Our Destiny ~ 15

22K 1.7K 57
                                    

"Kamu masih memikirkan tentang pembicaraan tadi?" Christian membuka suara dengan bertanya pada Azella yang masih merenung di ranjang rumah sakit.

Azella menatap Christian kemudian menghela napas. "Aku tak tahu. Hanya saja ini benar-benar rumit. Aku tak tahu harus bersikap bagaimana menghadapinya."

"Memang rumit, tapi kau tak perlu menanggungnya sendiri, Zella. Lihat aku! Mungkin diriku masih belum sepenuhnya ada dalam hatimu, tapi aku akan terus berusaha sampai hanya ada namaku di hati dan bayanganku di pikiranmu." Christian mengucapkan itu seraya mendekat dan mengambil posisi di samping Azella. Pemuda menaiki ranjang dan berbaring, tangannya mengambil rambut Azella dan mengusapnya.

Gadis itu menunduk malu atas perlakuan Christian yang cukup agresif, tpi kemudian kekhwatirannya berkurang. Tidak. Bukan karena Christian.

Zella!

Azella terpekik senang sekaligus haru karena pada akhirnya ia bisa mendengar suara Liz, suara serigala miliknya. Rindu benar-benar membuat Azella tak kuat menahan air mata. Ia menyembunyikan wajahnya di balik kedua tangan agar Christian tidak melihatnya menangis, sekalipun menangis bahagia.

'Kenapa kau menangis, bodoh!' Geram Liz di dalam sana.

'Kau yang bodoh! Kemana saja kau selama ini? Aku benar-benar frustasi, kau mengucapkan kata Mate, tapi kau sendiri malah langsung menghilang. A-ku takut kau pergi, Liz!

Liz tersenyum tipis, 'Mana mungkin aku pergi meninggalkan Mate kita yang sangat tampat itu. Lagipula aku juga membutuhkan waktu untuk pulih dan memulihkan diri. Kau juga tau rasanya, kan? Kita di tolak lalu kemudian datang Mate yang lain.'

Azella mengangguk tertawa miris. 'Ya, sulit di percaya dan sulit membuka diri.'

'Hei! Kau tenang saja. Pria kita kali ini bukan si brengsek Fernando. Dia Christian, pria tampan nan baik hati dengan segala perhatiannya. Kau harus membuka hatimu kembali, Zella!'

'Selama ini kau kemana saja?' Tanya Azella mengubah topik.

'Entahlah. Tapi aku bertemu dengan seseorang. Dia bilang namanya Zel. Dan dia menceritakan sesuatu tentang White Moon pack juga tentang sebuah kekuatan. Semua tergantung dari diriku dan dirimu, itu yang ia bilang.'

Our DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang