chapter 15

89 3 3
                                    

aku terbangun dengan mata berair. lagi. aku mohon jangan mimpi itu lagi. selalu dengan mimpi sialan yang mengantuiku seperti malam-malam sebelum nya yang membuatku tidak mau tidur. aku memutuskan hari ini aku akan berkunjung ke psikiater langgananku. aku melihat jam dindingku. sudah jam 6 pagi sekarang.

aku berjalan perlahan menuju ruang keluarga. dan aku melihat Aul sedang menonton TV disana. dia tersenyum padaku lalu menepuk sofa disampingnya. aku duduk lalu ikut bergabung menonton TV dengannya. 

"ada rencana untuk hari ini? karena ayah dan bunda sedang pergi, kita hanya akan berdua sekarang."

"aku ingin ke psikiater hari ini. kau ingin menemaniku?" 

"tentu saja! tapi untuk sekarang aku akan membuatkan kita sarapan"

aku hanya mengangguk. Aul selalu bersemangat. kadang ia sedikit pemalu. tapi semangat nya itu bisa membuat orang lain merasakan semangat nya juga. aku beranjak dari sofa dan kembali kekamarku untuk mandi.

setelah sarapan dan kami sudah siap, aku dan Aul menuju tempat psikiaterku, Aul memaksaku memakai kursi roda, tapi entah mengapa aku merasa tidak membutuhkan kursi rodaku hari ini, 

aku masuk keruangan serba putih dengan corak bunga lucu di sekitar ruangan. dokter Shynta menyapaku hangat, aura keibuannya sangat jelas diwajahnya.

"halo, Bella. bagaimana kabarmu hari ini?"

"aku merasa baik dok. tapi aku ingin bertanya sesuatu"

Dokter Shynta memintaku di sofa pink empuk di pojok ruangan, dan menyiapkan minum di meja. aku tersenyum berterimakasih padanya.

"jadi apa yang ingin kau tanyakan?"

"aku ingin melupakan semua kenangan burukku dan bangkit dari ketakutan ini. aku ingin melanjutkan hidupku."

"kau sangat bisa melakukannya Bel. kau hanya perlu mengalahkan semua ketakutanmu. lakukan hobbimu lagi, keluarlah bersama teman-teman. aku yakin kau bisa"

"tapi aku tidak yakin aku bisa"

"sibukkan pikiranmu dan lakukan hobbymu itu sangat memungkinkan untuk kau melupakan segalanya."

"akan aku coba. terimakasih sarannya dok"

"kapanpun Bella"

dokter Shynta memelukku hangat dan menenangkan

aku keluar dari ruangan dan mendapati Aul sedang mengobrol dengan seorang laki-laki yang sepertinya seumuran dengannya. oh yang benar saja! dia hanya duduk mengungguku disitu dan langsung ada seseorang yang mendekatinya.

Aul tersenyum padaku lalu mengatakan sesuatu pada laki-laki itu dan segera menghampiriku

"hai ka! udah selesai?"

"sepertinya harusnya aku yang bertanya, kau sudah selesai?" ujarku dengan tatapan jahil, yang entah mengapa bisa aku keluarkan

"wow! kau hanya beberapa menit disana dan kau bisa hamir kembali ke Bella yang asli! psikiater itu menghipnotismu ya?' ujar Aul dengan tatapan berbinar bahagia

aku hanya tertawa melihat ulah berlebihannya. aku juga bingung aku kenapa. kemarin malam aku merasa hancur dan sekarang aku merasa aku bisa menatap lurus kedepan.

"aku ingin membeli piano"

Aul mengangguk lalu kita pergi ke toko musik, untuk memilih piano. aku melihat piano-piano dengan berbagai ukuran. aku mendekati salah satu piano yang menurutku unik. warna nya abu-abu dengan ukiran sederhana di atasnya. dan aku memilih piano ini. setelah selesai dengan administrasi, aku meminta Aul untuk menemaniku ke toko buku untuk membeli buku-buku piano.

Word on MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang