1-2

1.6K 173 3
                                    

Peron 9 3/4
~0~

"Dimana dia? Sebentar lagi akan tertutup."

Seketika ada yang menembus peron 9 3/4 dari dunia muggle. Itu Percy! "Hai kak Percy!", "Hai Amberlynn!" Sahut Percy. Selanjutnya si kembar George dan Fred. Amberlynn hanya menatap mereka tidak enak. "Err, Kalian jangan membuat masalah lagi ya.", "Haha, pasti akan." Jawab entah George atau Fred. Selanjutnya muncul 2 orang anak yang tidak asing buat Amberlynn. "Hai Ron Weasley! Hari pertamamu sekolah kan?" Ron hanya tersenyum kecil ke Amberlynn seakan dia takut. Amberlynn melihat anak yang ada di sebelahnya. Amberlynn ingat dia, selalu mengingatnya. Dia mecoba medekat ke arah anak itu.

"Ha-hai, Harry benarkan?" Tanyanya ragu. "Iya, aku Harry. Kita bertemu kemarin kan?" Tanyanya. "Iya, wah, burung hantu yang cantik." Puji Amberlynn sambil memberikan makanan pada burung itu. Tiba-tiba Harry menyebut sesuatu. "Hedwig." "Apa?" Tanyanya heran. "Namanya Hedwig." Ooh, kupikir apa... batin Amberlynn.

Tiba-tiba ada yang memeluk Amberlynn dari belakang. "Ginny!" Amberlynn membalas pelukan dari sahabatnya itu. Mereka berbincang-bincang berama Mrs. Weasley. Dia berbicara lepas dan menerima kado ulang tahun dari Ginny. Dia membukanya dan ternyata itu adalah baju rajutan berwarna merah muda.

Mrs. Weasley meninggalkan kami dan memanggil si kembar George dan Fred. "Fred? George? Kalian di dalam?"

"Ya, Mum."

Amberlynn melihat ke arah tempat duduk Harry, dia duduk di dekat jendela. Disitu, setengah sembunyi, dia seperti memandang keluarga Weasley dan mendengar pembicaraan mereka. Amberlynn hanya berdiri mematung dan memperhatikan mereka. Mrs. Weasley baru saja mengeluarkan sapu tangan. "Ron, hidungmu ada kotorannya."

Ron hanya mengelak, berusaha menghindar. Tapi tangan Mrs. Weasley menariknya dan mulai menggosok ujung hidungnya.

"Mum--tak usah." Dia menggeliat berusaha membebaskan diri.

"Ah, ada apa di ujung hidung si Ronnie?" kata salah satu si kembar.

"Diam kau," kata Ron.

Amberlynn hanya menahan tawanya dengan tersenyum kecil melihat tingkah Ron.

"Di mana Percy?" tanya ibu mereka.

"Itu dia."

Anak laki-laki tertua muncul. Dia sudah berganti pakaian dengan jubah hitam Hogwarts-nya yang melambai dan Amberlynn merasa Harry melihat lencana perak berkilat dengan huruf P tersemat di dadanya.

"Tidak bisa lama-lama, Mum." Katanya. "Aku di depan, untuk para Prefek disediakan dua gerbong khusus..." *Prefek adalah beberapa murid senior yang diberi tanggung-jawab untuk mengatur ketertiban.

"Oh, jadi kau Prefek, Percy?" Kata salah satu dari si kembar, seolah kaget sekali. "Mestinya bilang-bilang dong. Kami tidak tau sama sekali."

"Tunggu, kurasa aku ingat dia pernah bilang kok," kata kembar satunya. "Sekali..."

"Atau dua kali..."

"Setiap menit..."

"Sepanjang musim panas..."

"Oh, tutup mulutmu," kata Percy si Prefek.

Another Potter [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang