•7

52 13 0
                                    


Alex

"Wanna have some fun?"
Pertanyaan Louis berhasil membuatku membelalakan mata.

"Bagaimana caranya? Sebentar lagi kelas dimulai Dan aku juga tidak mau merepotkanmu".

"Oh ayolah,Louis bisa segalanya.urusan membolos adalah hal mudah"jawabnya smirk.

Akhirnya aku menurutinya,tanpa basa basi dia langsung menarik tanganku menuju parkiran.

••••••

Didalam Mobil Louis masih sama,selalu melontarkan cerita konyol.
Kali ini ia tidak membuatku tersenyum lagi,tapi tertawa.
Ya! Dia berhasil membuatku melakukan aktivitas yang langka kukerjakan.
Sudah lama aku tidak tertawa,rasanya begitu aneh tapi menenangkan,lebih tenang Dari Cutting.

•••••

"Baiklah Alex kita sudah sampai".

"Danau?" Jawabku bingung.

"Iya Danau,kenapa Kau tidak suka?"

"Aku suka Lou,tapi aku bingung kau rela membolos hanya untuk pergi ke danau"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku suka Lou,tapi aku bingung kau rela membolos hanya untuk pergi ke danau". Jawabku terkekeh.

"Aku tahu kau butuh ketenangan jadi ku bawa kau kesini." Katanya sambil tersenyum.

Pun kami duduk di bangku taman tepi danau,seketika itu juga kami hanya mendengar suara gesekan daun tertiup angin. Awkward Moment

"Errm Alex?"

Louis

"Errm Alex?" Kenapa aku jadi gugup begini.
"Maaf aku tak bermaksud lancang tapi saat aku menemuimu di gang sempit tadi,aku sempat melihatmu akan melakukan Cutting,benarkah?" Kataku sehati-hati mungkin.

Wajah nya tampak terkejut karena pertanyaanku.
Aku takut akan menyakiti hatinya tapi aku tak bisa menyimpan rasa penasaran Ku ini.

"Baiklah louis,aku tahu Kau sangat penasaran Dan mungkin ini sudah saatnya aku harus memberi tau seseorang apa yang terjadi padaku."

Dia menarik nafas Dan menghembuskannya perlahan seperti manahan air matanya untuk jatuh.

"Mungkin kau orang yang tepat Louis,Kau berbeda dengan lainnya.Kau adalah satu-satunya orang yang bisa membuatku tertawa saat orangtuaku pun tak peduli padaku.
Iya! Aku memang Cutting dan itu sudah kulakukan saat aku masih di Middle School,karena aku butuh ketenangan,aku butuh seseorang yang mendengar keluh kesahku tapi aku tak menemukannya dimanapun Dan satu-satunya pelarianku hanyalah melakukan Cutting".

Jawabnya terengah-engah karena menangis,Dan aku hanya bisa tertegun mendengarkan penjelasannya mengapa ia memilih Cutting sebagai pelariannya.
Dia juga menceritakan saat dia mengalami pelecehan Oleh gurunya.

"Sekarang Kau tau kan Louis mengapa mereka membenciku? Itu semua karena latar belakang keluargaku ditambah lagi aku yang sudah tidak gadis lagi diusia yang masih bocah!" Suaranya sangat parau,mungkin karena tangisannya.

"It's okay babe,menangislah sebisa mu keluarkan semuanya agar kau me rasa lega" kataku menangkan,aku mendekapnya dan dia masih menangis di dadaku yang bidang.

"By the way,i ever feel it too"



Louis Modhus.

Di kechup dijah veil blonde
Jiahahahaha *plakk*

Vomment

Video Games || l.tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang