Sehun mengemudikan freed hitamnya dalam kecepatan standar. Di dalam mobil hanya terdengar pengisi suara dialog radio antara sang penyiar dan pendengar. Sudah kebiasaan mereka seperti ini, sebenarnya ini hanya kebiasaan Sehun. Karena tiba-tiba Joohyun sering memecahkan keheningan dengan suara lembutnya yang bertanya secara tiba-tiba ke Sehun.
"Ibumu mengirimku pesan beberapa menit yang lalu dan mengatakan bahwa jangan telat datang malam ini. Ada apa?"
Joohyun menoleh ke samping kiri hanya untuk menanti jawaban yang keluar dari bibir suaminya.
"Acara makan malam." Sehun membalas, pandangannya masih fokus ke arah jalanan yang lumayan macet sore ini.
"Kenapa kau tidak memberitahuku dari awal?" Joohyun kecewa dia baru mengetahui hal itu sekarang. Gadis tersebut mengerucutkan bibirnya kesal yang sayangnya tak mendapatkan respon apapun dari Sehun.
Tak lama terdengar suara dengusan kasar yang berasal dari Joohyun. Lagi-lagi Sehun diam tak menjawab, bahkan sampai basement parkir di gedung apartemen mereka, Sehun masih saja membungkam mulutnya.
"Apa malam ini acaranya formal?" Joohyun bertanya disela-sela keheningan dalam lift. Dan Sehun menanggapinya hanya dengan anggukan samar.
Kemudian setelah memasuki pintu apartemen mereka, Sehun langsung menaiki tangga yang membawa dirinya menuju kamar pribadi milik lelaki itu. Joohyun juga melakukan hal yang sama. Dan untungnya dia sudah mempunyai beberapa gaun yang lumayan menarik untuk dipakainya malam ini.
Gadis itu memilih salah satu gaun berwarna putih peach yang jatuh hingga diatas pahanya dan menyatukan jas yang berwarna senada dengan gaun itu sebagai penutup lengannya yang terbuka. Namun ada kendala pada penggunaan dress peach tersebut. Joohyun kesulitan untuk men-sretling bagian gaun belakangnya yang masih terbuka. Dan sayangnya Joohyun sudah berusaha keras untuk melakukan itu sendiri, tapi hasilnya nihil. Tangannya tak bisa mencapai sretling yang berada di punggung belakangnya.
Dia harus meminta tolong pada siapa saat ini?
Sehun?
Tidak-tidak! Tidak mungkin. Kemungkinan besar Joohyun akan ditolak mentah-mentah oleh lelaki itu. Joohyun tahu betul sifat Sehun yang sangat-sangat tidak ingin menyentuhnya.Tapi bagaimana dengan gaunnya yang bagus ini?
Demi tuhan sedari tadi Joohyun hanya menatap belakang punggungnya lewat lemari cermin yang panjang di lemari. Dia tidak bisa berbuat apa-apa selain memaki dan merenggut peluh kesah.
Tidak ada pilihan lain.
Ya, Joohyun harus meminta bantuan Sehun untuk melakukan ini agar gaunnya bisa melekat ditubuhnya dengan sempurna.
Joohyun berjalan keluar ruangannya dengan ragu, matanya menatap tangga putih di depannya dengan tak percaya diri.Bagaimana kalau Sehun malah menyangkanya modus?
Bagaimana kalau Sehun malah memakinya saat ini?
Bagaimana kalau...Astaga lelaki itu sudah menuruni tangga dan mata hazelnya sekarang sudah tertuju pada Joohyun yang saat ini bergerak gelisah. Sehun memiringkan kepalanya sedikit. Menatap Joohyun dengan pandangan heran karena sedari tadi istrinya bergulat dengan tubuhnya sendiri tak jelas. Sehun memilih bungkam dan malah memakai rolex hitam putih yang sekarang sudah mengitari lengan kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Liquid [HunRene]
Fanfic[PRIVATE MODE. Click ikon follow to read this story.] (Adult) Awalnya Bae Joohyun kira dia hanya akan dikenalkan sebagai 'partner' kerja lelaki dingin itu. Namun saat dimana orang tua mereka bertemu, kemudian tertawa bersama, dan mengatakan hal-hal...