Another Potter [Hiatus]

1-12

Dia terkejut saat melihat isinya. Itu adalah Jubah Gaib yang langka. Dia langsung berpikir apa yang akan dia lakukan dengan jubah itu.

"Flamel!" serunya.

Dia langsung beranjak keluar dari kamarnya, menuju seksi terlarang di perpustakaan. Dia tahu sebenarnya di tidak perlu menggunakan itu saat keluar kamar, tapi dia memerlukannya saat dia ada di perpustakaan.

Dia menyelinap masuk tanpa suara dan menutup pintu perpustakaan itu lagi. Dia masuk ke lorong seksi terlarang, tapi dia melihat satu cahaya dari sana.

Siapa yang ada di seksi terlarang malam-malam begini? Batinnya.

Tiba-tiba ada jeritan melengking dari sana, memekakkan telinga. Tiba-tiba cahaya itu hilang dan terdengar hentakan kaki di koridor. Itu Filch. Amberlynn menyusup di bawah lengan Filch yang terbuka lebar. Dia lalu berlari sampai dekat baju zirah.

Tapi Amberlynn tidak merasa sendiri. Dia mendengar deru napas dari sebelahnya. Mungkinkah itu Peeves? Batin Amberlynn bertanya-tanya. Dia mendengar suara Snape dan Filch--sangat jelas. Amberlynn mundur. Dia melihat pintu, dan dia mengenal pintu itu. Dia masuk tanpa mengeluarkan suara. Dia memang selamat tapi dia tetap menggunakan jubahnya untuk berjaga-jaga.

Amberlynn terkejut, ada seseorang yang masuk ke dalam ruangan yang sama dengannya. Tapi dia tidak melihat siapa-siapa di sana. Mungkinkah hantu?

Amberlynn tambah terkejut saat melihat sesosok yang ada. Itu Harry. Dia memakai jubah gaib? Bagaimana dia bisa mendapatkan jubah gaib? Atau mungkinkah...

Dia menatap ke seluruh penjuru ruangan dan akhirnya menatap Amberlynn. Dia maju langkah demi langkah, Amberlynn menyingkir dari tempat berdirinya. Bukan, dia bukan memperhatikan Amberlynn. Dia memperhatikan Cermin Tarsah. Cermin yang setinggi langit-langit, berbingkai emas terukir, berdiri di atas dua cakar, dan diatasnya bertuliskan ; Erised stra ehru oyt ube cafru oyt on wohsi. *Aku menunjukkan bukan wajahmu tetapi hasrat hatimu.

Amberlynn hanya menatap Harry yang ada tepat di depan cermin. Harry menutup mulutnya, dia melihat serombongan orang di belakangnya, nyatanya, ruangan itu kosong. Hanya ada mereka berdua yang ada di sana. Harry sesekali menoleh ke belakang. Dan meraba-raba ruangan hampa di belakangnya.

Lalu seorang wanita muncul di belakang Harry, wanita itu cantik, rambutnya sama persis seperti rambut Amberlynn, matanya hijau menyala, tersenyum tetapi juga menangis. Dia melambaikan tangannya pada Harry. Sesekali dia melirik ke arah Amberlynn. Lalu munculah pria jangkung berambut hitam disebelahnya. Dia memakai kacamata, rambutnya juga terlihat acak-acakan dan belakangnya mencuat sama seperti Harry. Harry semakin maju hingga hidungnya hampir menyentuh cermin. Amberlynn menahan tangisnya dan bersamaan dengan Harry, dia menyebut.

"Mum? Dad?" Bisik mereka. Namun suara Amberlynn tidak dapat didengar jelas.

Harry memperhatikan wajah orang-orang lain yang ada di dalam cermin itu, dan melihat mata-mata hijau lain seperti matanya, hidung lain seperti hidungnya, bahkan laki-laki yang mempunyai lutut yang menonjol sama seperti Harry---Harry sedang memandang keluarganya, untuk yang pertama kalinya.

Keluarga Potter tersenyum dan melambaikan tangan ke arah Harry. Tangannya menyentuh cermin seakan ingin jatuh kesana dan bergabung dengan yang lainnya.

Lalu muncullah satu orang anak perempuan kecil berambut panjang merah dari samping kanan Harry. Dia sangat familiar dengan wajah itu. Pria itu menggendong anak perempuan itu dan tersenyum bertiga dengan ibu dan ayahnya. Amberlynn juga terkejut melihat yang ditampilkan cermin itu. Dia sampai terhuyung kebelakang tanpa suara.

"Amberlynn?" Sebut Harry heran. "Amberlynn, kenapa dia ada di sana? Di-dia keluargaku? A-apa Dumbledore kakekku?"

Tapi cermin itu tidak menunjukkan wajah Dumbledore, hanya Amberlynn. Sedang tersenyum ke arahnya bersama kedua orang tua Harry. Ada langkah kaki diluar. Harry langsung berpaling mengambil jubahnya dan beranjak keluar. "Aku akan kembali," dan dia bergegas meninggalkan ruangan itu.