Book 3 ; Harry Potter and The Prisoner of Azkaban

2.2K 93 20
                                    

Harry dan Amberlynn sedang menyelesaikan PR Sejarah Sihir yang diberikan oleh Professor Binns selama musim panas. Mereka terpaksa menyelesaikannya pada larut malam saat keluarga Dursley sedang tertidur karena kalau mereka mendengar Harry membicarakan tentang sihir musim panas ini, mungkin dia akan dikurung. Nasib baik karena Amberlynn berlibur ke sana musim panas ini, dia bisa membantu Harry dalam menulis karangan-karangannya.

"Apa ini yang kau rasakan setiap musim panas, Harry?"

"Biasanya lebih parah."

"Kau tahu?" kata Amberlynn tiba-tiba. "Ron benar-benar kedengaran senang ketika menggunakan telepon."

Seminggu setelah liburan. Ron menelpon ke rumah keluarga Dursley. Dengan berteriak.

"Vernon Dursley di sini."

"HALO? HALO? BISAKAH ANDA MENDENGAR SAYA? SAYA—INGIN— BICARA—DENGAN—HARRY—POTER!"

"SIAPA INI? SIAPA KAU?"

"RON—WEASLEY! SAYA—TEMAN—HARRY—DARI—SEKOLAH—"

"TIDAK ADA YANG NAMANYA HARRY POTTER DI SINI! AKU TAK TAHU SEKOLAH APA YANG KAU MAKSUD! JANGAN MENGHUBUNGIKU LAGI! JANGAN BERANI-BERANI MENDATANGI KELUARGAKU!"

"Dia mempermalukan dirinya di depan Muggle." Bisik Amberlynn.

Amberlynn menggulung perkamennya. Perkamen yang ditulisnya cukup panjang. Tiga gulungan perkamen, padahal yang diminta hanya dua gulungan.

Beberapa menit kemudian, Harry ikut memberesi PR-nya. Dan menarik sarung bantal tua dari bawah tempat tidurnya. Amberlynn mencari sesuatu dari tasnya ketika Harry menggeliat di atas tempat tidurnya. Dia mengeluarkan tongkatnya dan menjentikkannya pelan. Sebuah kotak muncul di atas telapak tangannya.

Ketika Harry membalikkan badannya, dia terkejut melihat jam sudah menunjukkan pukul satu pagi. Yang berarti dia sudah berumur tiga belas tahun selama satu jam penuh.

"Selamat Ulang Tahun, kakakku!" bisik Amberlynn memberikan kotak yang dipegangnya kepada Harry.

Luar biasa senang Harry melihat kado pertama di hari ulang tahunnya. Dia membuka kado dan menampakkan ini di dalamnya.

"Satu set lengkap baju Quidditch Gryffindor terbaru dan buku." Pekik Harry rendah.

"Kau mau menu apa?" tanya Amberlynn mengangkat tongkatnya.

Harry melihat dengan semangat. "Menu?" "Makanan, tentu saja."

"Kue cookies buatanmu?"

"Siap." Seketika dia memunculkan dua piring cookies lengkap dengan susu di sampingnya. "Makanlah."

Amberlynn mengambil sebuah cookie dan tidak sengaja menampakkan bekas luka ditangannya. Harry melihatnya dan memegangi bekas luka yang sama seperti di keningnya. Amberlynn yang terkejut langsung menjauhkan tangannya dan menutup bekas lukanya.

"Tolong jangan mengingat hal itu saat kita sedang menikmati makanan." Katanya.

Harry diam, dia menatap langit berbintang mencari-cari Hedwig, yang dua hari tidak pulang. Mungkin dia akan meluncur kembali kepadanya dengan bangkai tikus menjuntai dan paruhnya, mengaharap pujian. Pandangannya menerawang atap-atap, baru beberapa detik kemudian Amberlynn menyadari apa yang dilihat Harry.

Seperti siluet dilatarbelakangi bulan keemasan, dan semakin lama semakin besar, ada makhluk besar yang miring aneh, dan dia mengepakkan sayapnya menuju mereka. Makhluk itu menukik makin lama makin rendah. Sejenak Harry ragu, tangannya memegangi gerendel jendela. Tetapi kemudian makhluk itu melayang melewati lampu jalan di Privet Drive, dan mereka yang menyadari itu segera melompat minggir.

Another Potter [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang