Hari pertamaku bekerja sebagai asisten pribadi Taehyung dimulai hari ini. Aku tidak menyangka aku harus melakukan ini.
Pekerjaanku sebagai asisten Taehyung dan juga sebagai tunangannya di rumah sama sekali tidak berbeda.
Jika di rumah aku harus membuatkan sarapan untuk Taehyung, maka di sini aku harus membangunkannya untuk make-up kemudian menunggu sampai selesai dan akhirnya menunggunya menikmati sarapannya sementara aku berdiri diam seraya menjelaskan jadwalnya.
Hoseok Hyung bilang dia sangat terbantu dengan adanya diriku sebagai asisten Taehyung, karena ternyata selama ini Hoseok Hyung melakukan semua hal yang persis sama dengan apa yang aku lakukan.
Sungguh, rasanya aku ingin sekali meninju Taehyung. Aku mengerti dia itu orang terkenal, tapi bukan berarti dia harus mendapatkan pelayanan penuh semacam ini.
Memangnya dia raja?! Menyebalkan sekali.
Aku berjalan di belakang Taehyung dan Hoseok Hyung saat kami hendak pergi ke lokasi pemotretan hari ini. Ya, jadwal hari ini adalah pemotretan untuk drama dan sedikit pengambilan adegan di malam hari.
Aku sudah memperkirakan hari ini akan menjadi hari yang melelahkan. Apalagi jika mengingat sinar matahari yang menyorot begitu hebat di atas sana.
Aku benci bekerja di bawah matahari. Sungguh.
Aku benci, karena jika terlalu lama terjemur di bawah matahari biasanya aku bisa pingsan. Aku suka olahraga, tapi semuanya selalu kulakukan di dalam ruangan karena terjemur di bawah matahari bukanlah sesuatu yang bagus untukku.
"Jungkook?"
Aku tersentak saat mendengar suara Hoseok Hyung yang memanggilku. Aku mengangkat kepalaku yang sejak tadi berjalan dengan kepala tertunduk menjadi menatapnya.
"Ya?" tanyaku dengan nada agak bingung.
"Kau baik-baik saja? Kau melamun." ujar Hoseok Hyung seraya tersenyum lembut.
Aku menggeleng seraya mengibaskan tanganku.
"Ah, aku baik-baik saja kok. Maaf aku melamun."
Taehyung melirikku dan aku menatapnya karena merasakan pandangan itu, tapi saat aku menatapnya, dia justru memalingkan pandangannya dan berjalan menuju van yang sudah disiapkan untuknya.
Aku menggigit sudut bibirku dan memberikan senyum kecilku pada Hoseok Hyung. Aku berjalan menuju ke arah van dan hendak membuka pintu depan di samping pengemudi ketika aku mendengar deheman keras Taehyung.
"Kau. Duduk di sini." ujar Taehyung.
Dia mengucapkannya tanpa menatapku sama sekali. Dia tetap duduk diam dengan kedua tangan terlipat dan pandangan yang tertuju ke depan.
Dahiku berkerut bingung, "Aku duduk di sana?"
Taehyung berdecak keras, "Ya, cepatlah. Jadwalku padat."
Hoseok Hyung tersenyum geli, dia menarik tanganku dan mendorongku masuk ke dalam van. Aku terhuyung dan dahiku terantuk bagian ambang pintu mobil.
"Aw!" pekikku.
Aku menatap Hoseok Hyung dengan raut wajah cemberut seraya mengusap-usap dahiku yang tertutup poni.
Hoseok Hyung terkekeh, dia membuka pintu penumpang di samping kemudi dan bergerak masuk.
Aku menggerutu pelan dan memanjat masuk ke dalam van kemudian duduk di sebelah Taehyung.
"Sakit?"
Aku menoleh saat mendengar Taehyung bicara. "Kau bicara padaku?"
Taehyung berdecak, "Ya, tentu saja. Kau pikir dengan siapa lagi?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol in My Pocket
Fanfiction[Cover by: @springyeol] Mungkin jika aku mengeluh soal pekerjaanku, maka aku akan dicap sebagai orang paling tidak tahu diri oleh banyak orang. Hmm, kenapa? Tentu saja karena pekerjaanku adalah menjadi asisten pribadi dari Kim Taehyung, idol sekali...