Chapter 4 : Tolong Saya

255 10 0
                                    

Keesokan paginya, Rino mulai menggonggong ke Rin.

"Ruff Ruff!" Rino. (membanguni Rin)

"* Menguap * oh hei ada apa? Kamu ingin bermain lagi?" Rin.

"Ruff!" Rino.

"Baiklah" Rin.

Sebelum mereka bermain, tetapi sebelum itu, Rin cepat memeriksa tablet-nya untuk melihat apakah Makoto memanggilnya, tapi tidak ada satu panggilan pun dari dia.

"Kamu dimana Makono?" Rin. (Dengan bisikan)

Sejak itu, hari-harinya seperti ini selama 3 hari, Makoto tidak meneleponnya. Rin menelponnya kembali tapi tidak ada yang menerimanya. Rin sangat khawatir dengan dia. Sampai pada malam itu, Rino tidak bermain gembira dengan Rin karena kekhawatiran Rin terhadapnya. Rino mulai menggunakan satu matanya dan merasakan hati mereka berdua. Hati Rin terasa hal kekhawatiran sementara hati Makoto merasa keanehan (karena jarak Makoto yang terlalu jauh tidak bisa terdeteksi dengan baik). Rino berpikir bahwa jika Makoto tidak khawatir dengan Rin dan Rin khawatir dengan Makoto, Itu berarti Makoto adalah sumber masalahnya.

Jadi pada saat Rin tertidur, Rino dengan diam-diam teleport ke mana Makoto berada. Dan di sanalah ia melihat seseorang yang berkelahi dengan beberapa alien(meninju mereka), dan Rino langsung bereaksi tanpa memikir lagi (langsung membantu). Rino berpikir bahwa orang itu bukan Makoto karena orang itu memakai helm yang berbeda tetapi, ketika Rino melihat helm yang Makoto biasa menggunakan, rusak dan terletak di dasar Mars. Rino dengan cepat menghabiskan alien-aliennya dengan kekuatannya (mata laser, dll). Makoto melihat seekor anjing dan ia pikir bahwa anjing tersebut bukan Rino karena anjing itu glitching dengan tubuhnya yang berwarna oranye tapi, anjing itu benar-benar tampak mirip seperti Rino dari bentuk penampilannya.

'RINO?! Apakah itu kamu??' Makoto. (dalam benaknya)

Rino menyerang alien-aliennya, hingga semua aliennya mati.

"Ruff Ruff!!" Rino. (Menatap Makoto)

'Tunggu? Suaranya mirip seperti Rino!' Makoto. (Dalam pikirannya)

"Arigatou!! Ri- * Batuk *" Makoto. (Kepala menunduk ke bawah dan batuk).

Sampai ia melihat Rino lagi, Rino menghilang. Makoto pun melihat sekelilingnya tapi tidak ada Rino dan barulah ia ingat dengan Rin.

"Astaga!! Aku lupa dengan janjiku !!" Makoto.

Dia berlari ke pesawat angkasanya, tapi dia kesakitan dengan luka di tubuhnya sehingga dia semakin lemah. Karena janjinya, dia tidak pernah menyerah dan berlari sekuat tenaga untuk menempati janjinya.

"Aku datang, Rin" Makoto. (Dalam hatinya)

Setelah Rino hilang dan teleport kembali ke tempat tidur Rin, Rino memiliki sedikit luka-luka tapi itu tidak sakit baginya, sehingga ia langsung tidur tanpa mengganggu Rin tidur. Keesokan paginya, Rin bangun duluan dari Rino dan menguap, tetapi pada saat ia melihat Rino, Rin terkejut melihat dia yang sedang glitching.

"Rino !! bangun!" Rin.(terkejut)

Rino tidak menyahut, jadi Rin pun membiarkannya tidur tetapi dengan kecurigaan. Rin membuka tabletnya di tempat tidurnya dan melihat panggilan terakhirnya.

"Kamu sebenernya ada dimana-" Rin.(berhenti)

Dan tiba-tiba ada telepon dari dia. Rin terkejut serta kaget pada saat yang sama, dan langsung menerima panggilannya.

Shelter (Anime) : I Promise (After story) | Indo verisionWhere stories live. Discover now