part 1 (Revisi)

135K 1.4K 12
                                    

Oh My God, aku terlambat! Hari senin yang sangat menyebalkan!" teriak seorang gadis yang baru saja terbangun dari tidurnya.

Dengan tergesa-gesa dia bangun dari ranjang kebesarannya dan langsung menuju kamar mandi. Sungguh hari yang sangat menyebalkan di hari pertama kerja.
Kenapa aku bisa bangun kesiangan! sungutnya dalam hati.
Dengan memakai rok span di atas lutut dan kemeja putihnya, dia langsung menata rambutnya ke atas hingga memperlihatkan leher jenjangnya yang putih dan errr terlihat seksi. Dia menunggu taksi di pinggir jalan, dan sialnya air bening tiba-tiba menetes dari langit. Hujan mengguyur kota pagi ini, lengkaplah penderitaan gadis itu.
Sampai di sana, dia melihat jam yang melingkar di tangannya, dia sudah terlambat setengah jam! Dia langsung menuju ke tempat resepsionis untuk bertanya, "Maaf mengganggu waktunya, saya kemarin mendapatkan panggilan kerja di perusahaan ini, ruangan Pak Derdi di mana ya, Mbak?" tanya Fiona.
"Silahkan, Anda sudah ditunggu Pak Derdi di ruangnnya," ucap resepsionis dengan manis, lalu Fiona langsung menuju ruangan Pak Derdi alias CEO di perusahaan ini.
Dia mengetuk pintu berwarna coklat itu dengan takut, pasalnya dia sudah terlambat saat pertama kali masuk kerja, dia sangat malu dan takut jikalau bos itu langsung memecatnya.
"Masuk!" Terdengar suara bariton yang sedikit serak dan malahan menurut Fiona sangat sexy. Dia lalu membuka pintu itu dan berniat meminta maaf karena keterlambatannya, tak lupa dia juga memperkenalkan dirinya.
"Pak, sebelumnya saya minta maaf, karena di hari pertama kerja saya sudah terlambat, nama saya Fiona Diandra Syarief dan saya yang melamar sebagai sekretaris Bapak," ucap Fiona menunduk tak berani memandang wajah Pak Derdi yang sialan sangat tampan dan entah kenapa membuatnya basah seketika di bawah sana.
"Karena ini pertama kali kamu kerja, maka akan saya maafkan," ucap Pak Derdi dengan tegas.
"Terima kasih, Pak," ucap Fiona sambil membungkukkan badannya, sebagai tanda terima kasih karena sudah dimaafkan.
"Ya sekarang pergi ke ruanganmu," ucap Pak Derdi sambil terus membolak balik laporan yang dia pegang.
Fiona keluar dari ruangan itu dan menghela napasnya kasar, dia bersyukur bosnya mau memaafkan keterlambatannya.

***

Derdi POV
Ada yang mengetuk pintu ruanganku dan aku langsung memperbolehkannya masuk, mungkin dia adalah sekretaris baruku.
"Masuk!" suruhku.
Dia memasuki ruanganku dengan menundukkan wajahnya, mungkin dia menyadari kesalahan yang dia lakukan karena terlambat masuk kerja. Dia memperkenalkan dirinya dan meminta maaf karena sudah terlambat masuk kerja. Dia menggunakan rok span di atas lutut dan kemeja putih yang memperlihatkan lekuk tubuhnya, dia sangat seksi,  hingga membuat adik kecilku naik seketika.
Shittt! Aku memekik dalam hati, kenapa sekretaris baru itu bisa membuatku sangat terangsang seketika. Apalagi lehernya yang putih, itu sangat menggoda, dan payudaranya yang menyembul di balik kemejanya itu membuatku ingin meremasnya. Dengan perlahan aku mengeleng-gelengkan  kepala dan langsung menyuruhnya untuk kembali keruangan kerjanya, karena aku tak mau membuat milikku terus meronta karena ingin dipuaskan.
End of Derdi POV

Hari ini sangat melelahkan bagi Fiona, mondar-mandir mengurus berkas untuk Pak CEO tampan itu. Dia senang bekerja dengan orang setampan bosnya itu, badan tegap dengan dada bidangnya membuat dirinya selalu menelan ludah saat bertatapan dengan bosnya.
"Duh, aku harus terus siaga nih! Masa memandang bos aja bisa langsung basah di selangkangan, Pak Bos nih bener-bener bikin aku gemes," rutuk Fiona dalam hati, sungguh godaan terbesar bagi Fiona bekerja dengan orang setampan bosnya itu.
Dia ingin mencium bibir bosnya yang seksi itu, melumat bibirnya dan ingin merasakan bosnya dalam dirinya. Hanya berpikiran seperti ini saja sudah membuatnya basah seketika. Pesona bosnya sangat kuat hingga membuatnya orgasme seketika, padahal Fiona hanya memikirkan dirinya, dan itu bisa membuatnya orgasme.
Ya ampun! Aku masih perawan kenapa pikiran aku kotor amat, Ya Tuhan, ucap Fiona pelan, tidak mungkin dia berteriak ketika masih berada di dalam kantor.
Dia menepis pikiran kotornya dan berusaha bersemangat untuk bekerja, sebentar lagi waktu istirahat akan tiba, dia harus bersiap-siap ke kantin kantor karena perutnya sudah keroncongan karena dari tadi pagi belum diisi. Tapi, saat dia akan meninggalkan ruangannya, tiba-tiba teleponnya berbunyi, dan dia pun langsung mengangkatnya.
"Hallo, ada yang bisa saya bantu?"
..
"Oh, siap, Pak, saya akan menyiapkan berkas-berkasnya segera."
..
"Iya, Pak."
Fiona langsung bersiap siap menuju ruang bosnya.

Ceo Mesum Itu SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang