[BACA ONLINE]
Maaf kalau ada typo dan kesalahan penulisan. Nggak sempet ngoreksi.
Selamat membaca semuanya!Kejadian kemarin sore tentu saja membuat Bae Joohyun kesal bukan main. Gadis itu memarahi Sehun begitu dia menginjakkan kedua kakinya di ruang apartemen Sehun dan kekesalannya bertambah menjadi berkali-kali lipat saat lelaki tersebut sama sekali tidak mempedulikannya atau merespon ucapannya sedikitpun. Tapi tentu saja kejadian kemarin ya kemarin, jadi Joohyun dengan mudah dan cepat bisa melupakan hal itu. Kita semua tahu bukan jika hidup harusnya dihari ini dan dihari selanjutnya bukan di hari-hari kemarin dan dimasa lampau? Jadi untuk apa Joohyun terus-terusan memikirkan hal yang kemarin sempat membuatnya gondok setengah mati.
Baiklah kembali lagi untuk hari ini.
Semua orang tentu benci hari senin. Dimana hari super sibuk itu dimulai, hari yang menuntut kita untuk bekerja dan belajar lebih giat diantara hari-hari lainnya. Sama halnya dengan Joohyun. Dia benci hari senin. Ditambah sekarang pekerjaannya sudah berubah seratus delapan puluh derajat dari biasanya. Dia sudah dinobatkan sebagai sekretaris CEO sekaligus suaminya itu, dan hal tersebut menambah nilai negatif Joohyun untuk malas memasuki hari kerja pertamanya.
Sehun membuka pintu mobilnya saat mereka berdua sudah sampai di gedung kantor Oh Corporation. Joohyun masih setia untuk berada di dalam mobil, sebelum Sehun mengetuk pintunya kasar dan membuat gadis itu mengerucutkan bibirnya kesal.
"Selamat pagi Tuan dan Nonya Oh." Rata-rata itulah kata sambutan yang Sehun dan Joohyun terima dari para karyawan kantornya. Sehun mungkin hanya menanggapinya dengan cuek tapi Joohyun tidak, gadis itu cenderung selalu tersenyum manis saat semua orang menyapanya dengan hormat. Dia paling tidak bisa mendiami atau bersikap dingin ke semua orang.
Saat lift terbuka dan menampilkan wajah sepasang suami istri pemilik perusahaan itu, para karyawan yang berada di dalam sana langsung tersenyum canggung. Seorang lelaki yang memakai kemeja bermotif garis-garis hitam keluar dari lift saat menyadari pemimpin tertinggi perusahaan memasuki lift tersebut. Dan secara tiba-tiba saja, para karyawan yang lainnya ikut pergi meninggalkan mereka berdua.
Sehun dan Joohyun terdiam melihat bagaimana para karyawan itu meninggalakan lift dengan perasaan canggung.
"Jangan memakai rok terlalu pendek." Sehun berujar cuek sambil bermain iPad yang selalu setia berada di tangannya.
Joohyun terperangah. Dia melihat pantulan dirinya saat ini melalui kaca di dalam lift.
Kemudian gadis itu berifikir.Apa pakaiannya tidak sopan?
Dia hanya memakai blazer berwarna floral yang di padu dengan kaos putih, sekaligus bawahan rok yang senada dengan blazernya.Bukankah masih banyak karyawan perempuan yang memakai pakaian lebih seksi dibandingkannya?
Tapi kenapa Sehun hanya menegurnya saja?
Terserah lah, Joohyun hanya tidak ingin bertengkar saja dengan lelaki itu, jadi dia memilih untuk membalas perkataanya Sehun dengan sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Liquid [HunRene]
Fanfic[PRIVATE MODE. Click ikon follow to read this story.] (Adult) Awalnya Bae Joohyun kira dia hanya akan dikenalkan sebagai 'partner' kerja lelaki dingin itu. Namun saat dimana orang tua mereka bertemu, kemudian tertawa bersama, dan mengatakan hal-hal...