Azella POV
Aku masih terdiam ketika Fernando membisikkan kalimat itu dan pergi ke arah ruang utama. Dia melewatiku begitu saja dengan seringaian yang membuatku bergidik.
Aku tak tahu ini pertanda baik atau buruk. Oh ... Moon Goddes, takdir apa yang tengah kau mainkan untukku? Tidak bisakah aku yang menentukan takdir itu. Aku hanya bisa memohon padamu, aku ingin bahagia bersama takdirku. Dia takdirku, aku mencintainya. Tak bisakah kau permudah hidupku ini, aku begitu menyedihkan saat ini.
Sebuah tepukan pelan di pundak membuatku menoleh dan mendapati sepasang mata cokelat lain yang tengah tersenyum. Ya, setidaknya aku tidak sendirian.
"Sedang apa kau di sini, Zella? Sebentar lagi puncak acara akan dimulai. Kau harus melihat detik-detik Fernando diangkat menjadi Alpha," ujarnya dengan menggebu-gebu.
Aku terkekeh pelan, pura-pura ikut bersemangat seperti Ina. "Kalau begitu kita harus bergegas kesana, Ina."
"Memang itu tujuanku mencarimu. Ayo kita ke sana bersama."
Aku mengangguk dan berjalan beriringan dengan Ina. Ruang utama sudah penuh dengan para tamu dan anggota pack. Mereka semua terlihat elegan, beautiful, tampan nan rupawan, and perfect. Mungkin berlebihan, tapi memang seperti itu kenyataannya.
Alpha dan Luna dari berbagai pack membentuk kubu sendiri di bagian kanan dan saling mengobrol, ada Alpha Allan dan Luna Riana juga disana.
Aku dan Ina mengambil tempat di pojok kiri ruangan. Sepertinya acara utama akan dimulai karena Alpha Allan dan Luna Riana sudah memisahkan diri, menuju ke arah Fernando di sisi kanan ruangan.
Darahku berdesir melihat Fernando yang sekarang terlihat begitu rapih dengan tuksedo hitamnya. Dia berganti pakaian dengan begitu cepat, tidak ada yang akan sadar kalau dibalik tuksedonya tersimpan keringat yang sangat banyak, hasil dari olahraga malamnya bersama Celline. Rambutnya yang biasa dibiarkan acak-acakan kini di sisir rapih, namun tetap cool.
Alpha Allan menaiki panggung kecil bersama dengan Fernando di sampingnya.
"Selamat malam semua!"
Alpha Allan sedikit memakai Alpha tonenya agar semua perhatian hanya tertuju ke depan, tempat Allan dan Fernando berada. Alpha Allan berdehem sebentar ketika semua perhatian sudah tertuju ke depan.
"Terima kasih atas kedatangannya di hari pengunduran saya sebagai Alpha Black Moon pack dan pengangkatan anak saya yang akan menjadi Alpha Black Moon pack selanjutnya," ucap Alpha Allan dengan senyum bahagia.
Di sampingku Ina berdecak sedikit kesal karena dia tidak menyukai sifat ayahnya yang suka berbasa-basi. Dia lebih menyukai saat-saat ritual pengangkatan Alpha karena memang itu bagian yang paling menarik.
Ayah Will berlutut seraya menyerahkan pisau di tangannya pada Alpha Allan, hal yang sama juga dilakukan Will pada Fernando. Begitu Alpha Allan dan Fernando sudah memegang pisau, Will dan ayahnya menuruni panggung dengan membungkuk hormat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny
Werewolf5 tahun sudah Azella hidup dalam bayang-bayang Black Moon Pack. Tidak di anggap, di hina, di siksa, terasing di sana. Azella menyesali dan menganggap jika kematian Ana, kakak dari Fernando adalah kesalahannya. Seandainya ia bisa memilih, ia akan mem...