Aku berbaring diatas ranjangku. Memikirkan tentang apa yang akan terjadi di hari mendatang. Saat sedang melamun, sebuah pikiran terbesit dikepalaku. Pikiran tentang sebuah mimpi yang terjadi kepadaku beberapa hari lalu yang tidak bisa kulupakan.
Tentang seseorang yang membawaku ke dunianya.
Siapa orang tersebut aku juga tak tahu. Tapi mimpi tersebut terlalu manis untuk dilupakan. Pria tersebut sangat tampan. Aku tak berharap bisa bertemu dengannya mengingat hal tersebut cuma mimpi semata, tapi bukankah ada kejadian dimana seseorang benar-benar bertemu dengan orang di mimpinya? Kenapa aku tak mengharapkan hal yang sama juga terjadi?
Saat aku sedang berkecamuk dengan pikiranku itu, ada suara benda jatuh yang mengalihkan pikiranku. Disana, tergeletak sebuah buku dengan sampul coklat yang tampak asing dimataku. Dengan rasa penasaran yang mengekoriku, aku menghampiri buku tersebut dan mengambilnya. Aku membaca judul buku tersebut.
"Journey in the RReiLand." Ejaku. Buku ini memang asing karena memang bukan milikku, tapi rasa penasaranku tentang bagaimana buku ini ada disini dan maksud judul buku tersebut membuatku nekat membuka buku tersebut.
Aku membaca kata penghantar yang berada dihalaman kelima. Aneh, tak ada daftar isi seperti buku yang biasanya. Hal itu membuat rasa penasaranku semakin membuncah.
"Selamat kepada orang terpilih yang mendapat buku ini." Aku mengernyitkan alisku. Orang terpilih? Aku yakin itu bukan aku karena buku ini bukan milikku. Lagipula, buku ini mungkin punya seseorang yang lupa mengambilnya.
Meskipun begitu, aku tetap membaca lebih lanjut. Dan tunggu, buku ini tertulis manual dengan tulisan tangan.
"Kau mendapatkan kunci untuk melanjutkan sepotong kisah yang sebelumnya ditulis oleh beberapa orang terpilih sebelummu." Kunci? Aku?
"Lanjutkan kisah ini seperti apa yang kau alami setelah membuka gerbang RReiLand, dengan begitu, kau akan selamat dan kembali pulang." Maksudnya?
"Jika kau melanggar ketentuan tersebut, kau akan terjebak di RReiLand dan berjuang sendiri hingga akhir hayatmu." Ketentuan apa? Ketentuan tentang melanjutkan kisah ini seperti yang ku alami?
"Kau bisa membuat pilihan, ambil kesempatan ini dan buat momen dihidupmu menarik, atau abaikan kesempatan ini dan pergilah tidur dan buku ini akan hilang saat kau membuka matamu besok." Jadi buku ini memang diperuntukkan untukku. Tapi tunggu, aku orang pilihan tersebut?
"Selamat menentukan pilihan. Kuncimu untuk masuk ke RReiLand adalah dengan mengucap mantra yang kau dapatkan sebelumnya di mimpimu." Mimpi? Maksudmu mimpi yang aku dapatkan beberapa hari yang lalu itu?
Aku berdiri mematung, mencoba mengingat kembali mimpi yang aku dapatkan kemarin. Aku menoleh ke tulisan tangan tersebut. Maksudnya kisah yang ditulis beberapa orang sebelumku apa? Karena yang kulihat tidak ada cerita sebelumnya. Aku menutup kembali buku tersebut, dan membuka halaman pertama. Disitu tertulis judul buku dan ya, dibawahnya tertulis "volume ke 51". Aku kembali mengernyitkan alisku. Aku orang yang ke-51?
Tak ada hal lain selain tulisan tersebut. Aku kemudian membuka halaman kedua. Disana tertulis beberapa nama, sebanyak 50 nama. Aku tak terlalu memperhatikannya. Nama-nama tersebut tertulis sampai ke halaman ke empat, setelah itu halaman kelima, tempat kata pengantar tersebut ditulis.
Aku membalik kehalaman selanjutnya, kosong. Tak ada halaman lain lagi, yang ada hanyalah lembaran kertas kosong sampai kehalaman terakhir.
"Ini cukup aneh," Pikirku.
Aku kemudian kembali berpikir. Kembali mengingat tentang mimpi tersebut. Seingatku, pria yang membawaku ke dunia lainnya tersebut mengucapkan sebuah kata asing. Mungkinkah itu kuncinya?
Aku berpikir keras mengingat kata yang pria itu ucapkan.
"De..."
"De... Delicas..."
"Delicasnov RReiLand Pentakor."
Aku berhasil mengingatnya. Dan telah mengucapkannya. Kemudian, sebuah cahaya memenuhi bola mataku. Aku mengernyitkan mataku dan ternyata, cahaya tersebut berasal dari buku tersebut. Aku menjatuhkan buku tersebut dan menutup mataku agar cahaya itu tak masuk kemataku yang kukhawatirkan bisa membutakan mataku.
Cahaya semakin terang dan terang. Tapi kemudian semuanya menjadi gelap kembali. Setelah dirasa agak aman, aku kembali membuka mataku. Mataku masih beradaptasi mengingat keadaan sebelumnya yang amat terang kembali menjadi gelap yang membutuhkan waktu untuk mataku memfokuskannya.
Dan setelah semuanya jelas, aku menangkap figur seseorang yang tak asing didepanku. Aku menganga dan mematung melihat orang tersebut. Dia adalah orang yang masuk ke mimpiku beberapa hari yang lalu. Figur yang kudambakan untuk bertemu.
Ia mulai melangkahkan kakinya menuju kearahku. Aku hanya diam. Dan sesaat ia telah berada dihadapanku. Dia sangat tinggi, yang bisa kubandingkan hanyalah bahwa aku setinggi dadanya. Aku menunduk. Mata beriris hijau miliknya masih menatapku. Rambutnya pirang seperti orang barat kebanyakan. Dan yang kutahu, dia datang dari buku tersebut yang aku tak tahu bagaimana dia bisa beluar dari benda tersebut.
"Rizqa Rei."
Kata pertama yang diucapkannya. Aku melongo, bukan karena suara indahnya, tapi karena nama yang disebutkan orang tersebut. Dia menyebutkan namaku. Bagaimana dia bisa tahu?
"Mari ikut aku, ke RReiLand." Ajaknya. Dia memberikan telapak tangannya kearahku.
Dan entah bagaimana, aku menyambut tangannya dan kemudian ia berjalan sambil memegang tanganku ke arah buku yang tergeletak dilantai.
Aku baru menyadari bahwa buku tersebut mendirikan gerbang yang kupastikan pria ini muncul dari sana. Aku menutup mataku saat pria tersebut mulai melangkah akan memasuki gerbang tersebut. Peganganku ketangannya semakin erat, berpikir bahwa ia akan menghilang setelah memasuki gerbang tersebut.
Dan dia berhenti. Aku juga ikut terhenti. Aku kemudian membuka mataku. Mataku melebar melihat kesekitar, semuanya terhampar rumputan hijau dan itu membuatku kagum.
"Kau pasti kagum, bukan?"
Suaranya mengalihkan perhatianku. Saat aku menyadari bahwa aku masih menggenggam tangannya, aku segera melepaskannya walaupun hati kecilku berkata bahwa aku masih ingin menggenggam tangannya. Ia melihat reaksiku tadi.
"Maaf." Ucapku.
"Kau boleh menggenggamnya jika kau masih ingin menggenggamnya." Ucapnya. Aku menggeleng ragu.
"Ini adalah RReiLand. Seperti nama akhirmu." Jelasnya.
Ia lalu berjalan beberapa langkah memunggungiku dan kemudian berbalik dan menatapku.
"Selamat datang di RReiLand."

KAMU SEDANG MEMBACA
RReiLand
FantasyRizqa Rei, gadis keturunan keluarga Rei yang akan diberi tanggung jawab untuk melanjutkan cerita di RReiLand. Bagaimana kisahnya?