata membuatku mengingat nya lagi. JUNA.

lelaki yang tahu tentangku sejak aku masih ingusan dan sekarang berstatus spesial di hidupku sangat mengganggu pikiranku. memang kami buka sepasang kekasih, tapi karena kami bertunangan dan akan menikah. aku dan Juna bersahabat dari kecil. orang tuaku sangat dekat dengannya dan orang tua nya juga sangat dekat denganku. dan mereka menganggap kami sangat cocok dan merekapun agak sedikit memaksa kami untuk menikah, padahal umurku baru 22 tahun dan umur Juna 24 tahun. dan aku masih dalam tahap menyelesaikan kuliahku. tapi yang paling mengganjalku adalah adanya sosok perempuan yang lebih spesial di hati Juna

*flashback

Aku dan Juna sedang menonton film waktu itu, kami memilih film thriller malam ini. Juna tiba-tiba duduk di sampingku dan merangkul bahuku. 

aku agak sedikit tegang dengan perlakuannya lengannya yang merangkulku menimbulkan sengatan di bahuku, dan membuat mukaku panas dan membuat kupu-kupu di perutku bergemuruh. dulu aku tidak pernah seperti ini dengannya. sejak aku duduk di SMP dan melihat Juna dengan Emerald pacar baru nya, yang sangat dicintai oleh Juna. hatiku sakit setiap melihat mereka bersama. aku berusaha untuk tidak cemburu tapi tidak bisa, sampai aku akhirnya menjauhi Juna sejenak karena tidak tahan dan berusaha untuk menghilangkan perasaan itu. Juna sampai bingung dengan kelakuanku dan terus mendekatiku sampai Emerald cemburu dan memutuskan hubungannya dengan Juna. Juna melepas Emerald dengan berat hati tapi ia lebih memilihku saat itu. ada sedikit terselip perasaan bahagia dihatiku ketika Juna memilihku. tapi kejadian Emerald tidak terjadi hanya satu kali tapi lima kali, setiap Juna punya kekasih pasti tidak akan lama kerana kekasih-kekasih nya cemburu denganku. jadi sudah sejak naik ke kelas tiga SMA ini ia belum memiliki kekasih lagi. 

sampai ketika kuliah di fakultas bahasa dia bertemu Crystal, perempuan cantik dan anggun yang berhasil meluluhkan hati Juna sepenuhnya. sejak berpacaran dengan Crystal, Juna sangat jarang berkomunikasi denganku dan aku yakin karena takut Crystal cemburu dengannya dan meninggalkannya juga. Juna selalu berjanji untuk mengenalkanku dengan Crystal ketika dia sudah siap. 

aku agak sedikit tersinggung dengan kenyataan itu, tapi aku tidak ingin memaksanya, karena sepertinya dia sangat mencintai Crystal dan aku sangat menghargainya. walaupun hatiku cukup teriris dengan kenyataan bahwa Juna tidak mencintaiku, tapi aku berusaha untuk menerima semuanya. aku sudah berusaha melepaskannya sejak dia lulus SMA karena Juna dan Crystal resmi berpacaran sejak mereka selesai menjalani MOS. dan aku sudah cukup melupakannya walaupun belum 100 persen. 

sampai dengan suatu malam orang tua kami meminta kami datang untuk makan malam dengan mereka. aku datang dengan setengah hati, aku takut Juna membawa Crystal bersamanya. dan benar saja apa yang aku takutkan. dia datang dengan Crystal di gandengannya. Crystal malam itu sangat cantik dengan gaun malam panjang berwarna perak dengan rambut di urai panjang sangat anggun dan cocok dengan tubuh tegap Juna.

ketika Juna dan Crystal datang, keluargaku dan keluarganya cukup terkejut karena Crystal ada disana. tapi tiba-tiba saja Om Leo mengumumkan akan menjodohkan aku dan Juna. seketika itu juga aku langsung melihat reaksi Crystal. muka Crystal tiba-tiba memerah dengan raut muka yang sakit, tapi beberapa saat kemudian Crystal tersenyum sambil mengucapkan selamat pada kami berdua. Juna membentak Om Leo dan mengatakan dia ingin menikah dengan Crystal, aku menangis seketika itu. melihatku menangis, Crystal mulai terlihat berlinang air mata, tapi bibir nya menyunggingkan senyum nya yang manis walaupun sangat terlihat dipakasakan. aku berusaha menjelaskan pada ayah dan bunda bahwa Juna sangat mencintai Crystal, dan tatapan mencintai dari Crystal juga sangat terpancar jelas disana. tiba-tiba saja Juna menarik tangan Crystal dari restoran itu. aku berusaha dengan sopan untuk pulang duluan. 

aku berlari keluar restoran dan menuju lapangan parkir. disana, aku melihat Juna dan Crytal dengan Crystal berada di pelukan Juna, dia terlihat menangis dan Juna yang terlihat tegang di wajahnya. aku sakit melihat mereka berpelukan seperti itu. Crystal memiliki Juna sebagai sandarannya ketika mendapat masalah ini, aku dengan siapa? aku segera memutuskan untuk segera meninggalkan restoran dan segera menjalankan mobilku ke sebuah cafe kopi dan segera memesan segelas capucinno.

*flashback off

aku menghela nafasku berat. sejak pertemuanku di restoran waktu itu ayah,bunda om Leo dan Tante Lia menentukan tanggal hari itu untuk menjadi tanggal pertunanganku dan Juna. padahal aku dan Juna tidak ada disana. dan sejak saat itu aku dan Juna selalu diminta bersama. percuma saja jika kami menolak perjodohan ini karena katanya mereka tidak akan pernah menyetujui siapapun yang dibawa oleh kami untuk menjadi pasangan hidup.

sebulan setelah pertunangan itu Juna mengatakan padaku bahwa Crystal melepaskannya. dan sejak itu aku tidak pernah melihat senyuman Juna lagi. Crystal meninggalkannya dengan pergi ke Belanda untuk tinggal disana sementara.

dan baru tadi siang setelah tiga bulan kepergian Crystal dia datang lagi, dan menghubungi Juna lagi. itulah pemandangan yang aku lihat tadi siang. mereka berpelukan wajah Crystal tenggelam di dada bidang Juna dan terlihat jelas dia sesegukan. wajah Juna terlihat memikul beban yang sangat berat. aku hanya menatap siluet tubuh mereka dari kejuhan dan segera melarikan mobil nya ke Villa ini. 

Aku menangis semalaman memikirkan Juna dan Crystal lagi. aku bingung harus melakukan apa, aku merasa menjadi perempuan kejam yang memisahkan kisah cinta Juna dan Crystal 

TBC 

mampet -__- pengen buru-buru part 2.. hehehe 

kira-kira Juna akhirnya sama siapa ya? sama Crystal atau Bella? yaah, TBC aja dulu deh ya, aku pertimbangkan lagi, akhir nya dengan siapa. hehehehe 

comment dan vote nya sangat ditunggu ya. ini cerita pertamaku, jadi semoga comment dan vote dan jumlah reader bisa menjadi semangatku.. 

happy reading ^^

@jasmineathenaa 

Word on MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang