Chapter 8 - Hug and Hurt(s)

19.6K 1.6K 100
                                    

[Baca online.]
Belum baca ulang, jadi kemungkinan bakalan ada banyak typo.
Selamat membaca semuanya!

Sehun tidak pernah tahu bahwa menunggu seorang istri itu rasanya seperti ini. Khawatir, perasaan itu yang paling mendominasi. Dia sudah pernah merasakan hal ini, tapi kali ini entah kenapa hawanya berbeda. Joohyun pergi, itulah kenyataannya sekarang. Entah kemana gadis itu pergi, tapi perasaan Sehun sedang tidak baik sekarang. Ditambah lagi 30 menit yang lalu Sehun baru saja mengunjungi apartemen Sooyoung, teman gadis itu. Tapi hasilnya nihil, Joohyun tidak berada di sana. Sehun juga sudah mencoba untuk menghubungi nomor Joohyun, tapi lagi-lagi dia gagal. Nomornya tidak aktif, itu kata operator yang menjawab panggilannya.

Sehun mengacak rambutnya frustasi. Kenapa sih dia harus peduli?
Kenapa juga dia harus sepanik ini?
Joohyun sudah dewasa dan cukup umur untuk menjaga dirinya sendiri kan?
Tapi lelaki mana yang tidak khawatir jika jam 11 malam istrinya belum juga pulang?

Lamunannya seketika buyar karena ponsel hitamnya tiba-tiba bergetar. Ada nama lelaki Park caplang itu dilayarnya.

Sialan, dia kira panggilan dari Joohyun.

"Apa?" Sehun bertanya malas.

"Hei Oh Sehun bodoh!-" Sehun menjauhkan ponselnya dari telinga. Suaranya cukup memekakan telinga. "Istrimu berada disini, SENDIRIAN." Lanjut Chanyeol kembali dan membuat tubuhnya menegang.

Apa dia bilang?

Joohyun berada disana?

Dimana?

"Dimana maksudmu?"

"Di club tempat kita biasa bodoh!" Sehun tidak perlu marah dibilang bodoh sekalipun, karena saat ini dia benar-benar tidak ada waktu untuk marah-marah.

Tubuhnya serasa panas dingin saat mengetahui keberadaan Joohyun saat ini.
Di club?
Kenapa gadis itu bisa berada disana?
Sendirian?
Apa Chanyeol bercanda?

Sehun tidak peduli berapa banyak mobil yang memaki dan menyumpahinya malam ini. Lagi pula kenapa juga disaat tengah malam seperti ini masih banyak kendaraan yang lalu lalang?
Dia mengendarai Roger hitamnya diatas kecepatan rata-rata, sampai tak terasa bahwa kini mobilnya sudah berhenti tepat di pelataran parkiran Club Octagon.

Sehun berjalan cepat memasuki lorong pintu masuk Club tersebut. Redap redupnya lampu membuat dirinya cukup sulit untuk mencari dimana Bae Joohyun berada. Matanya tak pernah berhenti mencari-cari dimana letak keberadaan istrinya itu. Sampai di pojok kanan, dia melihat Park Chanyeol sedang terdiam menemani istrinya yang terlihat sudah tak sadarkan diri.
Tanpa banyak menunggu, Sehun langsung berlari menuju meja mereka. Dari jarak yang tak terlalu jauh ini, Sehun dapat merasakan degup jantungnya berdetak kencang saat melihat bagaimana Joohyun mabuk dan tak sadarkan diri. Ada banyak gelas dan botol alkohol yang bertebaran di mejanya. Benar-benar memprihatinkan.

"Dia disini?" Sehun langsung bertanya begitu dia sampai di depan meja gadis itu.

"Seperti yang kau lihat." Jawab Chanyeol sambil mengedikkan bahu.

"Aku akan membawanya pulang. Terima kasih sudah menghubungi." Sehun segera mendekati dirinya kearah Joohyun dan langsung membopong gadis itu ke tubuhnya.

Berat tubuhnya benar-benar ringan, Sehun tidak pernah tahu jika perempuan biasanya punya berat badan seringan ini, eh tapi apa hanya Joohyun yang mempunya beban seringan ini?
Satu langkah berhasil diambilnya sebelum Chanyeol menghentikan langkahnya secara tiba-tiba.

"Dia sakit hati padamu karena kau memeluk perempuan. Aku kasihan melihatnya tadi." Ujar lelaki Park itu yang membuat tubuh Sehun menegang kembali seketika.

Liquid [HunRene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang