NEW Our Destiny ~ 23 [A]

18.2K 980 47
                                    

Hai... ett jangan salah ini revisinya, jadi bisa dibilang update juga, kan? wkwk 

Oke, maapkeun diriku yang menggantung kalian selama 1 tahun. Ku pun tak mau kalau cerita ini tidak sampai tamat. Sayang kalau sudah sejauh ini tidak ku selesaikan. Karena gue udah kuliah *kasih selamat dong :v* jadi mungkin gue bisa lanjut sampai selesai :) Horeee....


Malam ini dipastikan Bulan Merah akan muncul. Tanda-tanda keberadaannya telah dipastikan lewat cara para leluhur dan teknologi canggih. Dan sejak beberapa hari yang lalu Mana memastikan kalau Azella mendapatkan waktu yang tepat untuk menyempurnakan shift-nya. Jika sedikit saja terjadi kesalahan, Azella harus menunggu 15 tahun lagi untuk Bulan Merah selanjutnya.

Tentu saja itu tidak mungkin. Jika benar terjadi, hidup Azella terancam. Werewolf tanpa serigalanya tidak akan bisa hidup lama, dan itu juga akan mempengaruhi ikatan mate.

Sore ini Christian mengerahkan seluruh warrior pack untuk mengawal dan mengawasi perjalanan ke titik yang telah ditentukan. Mereka harus terus waspada, mengingat seorang Vampir—Rayn—berhasil menyusup ke Rumah Besar dan melukai Azella.

Mana dan Nea sendiri juga bersiap untuk segala kemungkinan yang ada, kenyataan Rayn yang masih hidup sudah termasuk kabar buruk. Di tambah pria itu telah membuang sisi wolf-nya dan hidup sebagai hewan para Penghisap Darah. Entah kejadian buruk apa yang nanti akan datang.

Beberapa saat setelah Christian menceritakan masa kelamnya, tiba-tiba saja Azella merasakan panas yang luar biasa, berikut sebuah tato rantai yang melingkari lehernya--seakan merantai gadis itu. Azella kini dikurung dalam kamar yang diberi lima lapisan pelindung oleh Mellady. Mana bilang itu untuk pencegahan karena dulu Zel juga mengalami hal yang sama. Meskipun dalam kasus Azella jauh lebih parah.

Tato rantai itu adalah rantai semu yang mengikat kekuatan dan serigala Azella, itu salah satu penyebab gadis itu tidak bisa melakukan shift. Malam nanti ketika cahaya Bulan Merah menerangi Azella, maka rantai yang membelenggu Liz akan hancur.

"Bersiap di posisi kalian!" Seruan dari Alpha mereka langsung dilaksanakan, menyisakan beberapa warrior yang akan mengawal Christian dan Azella secara khusus.

Liam mendekati Christian dan membisikkan sesuatu. Seketika itu juga mata Christian membulat.

"Kau yakin?!" Christian mendesis.

Liam terlihat ragu, tapi kemudian ia mengangguk.

Christian menggeram. "Tambah pasukan kita dibagian Barat. Lalu aku ingin kau mengawasi Azella sampai aku kembali. Akan kubereskan rogue-rogue itu secepatnya."

Liam menunduk hormat lalu Christian berganti shift menjadi Zwei. Liam terus memandang serigala pemimpinnya itu sampai menghilang sebelum ia sendiri bergegas pergi untuk mengawasi Azella bersama Mellady.

Rumah Besar tidak kalah ramainya. Di mana-mana terlihat para Gamma perempuan yang mondar-mandir menerima perintah dari mantan Alpha dan Luna mereka. Liam memberikan sedikit senyum kasihan pada Fabian yang terjebak di antara kesibukan. Menaiki tangga ke lantai dua, Liam dapat melihat Mellady tengah berkonsentrasi dengan sihirnya. Mellady tidak sendiri, rupanya di sana juga ada Nea yang juga ikut mengawasi.

"Di mana Mana?" tanya Liam yang tidak melihat keberadaan Mana di dekat Nea, padahal selama ini mereka selalu bersama-sama.

"Entah," jawab Nea pendek.

Liam mendengus pelan. Ia memilih mendekati Mellady yang tengah menempelkan tangannya di dinding kamar. "Apa yang sedang kau lakukan?"

Mellady bergeming. Gadis itu sepertinya tidak menyadari keberadaan Liam, fokusnya hanya pada dinding dingin itu.

Our DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang