•5

64 13 0
                                    

Dan ternyata benar dia duduk di bangku sebelahku (:

"Hai aku Louis" tangannya melayang mencoba menjabat tanganku.

"Aku Alex" balas Ku gugup sambil menjabat tangannya.

Aku bingung melakukan apa,karena ini pertama kalinya aku dekat dan bertegur sapa dengan orang seumuranku terlebih lagi dia seorang pria tampan.

Louis

Melihat Suasana kelas yang senang akan kehadiranku membuat aku percaya bahwa aku akan betah disini.

"Baiklah Mr.Tomlinson,Kau boleh duduk" Kata Ms.Grande mempersilahkan.

Ku edarkan pandangan ku ke sekitar kelas Dan menemukan hanya satu bangku yang tersisa.
Meskipun berada di paling belakang tapi itu tak masalah buatku.

Saat aku mulai mendaratkan bokongku,padanganku tertuju pada gadis bermata-hijau,Abu atau apalah itu-disebelahku.
Tetapi gadis ini terlalu banyak menundukan kepalanya Sehingga aku tak terlalu sering membuat kontak mata dengannya.

"Hai aku Louis" sapaku seramah Dan sesopan mungkin.

"Alex" jawabnya membalas jabatanku.tangannya yang putih dan dingin memberi sensasi Berbeda yang akan membuat siapapun tersenyum setiap saat.

Alex

Sedari tadi Louis tidak bisa membuatku berkonsentrasi di kelas karena dia selalu melontarkan lelucon yang berhasil membuatku tersenyum.
Memang anak yang pandai beradaptasi.

"Mau kekantin bersama?" Tawarnya padaku.

"Tidak,aku akan makan siang sendiri saja".

"Kenapa harus sendiri,jika aku bisa menemanimu" jawabnya memajukan bibir bawahnya.

"Terima kasih,tapi tidak untuk Kali ini"

Louis pergi bersama teman pria lainnya dengan muka yang cemberut.

Dalam hati aku ingin sekali menerima tawarannya,tapi sedari tadi Ivanka melihatku dengan tatapan mengintimidasi agar aku menjauhi Louis jadi dengan terpaksa aku menolaknya.

•••••••

"Bitch bisa Kah Kau menjauh dari Louis?! Dia akan menjadi milikku dan Kau tidak boleh merebutnya".
Kata ivanka sambil menarik rambutku.

Ini sudah 2 bulan aku dekat dengan Louis meskipun hanya bercanda di kelas,saling mengirim pesan Dan makan bersama di kantin tetapi itu cukup membuat Ivanka meradang alhasil aku berargumen dengannya di toilet.

Aku mencengkram tangannya kuat agar bisa lepas dari rambutku Dan itu berhasil.hah!

"What's wrong with you?! Kami hanya berteman tidak lebih,jika Kau  menyukainya dekati dia tanpa harus menyiksaku seperti ini" jawabku,entah sejak kapan aku berani melawannya.

"Tidak semudah itu jerk,kau pasti akan mendekatinya lagi jika aku memperingatkan tanpa menyiksamu"

Dengan tenaga yang tersisa aku mendorong tubuhnya sampai dinding,lalu berlari ke luar toilet.
Dengan meneteng tas dipundak tak peduli orang melihatku menangis.

Menurut lu cerita gue ngebosenin gak sih?

Biar gak ngebosenin lebih enak lu baca ff gue sambil nunggu bis lewat..



Om Telolet om

Di kechup NB
*bhahahaha

Vomment

Video Games || l.tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang