1-18

525 67 0
                                    

"Aku akan pergi kesana malam ini dan mengambil batu itu sebelum Snape mengambilnya."

"Kau gila!" kata Ron.

"Jangan!" cegah Amberlynn.

"Setelah McGonagall dan Snape mengancammu seperti itu? Kau akan dikeluarkan!" Jelas Hermione.

"JADI KENAPA?" teriak Harry, "Tidak mengertikah kalian? Jika Snape berhasil mendapatkan Batu itu, Voldemort akan kembali! Tidak pernahkah kalian mendengar bagaimana keadaannya ketika dia mencoba mengambil alih kekuasaan? Tak ada lagi Hogwarts, jika kita tak bisa dikeluarkan! Dia akan merobohkannya, atau mengubahnya untuk menjadi sekolah untuk Sihir Hitam! Kehilangan angka tidak berarti lagi, tidakkah kalian paham? Apakah kalian pikir dia aka membiarkan kalian dan keluarga kalian hidup tenang jika Gryffindor memenangkan Piala Asrama? Kalau akau tertangkap sebelum mencapai tempat batu itu disimpan, yah, aku harus kembali ke keluarga Dursley dan menunggu Voldemort menemukanku di sana. Itu cuma berarti aku menunda kematian sebentar, karena aku tak mau menyebrang ke Sihir Hitam! Aku akan menembus pintu jebakan malam ini dan apapun yang kalian katakan, takkan bisa mencegahku! Voldemort membunuh kedua orangtuaku, ingat?"

Amberlynn membuang napas. "Dia juga yang membunuh orang tuaku."

"Kau betul, Harry," kata Hermione pelan.

"Aku akan memakai Jubah Gaib," kata Harry, "Untunglah jubah itu dikembalikan kepadaku."

"Tapi apa jubah itu bisa menyelubungi kita berempat?" tanya Ron.

"Ki-kita berempat?"

"Oh, tentu, mana mungkin kami membiarkan kau pergi sendiri?"

"Tentu saja tidak," kata Hermione tegas. "Kau pikir bagaimana kau bisa mencapai tempat batu tanpa kami? Lebih baik aku dan Amberlynn mencari di buku-buku kami, siapa tahu ada yang berguna..."

"Tetapi kalau kita tertangkap, kalian bertiga akan dikeluarkan juga."

"Tidak kalau bisa dicegah," jawab Amberlynn. "Aku juga punya satu Jubah Gaib, jadi kau dengan Ron, aku dan Mione."

"Flitwick memberitahu kami rahasia bahwa kami mendapat seratus dua belas persen dalam pelajarannya. Mereka tak akan mengeluarkan kami dengan nilai setinggi itu."

~0~

Mereka duduk di sudut ruang rekreasi, memisahkan diri dengan yang lainnya. Tak ada yang mengganggu mereka ; toh, tak ada yang mau berbicara juga dengan mereka. Kecuali dengan Amberlynn. Mereka berfikir bahwa Amberlynn tidak terkait apa-apa dengan kejadian malam itu dan mereka berpikir Amberlynn akan ikut mereka karena muak dengan kelompok Harry.

Amberlynn membaca sekilas buku-bukunya, begitu juga dengan Hermione. Harry dan Ron tak banyak bicara. Keduanya hanya memikirkan apa yang sebentar lagi akan mereka lakukan.

"Amber."

"Hm?"

"Look at me."

"No, I'm busy. Just go."

"Please, lihat saja sebentar."

"No,"

"You'll like it, really."

"No."

"Amber, kumohon..."

"Wood, kau tak lihat aku sedang sibuk? Dekati saja Pensieve yang kau sukai."

Another Potter [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang